Jumat, 29 Juni 2012

Belajar menyusun anggaran RT

Sebagai bekal saat menikah nanti, saya memang berkeinginan untuk mencari dan menelan segala ilmu di dunia ini

Sebab menurut saya pernikahan itu membutuhkan segala jenis ilmu

Sambil menunggu jodoh yang tak kunjung datang, hehe

Saya memanfaatkannya untuk dua hal yaitu pertama memperbaiki akhlak saya dan mencari ilmu sebanyak mungkin

Sehingga ketika ada seseorang yang mengkhitbah saya dan mengijab saya, saya sudah siap secara lahir dan batin

saya bisa mengatasi segala permasalahan yang akan muncul dalam pernikahan kami

Dengan ilmu dan bekal yang saya miliki ini, saya harap permasalahan itu dpt saya atasi dengan sebaik mungkin, sebijak mungkin dan sedingin mungkin bersama suami saya

Salah satu ilmu yang sangat penting dalam pernikahan adalah ilmu masalah keuangan.

Sebab tidak bisa dipungkiri, keuangan merupakan masalah yang rawan konflik termasuk di dalam rumah tangga. 

Dimana seorang suami yang bekerja, dan istri yang mengelola

terkadang permasalahan muncul ketiaka, suami sebagai pihak pencari uang telah memberikan uang sepenuhnya kepada istri dan menurutnya sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama sebulan penuh.

Tapi ternyata, tidak cukup menurut istri sebagai pihak pengelola. Masalah pun timbul, suami menuduh istrinya boros tidak bisa mengelola dengan baik.

Nah, gar tidak terjadi gencatan suara maka saya akan selalu belajar masalah keuangan

Dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

Alhamdulillah pembelajaran ini sudah saya terapkan sejak kuliah, mengatur keuangan dg baik terutama masalah pemasukan dan pengeluaran.

Berikut ada artikel mengenai langkah-langkah membuat anggaran rumah tangga


Ada langkah sederhana membuat anggaran rumah tangga agar tidak setiap bulan dibuat kerepotan dengan segala bentuk pengeluaran, saya sarankan perlu membuat anggaran rumah tangga yang dihitung dari jumlah pendapatan dan belanja keluarga. Ada tujuh langkah yang perlu dilakukan:

1. Identifikasi sumber pendapatan keluarga
Sumber pendapatan keluarga berasal dari gaji suami saja atau gaji suami ditambah gaji istri. Sumber pemasukan lain meski kecil juga dicantumkan, misalnya Anda berjualan secara online atau membuka warung di depan rumah.

2. Buat daftar pengeluaran per bulannya
Setiap pengeluaran, baik yang pokok maupun sekunder harus dimasukkan. Misalnya, biaya listrik, gas, SPP anak, belanja bulanan dan sejenisnya. Jangan lupa untuk memasukkan pengeluaran non pokok dengan jumlah tidak tetap setiap bulan, seperti dana untuk makan diluar, biaya membawa anak tamasya atau jalan-jalan ke mal.

3. Hitung jumlah hutang
Kumpulkan semua jenis hutang atau cicilan yang harus dibayar setiap bulannya, seperti cicilan kendaraan, rumah, kartu kredit dan yang lainnya. Banyak orang menghindari menghitung total hutangnya tapi lebih baik bersikap realistis pada jumlah hutang, agar memudahkan mencari solusi untuk melunasinya.

4. Menghitung rencana keuangan
Susun jumlah pendapatan, pengeluaran dan hutang lalu atur rencana untuk membayar pengeluaran dan hutang. Tentukan mana yang perlu dibayar paling awal dan tidak bisa ditunda, baru kemudian pengeluaran yang tidak terlalu penting. Dahulukan membayar hutang daripada menabung bila total hutang cukup besar ya Bu.

5. Mengurangi pengeluaran
Bila kebutuhan dan hutang  sama atau lebih besar dari uang yang masuk ke kantong, disiplinkan seluruh anggota keluarga untuk hidup hemat. Acara makan di restoran atau jalan-jalan di mal segeralah dikurangi. Gunakan uang secara bijak hanya untuk hal-hal yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan. Cam kan baik-baik !

6. Susun anggaran rumah tangga dengan rapi
Bila mempunyai komputer, tidak ada salahnya membuat file data anggaran rumah tangga setiap bulannya agar dapat lebih mudah membandingkannya dengan pengeluaran di bulan-bulan sebelumnya.
Menggunakan buku khusus juga dapat di terapkan. Simpan data penting seperti struk belanja, tagihan telepon dan listrik, kwitansi dan sejenisnya dengan baik untuk mempermudah menyusun rencana anggaran.

7. Tentukan cita-cita finansial
Anda dan suami tentu memiliki keinginan dan cita-cita menyangkut finansial keluarga. Misalnya saja, ingin membeli rumah atau kendaraan pribadi, berlibur atau berinvestasi.
Cita-cita ini penting untuk mendorong Anda dan suami agar lebih bijak dalam mengatur anggaran rumah tangga. Sisihkan dana dalam bentuk rekening tabungan yang terpisah dari rekening untuk kebutuhan sehari-hari.

Menyusun anggaran rumah tangga tidaklah sulit, bagian tersulit terletak pada bagaimana sekeluarga menerapkannya. Asal mau disiplin, acara pusing setiap tanggal tua tidak akan di alami lagi. Ayo Bu, susun anggaran rumah tangga dari sekarang.

Belajar mjd entrepreneur

(◦ˆ ⌣ ˆ◦)

3 Alasan Utama Mengapa Saya Memilih Jalur Entrepreneur

25 April 2012
Masih segar terbayang di ingatan ketika saya meraih posisi Direktur di perusahaan asuransi asing dimana saya bekerja.  Pada waktu itu tahun 1999 dan saya berumur 36 tahun.   Saya merasa di puncak karir yang selama ini saya tekuni. Bagaimana tidak, posisi Direktur adalah posisi bergengsi dan dapat saya raih hanya dalam kurun waktu 4 tahun bekerja di perusahaan. Sebelum pindah ke perusahaan Asuransi, saya bekerja di bank asing (sekarang adalah BNP Paribas) sebagai manajer Corporate Banking. Melihat industri asuransi yang berkembang pada saat itu (tahun 1995), saya menerima tawaran menjadi posisi manajer di divisi Credit Life tentunya dengan tawaran bayaran yang lebih menggiurkan. 

Bekerja sebagai karyawan adalah satu satunya pilihan setelah saya lulus dari universitas. Meski lulus sebagai sarjana dari USA,  bukan berarti menjadi entrepreneur adalah hal yang mudah.  Pendidikan di universitas hanya berpatokan pada konsep dan teori, tetapi tidak mengajarkan kepada kita bagaimana memulai suatu bisnis.  Ditambah dengan kondisi tidak mempunyai modal dan sangat minim pengalaman,  sehingga menjadi entrepreneur hanyalah sebuah impian belaka pada saat itu.  Maka itu, tempat belajar yang paling cocok adalah bekerja dahulu di perusahaan asing (pada saat itu) untuk menangguk pengalaman yang berharga, dengan alasan perusahaan asing mempunyai standard operation prosedur yang baik dan sudah established (terutama di industri bank dan asuransi).

Selang telah menduduki posisi Direktur selama 3 tahun,  saya merasa ada yang kurang. Meski cukup banyak prestasi saya torehkan di perusahaan sehingga kenaikan gaji tetap baik dan posisi menjadi VPD (Vice President Director), ternyata saya merasa mentok, bosan dan tidak mendapatkan kepuasan kerja total.  Meski terasa aneh, tetapi hal itulah yang saya rasakan…

Tiba-tiba terbayang ….apa yang akan terjadi pada saya apabila menginjak umur 50 tahun atau mendekati umur pensiun? Apakah saya tetap di posisi direksi, atau pada pucuk pimpinan CEO (chief executive officer), atau bahkan tidak mempunyai posisi sama sekali?  Anda tentunya tahu, bahwa bekerja di perusahaan asing bisa enak dan juga tidak. Apabila ada proses downsizing (pengurangan karyawan), posisi direktur bukanlah menjadi suatu jaminan.  Ah… saya tiba-tiba merasakan suatu desakan yang hebat bahwa jalur sebagai karyawan bukanlah impian saya.

Tepat pada akhir tahun 2005, saya mengundurkan diri dari posisi Direksi. Pada waktu itu saya membawahi semua operation dan telemarketing division yang menjadi satu satunya ujung tombak dari semua penjualan di perusahaan. Semua unit yang saya bawahi pada saat itu sangat strategis dan penting. Beberapa dari teman malahan mengatakan saya gila, karena posisi enak kok ditinggal begitu saja?

Anda ingin tahu mengapa saya memutuskan untuk pindah pekerjaan dari karyawan sebagai entrepreneur? Simak 3 alasan utama dibawah ini:

1. Freedom of Time
“Emang enak jadi Direktur?”, celoteh saya pada seorang teman pada waktu itu.  Semua orang berpikir jadi Direktur  itu enak, karena mendapat gaji tinggi dan fasilitas yang hebat.  Sudah pasti mendapat sedan keluaran mutakhir dan supir.  Ketika masuk kantor, semua karyawan menghormat ke kita.  Lebih-lebih apabila kita berhubungan dengan supplier, tiap kali bertemu kita diberi penghormatan ala karpet merah. Tapi dari semua ini, ada satu hal yang harus kita korbankan yaitu “Freedom of Time”.

Saya merasa waktu untuk pribadi sangat kurang disebabkan jadwal kantor yang sangat ketat sekali.  Hampir tiap hari selalu padat dengan meeting divisi dan klien.  Belom lagi saya mempunyai matriks report ke regional di Singapore dan Hongkong. Ada beberapa bos besar yang harus saya beri update mengenai kegiatan operasional. Maka itu waktu sehari 24 jam terasa menjadi sangat minim sekali.

Lagi lagi dengan target sales yang tinggi pada divisi Telemarketing, saya terbiasa  uber-uber an dengan tim sales untuk mencari cara mengejar target apabila target tidak tercapai.

Aktifitas diatas sebagai direktur, sudah tentu membuat saya sering pulang malam hari tiap harinya. Lain halnya apabila kita bekerja sebagai Entrepreneur.  Kita adalah “master of time”, dimana kita dapat bekerja semau kita (pada jam jam yang kita pilih).   Untuk masuk kerja atau tidak, kita yang mengatur.

2.  Quo Vadis – Setelah Pensiun
Saya kadang menerawang apa yang terjadi pada saya saat mencapai usia pensiun 55 tahun. Apabila perusahaan masih membutuhkan saya, sudah tentu kontrak kerja saya akan diperpanjang sebagai karyawan yang biasanya mencapai 1-2 tahun.

Umur 55 tahun bagi saya adalah umur yang sangat muda sekali untuk pensiun, karena saya sangat aktif sekali dalam menjalani hidup ini. Saya suka berolah raga dan menyukai tantangan, sehingga apabila harus pensiun pada umur 55 tahun kelihatannya bisa stress berat.  Nah, dengan pemikiran seperti ini, umur 55 tahun adalah momok yang sangat besar bagi saya. Karena tanpa persiapan diri yang baik, saya bisa jadi pengangguran pada pada umur tersebut. 

Maka itu, Quo Vadis – Pensiun adalah salah satu alasan saya untuk menjadi entrepreneur di usia yang lebih muda…

3. Limited Income – Penghasilan yang terbatas
Ini adalah alasan pribadi.  Saya rasa tidak semua orang akan setuju dengan saya mengenai hal ini. Menurut saya, sebagai karyawan mempunyai penghasilan yang terbatas, karena saya sudah tahu persentasi kenaikan gaji dan bonus yang akan saya terima.  Anda tahu kan, apabila gaji sudah tinggi, persentasi kenaikan akan rendah, dan kita hanya mengharap lebih pada bonus yang mungkin saja belum tentu keluar karena keadaan ekonomi atau prestasi dari perusahaan yang tidak dapat kita kontrol.

Serajin-rajinnya saya bekerja, tiap bulan saya sudah tahu berapa jumlah yang akan saya kantongi, dan hal ini untuk saya kurang menantang. Robert Kiyosaki, pengarang buku “Rich Dad Poor Dad” memberikan ilustrasi bahwa pada kuadran sebagai “employee” , kita seperti tikus berlari di tempat dan tidak dapat berkembang lagi …

Memang sebagai entrepreneur mempunyai aktiftas kuadran yang sangat berbeda dengan karyawan. Kita harus kreatif, menempuh resiko dan kadang apa yang kita buat belum tentu menjadi hasil. Tetapi itu lah pilihan saya pada akhir tahun 2005, dan saya tidak pernah menoleh lagi kebelakang ataupun menyesalinya.

Meski harus mengencangkan ikat pinggang pada awal-awal tahun menjadi entrepreneur dan tidak mempunyai fasiltas apapun (kesehatan, mobil, sopir, dsb), saya memberanikan diri untuk menempuhnya.  Tetapi dengan itu saya mempunyai impian saya, yaitu Freedom of Time, tetap aktif di usia pensiun, dan mempunyai potensi unlimited income dengan kerja yang lebih sedikit.

Ingin mencoba menjadi entrepreneur?  Apabila ya anda tentunya setuju dengan 3 alasan saya diatas…


Ditulis oleh:
Kurnia Theodore
Entrepreneur, Educator & Investo

Belajar mengatur menu keluarga

Makan merupakan salah satu kebutuhan dasar dan pokok bagi semua makhluk hidup. Manusia memiliki begitu banyak pilihan makanan untuk dimakan sehari-hari.

Mengatur menu makan keluarga menjadi hal yang sangat penting guna membiasakan mengkonsumsi menu makanan sehat. Menu makanan sehat dapat menjadi kunci dan dasar dari kesehatan seseorang secara keseluruhan.

Kesehatan anda adalah apa yang anda makan, memilih menu makanan sehat serta perilaku hidup sehat akan menentukan kondisi kesehatan kita dalam jangka panjang.

Menu dan pola makan paling mudah dibentuk dan diatur pada level keluarga, membiasakan keluarga mengkonsumsi makanan sehat dengan pola makan yang benar dapat menjadi awal membiasakan anak-anak dan anggota keluarga lain agar memilih menu makanan sehat meskipun makan di luar rumah.

Memilih menu makan keluarga seringkali menjadi tanggung jawab ibu, sehingga seorang ibu wajib memiliki pengetahuan dalam memilih menu makan untuk konsumsi keluarga sehari-hari.

Jika ibu tidak memiliki waktu atau ketrampilan memasak yang cukup, maka sang ibu tidak perlu memaksakan diri untuk memasak. Membeli makanan atau memilih menggaji pembantu yang dapat memasak dapat menjadi pilihan termudah.

Namun, ibu tetap harus memegang komando yang menentukan menu makan keluarga untuk konsumsi sehari-hari.
Adapun beberapa pilihan menu makan keluarga yang dapat dijadikan pilihan reguler adalah dengan memperhatikan keseimbangan kandungan nutrisi dari bahan makanan yang menjadi pilihan menu.

Makanan sumber tenaga utama atau karbohidrat yang paling lazim di Indonesia adalah nasi. Untuk memberi variasi dan mencegah kebosanan menu, ibu dapat memberikan variasi seperti menyajikan kentang, ubi, singkong atau roti sebagai varian menu makanan untuk beberapa hari dalam satu minggu.

Menu makanan wajib selanjutnya adalah lauk, kebanyakan lauk merupakan sumber protein dan vitamin. Sebagai sumber protein sebagai zat pembangun dalam metabolisme tubuh, ibu dapat memilih ikan, telur, daging, tempe atau kacang-kacangan lain secara seimbang untuk mendapatkan sumber protein hewani dan nabati.

Vitamin juga merupakan unsur penting dalam metabolisme tubuh secara keseluruhan, sayuran dan buah merupakan bagian wajib lain dari menu sehat sehari-hari.

Sedangkan sebagai bagian dari variasi menu makan keluarga, melakukan rotasi menu dari sumber karbohidrat, protein dan vitamin dapat menjadi pilihan guna menghindari kejenuhan menu serta memaksimalkan variasi menu makanan dan sumber nutrisi bagi keluarga.

Menu laternatif seperti roti dengan selai kacang dapat menjadi pilihan untuk sarapan; selain praktis, roti yang terbuat dari gandum merupakan sumber karbohidrat yang sangat baik dan selai kacang yang mengandung lemak tak jenuh dapat mengurangi resiko berbagai penyakit berbahaya.

Dengan pilihan menu makanan yang sehat dan variatif serta pola makan yang baik, setiap orang mempunyai kesempatan untuk hidup sehat dan menikmati hidup dengan bahagia. (yz)

Liburan yuks

Keindahan Alam

11 June 2012

Keindahan secara definisi adalah merupakan sifat dan ciri-ciri dari manusia, hewan, tempat, objek, atau ide yang menggambarkan, kepuasan, kesenangan, dan memiliki makna.

Pada pengertian yang lain keindahan bisa diartikan sebagai sesuatu yang enak dipandang, molek, bagus, cantik, elok dan sebagainya. Keindahan ditelaah sebagai bagian dari nilai estetika, sosiologi, dan budaya.

Sebuah keindahan alam adalah sesuatu yang dikagumi yang terkait dengan fitur keindahan dalam suatu pandangan tertentu tentang kesempurnaannya. Keindahan memiliki arti yang sangat luas yang mengandung gagasan yang baik.

Seorang Plato menyebutkan bahwa keindahan adalah watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles menyebut sesuatu yang baik dan menyenangkan yang melipiti keindahan seni, keindahan alam dan keindahan moral.

Keindahan alam dalam arti yang sempit  hanya meliputi  benda-benda yang dapat dinikmati dengan penglihatan, yakni berupa keindahan alam yang tercipta dari bentuk dan warna. Keindahan alam dapat tersusun dari berbagai keselarasan yang sempurna dari garis, warna, dan bentuk sebuah pemandangan alam.

Adapun yang berpendapat bahwa keindahan alam adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda alam yang tercipta dengan sendirinya, dan hubungan antara benda alam tersebut dengan orang yang mengamatinya. Keindahan alam memiliki nilai-nilai tertentu dalam perwujudannya.


Nilai estetika
Keindahan alam dianggap sebagai salah satu jenis nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, nilai agama dan sebagainya. Misalnya keindahan alam sebagai nilai pendidikan yaitu keindahan objek alam yang menjadi bahan penelitian bagi para peneliti. Nilai agama sebagai bahasa yang tersirat betapa besarnya keagungan Illahi yang mampu menciptakan karya alam yang sangat indah.

Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu keindahan alam  sebagai  sarana untuk sesuatu hal yang lain , yakni nilai yang bersifat sebagai sarana untuk membantu sesuatu yang lain.
Misalnya keindahan alam menjadi sarana untuk membantu perekonomian penduduk sekitarnya dengan menjadikan keindahan alam tersebut sebagai objek wisata, dimana para penduduk sekitar bisa melakukan kegiatan usaha mulai dari menediakan tempat menginap, berdagang kebutuhan-kebutauhan bagi para pengunjung dan lain-lain.

Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari keindahan alam  yang bersangkutan, bisa juga digunakan sebagai tujuan, ataupun demi kepentingan alam itu sendiri. Misalnya pesan tentang keagungan Allah yang menciptakannya melaui keindahan alam itu sendiri.

Hubungan manusia dan keindahan alam
Manusia memiliki beberapa komponen di dalam dirinya yaitu akal, hati, nafsu dan sirri (rahasia Illahi) dengan modal yang dimiliki manusia.
Itulah maka manusia dapat berbeda dengan mahluk lainnya, dan memiliki keindahan akal, dengan keindahan akal maka manusia dapat menikmati keindahan alam yang dijimpai di sekitarnya. Karena keindahan merupakan dambaan bagi setiap manusia, dimana manusia merasa nyaman dan damai ketika menikmati keindahan alam.

Belajar mengatur uang saku, anak

23 June 2012

Salah satu cara mudah mengajarkan anak mengenai pengelolaan uang adalah dengan memberinya uang saku. Bila ketika masih balita, Anda mengajarkan konsep uang dengan cara bermain pasar-pasaran atu sejenisnya.

Maka ketika anak bertambah usianya, teori saja tidak akan cukup. Memberi uang saku pada anak sekolah dapat menjadi langkah pertama dalam mengajarkan anak bagaimana mengelola keuangan.

Dengan memberikan uang saku, anak dapat belajar mengatur keuangannya sendiri dan menabung dari sisa uang sakunya. Hal ini bisa dilakukan jika Anda memberikan uang saku dalam bentuk mingguan atau bulanan.

Dengan begitu ketika anak dewasa, ia paham pentingnya menabung untuk membeli apa yang ia inginkan.
Masih banyak orangtua yang bingung dengan jumlah uang saku yang pantas bagi anak sekolah. Meski anak sudah membawa bekal makanan dari rumah dan mendapat fasilitas antar jemput, uang saku tetap perlu diberikan.

Karena kadang-kadang ada saja keperluan mendadak yang perlu dibeli anak ketika berada di sekolah. Misalnya, membayar uang fotokopi, uang duka cita jika ada keluarga teman atau guru yang mendapat musibah.

Sebelum memberikan uang saku, orangtua harus mempertimbangkan berapa besar jumlah uang saku yang layak dibawa anak ke sekolah.

Bila terlalu kecil malah akan menyulitkan anak, tapi bila terlalu besar justru akan mendidik anak menjadi boros dan jajan sembarangan. Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan bahan pertimbangan orangtua ketika menentukan jumlah uang saku anak sekolah:

Ongkos transport
Bila anak mendapat fasilitas antar-jemput, biaya ini dapat Anda coret. Tapi bila anak sehari-hari berangkat ke sekolah menggunakan kendaraan umum, ia harus diberi uang sejumlah ongkos yang harus dikeluarkan.

Biaya makan
Umumnya anak sekolah meski sudah dibekali makanan dari rumah tetap saja akan membeli jajanan di sekolah karena mengikuti teman-temannya. Apalagi dengan jadwal sekolah di Indonesia yang cukup lama dan menguras energi, anak perlu makan lebih dari 1 kali.
Bila tidak sempat membekali makanan dari rumah, berikan uang dengan jumlah yang sesuai dengan tingkat harga makanan dan minuman yang dijual di kantin sekolah.

Usia
Makin bertambah usia anak, kebutuhannya juga semakin bertambah. Maka jumlah uang saku anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar akan berbeda dengan uang saku bagi anak yang sudah SMP atau SMU. Selain itu, jarak sekolah anak yang lebih besar biasanya lebih jauh dari rumah sehingga ia membutuhkan ongkos transport yang lebih besar.

Aktivitas
Beberapa anak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler atau kursus setelah pulang sekolah. Artinya, Anda harus menambah biaya makannya dan mungkin juga tambahan ongkos transpor.

Jangan sampai putra-putri Anda kelaparan di siang hari karena uang sakunya tidak cukup untuk membeli makan siang. Bila anak aktif dalam organisasi sekolah, siapkan juga dana tambahan seperti untuk uang keanggotaan, iuran wajib atau iuran sukarelanya.

Setelah menghitung faktor-faktor di atas, ada baiknya juga Anda membandingkan uang saku anak dengan jumlah uang saku teman-temannya.

Gunanya untuk mengetahui apakah jumlah uang yang Anda berikan sudah cukup atau tidak, apakah terlalu besar atau terlalu kecil. Jumlah uang saku anak sekolah tidak bisa diterapkan secara kaku.

Sekali-sekali mungkin anak membutuhkan lebih, baik untuk keperluan sekolah maupun pribadi. Selama alasannya benar dan digunakan untuk hal yang positif, boleh-boleh saja orang tua memberikan uang lebih di luar uang saku rutin. (ik)

Rajin membaca y sayang

Kiat Mengembangkan Minat Belajar Membaca Anak

29 June 2012

Kemampuan membaca dan menulis anak erat kaitannya dengan prestasi si anak di sekolah. Tentu membanggakan bagi para orangtua yang anak-anaknya di usia muda sudah pandai membaca.

Apa saja yang bisa dilakukan orangtua untuk mendorong minat belajar membaca anak-anaknya?

Kebiasaan gemar membaca pada anak sebaiknya dikembangkan sejak anak masih berusia balita. Anak yang gemar membaca umumnya akan tumbuh menjadi pelajar yang cerdas dan berwawasan luas.

Untuk menumbuhkan minat belajar membaca anak, orang tua perlu memulainya dari rumah. Berikut langkah-langkah untuk menumbuhkan minat belajar membaca anak.

Menyediakan bacaan untuk anak
Langkah pertama untuk menarik minat anak pada bahan bacaan adalah dengan menyediakan buku-buku yang berisi banyak gambar menarik dan penuh warna. Anda bisa memulai dengan buku-buku yang hanya terdiri dari beberapa kata atau kalimat dan berisi gambar-gambar berukuran besar.

Membaca bersama
Setelah memilih buku yang tepat, Anda dapat mulai sedikit demi sedikit menumbuhkan minat membaca pada anak dengan cara sering membacakan buku cerita. Bisa di saat bermain atau di waktu menjelang tidur.

Menguji pemahaman anak
Membaca berguna pula untuk mengembangkan daya nalar anak. Biasakan setelah selesai membaca sebuah buku, tanyakan pada anak Anda kesimpulan yang didapatnya dari buku tersebut. Kebiasaan ini dapat membantu anak dalam berpikir secara sistematis dan menarik kesimpulan.

Namun menumbuhkan minat belajar membaca anak juga tidak bisa dipaksakan. Beberapa anak memiliki tingkat perkembangan membaca yang lebih lambat dibandingkan dengan anak seusianya.

Sementara memaksa anak untuk belajar membaca juga tidak baik. Anak akan menjadi tertekan karena dituntut melakukan sesuatu yang ia tidak bisa, akibatnya anak menjadi malas-malasan ketika disuruh belajar.

Atau bahkan dapat membuat anak mengalami gangguan membaca. Ada beberapa ciri-ciri anak yang sudah siap untuk belajar membaca, yaitu:

1. Sudah dapat membedakan kanan dan kiri
Bila anak belum dapat membedakan sisi kanan dan kiri, ia akan mengalami kesulitan mengenali huruf, contohnya pada huruf yang bentuknya mirip seperti huruf 'p' dan 'q' atau 'b' dan 'd'.

2. Kemampuan motorik yang baik   
Sebelum mulai belajar membaca dan menulis, ada beberapa kemampuan motorik yang harus sudah dikuasai anak, seperti melempar, menggunting dan menangkap bola.

3. Kemampuan memahami
Anak yang sudah dapat membedakan  bentuk, warna, ukuran, bunyi dan mengingat apa yang ia lihat akan lebih cepat dilatih membaca. Karena dalam belajar membaca anak harus bisa mengenali bentuk-bentuk huruf dan membedakannya. Misalnya saja, anak akan mudah memahami ejaan kata 'kucing' jika ia sudah tahu apa itu kucing. (ik)

Belajar yuk sayang...

Meningkatkan Ketertarikan Anak Belajar

30 June 2012

Mendidik anak belajar cukuplah sulit. Kadang kita butuh kesabaran yang lebih untuk membuat anak kita mengerti bagaimana pentingnya belajar.

Belajar bagi anak, terutama anak kecil, haruslah menyenangkan dan tanpa tekanan sehingga anak akan lebih mudah menyerap pelajarannya dan lebih mudah menerima kalau belajar sebenarnya sangat di perlukan.

Membuat suasana belajar yang menyenangkan untuk anak memang harus diakui tidaklah mudah. Diperlukan kegiatan yang persuasif dan sesuai dengan ketertarikan si anak sehingga anak dapat dengan mudah diajak untuk belajar.

Lingkungan yang kondusif sangatlah berpengaruh pada niat anak belajar. Jika lingkungan nya di bentuk sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan rasa penasaran si anak, pasti anak dapat dengan mudah diajak untuk belajar.

Pergaulan pun sangatlah berpengaruh pada pertumbuhan niat belajar anak. Dengan teman-teman yang aktif, anak akan dapat dengan mudah ikut tertarik pada sesuatu sehingga ia dapat dengan mudah mulai belajar.

Teman-teman yang pasif akan membuatnya mengikuti hal tersebut yang nantinya akan berakibat pada berkurangnya rasa penasaran si anak akan sesuatu yang akhirnya menurunkan niat belajar si anak.

Tidak hanya pergaulan dan lingkungan saja yang berpengaruh pada niat anak belajar. Keadaan fisiknya pun mempengaruhi. Dengan keadaan yang tidak fit, anak akan sangat mudah sekali turun rasa ingin tahunya.

Hal ini disebabkan oleh tingkat emosional yang meningkat akibat keadaan tubuh tidak fit yang mengakibatkan sulitnya anak untuk berkonsentrasi.

Membuat anak berkonsentrasi pun memang agaknya sangat sulit dilakukan. Untuk membuat anak berkonsentrasi pada apa yang ia lakukan seperti belajar, dibutuhkan kesabaran yang ekstra. Karena hanya sedikit hal yang membuat anak berkonsentrasi pada apa yang ia lakukan, yaitu rasa penasaran dan rasa ketertarikan.

Rasa penasaran dan rasa ketertarikan, dua-duanya sangat lah terkait. Tanpa ketertarikan anak tidak mungkin penasaran. Tanpa penasaran, rasa ketertarikan sangatlah sulit untuk timbul. Tapi jika keduanya telah timbul dalam diri seorang anak, hanya dibutuhkan sedikit lagi usaha agar anak dapat belajar.

Selain membuat suasana belajar menyenangkan diperlukan pula sisipan disiplin di dalam kegiatan anak belajar. Disiplin disini bukan dimaksudkan untuk mengekang si anak tapi mengajarkan konsistensi dasar kepada anak.

Disiplin dapat dipraktekan dengan tetap menyenangkan dengan menggunakan kalimat yang tidak terkesan merendahkan tetapi lebih terkesan menyemangati dan tetap positif.

Sistem hukuman dan hadiah pun dapat di sisipkan diantara kegiatan belajar. Sebab hukuman dan hadiah dapat di jadikan motivasi untuk si anak dalam kegiatan belajar.

Tetapi harus diperhatikan juga system hadiah dan hukuman ini, sebab kadang kita terlalu banyak memberikan porsi hadiah atau hukuman tersebut. Jika kita terlalu banyak memberikan hadiah, si anak akan manja lalu jika kita terlalu banyak memberikan hukuman, si anak akan takut dan kapok.

Begitu banyak cara dalam mengajak anak untuk memulai belajar. Banyak cara pula untuk menumbuhkan rasa penasaran dan rasa ketertarikan anak terhadap sesuatu.

Tetapi pertimbangkanlah tiap-tiap cara yang ingin digunakan, sebab apapun cara kita akan berdampak antara negatif atau positif pada anak. (ik)

Kamis, 28 Juni 2012

Jauhi Perbuatan Dosa

JAUHILAH PERBUATAN DOSA

Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatu

Sahabat saudaraku fillah..menurut Abu Thalib Al-Makki dosa besar digolongkan dalam berbagai macam,yakni:

♥ Empat macam ada di dalam hati yang meliputi; syirik (menyekutukan)terhadap Allah dan tidak mau menjalankan perintah-Nya,terus menerus berbuat maksiat,putus asa dari rahmat-Nya dan merasa aman dari murka-Nya.

♥Empat macam ada pada lidah yang meliputi; bersaksi palsu,menuduh wanita baik-baik berbuat zina,sihir,bersumpah palsu yang dapat memutar balikkan kenyataan sehingga yang salah menjadi benar dan sebaliknya.

♥Tiga macam ada pada perut yang meliputi; meminum minuman keras dan berbagai macam obat yang memabukkan,memakan harta anak yatim secara semena-mena dan memakan riba.

♥Dua macam ada di kemaluan yakni ; berzina dan liwath (hubungan badan sejenis)

♥Dua macam ada di tangan yakni; membunuh dan mencuri.

♥Satu macam di kaki yakni; melarikan diri ketika berperang menghadapi musuh.

♥Satu macam ada di seluruh tubuh yakni; durhaka terhadap orang tua.

Saudaraku,jauhilah perbuatan dosa terutama dosa besar karena akan mendatangkan murka-Nya.Namun dosa kecil akan menjadi dosa besar apabila;dikerjakan terus menerus,dianggap remeh dan enteng tanpa perasaan berdosa ,tanpa penyesalan,memperlihatkan dan mempublikasikan perbuatan dosa kepada orang lain serta pelaku kejahatan adalah panutan yang diikuti perilakunya oleh orang lain.Untuk itu jauhilah dosa sekecil apapun karena tiada luput dari perhitungan Allah kecuali dengan bertaubat. “ Jauhilah dosa-dosa kecil,karena ssungguhnya dosa kecil itu terkumpul pada diri seseorang sehingga akan menghancurkannya (menjadi besar) [HR.Ahmad].

Sahabat Saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share semua Untuk Umat dan Syiar Islam,,Bantu Tag Sahabat-sahabat yang lain…. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.

SAAT PENJAGA ARASY LUPA DENGAN BACAAN TASBIH DAN TAHMIDNYA


Bismillahirrahmannirahim,

Suatu hari Rasulullah Muhammad SAW sedang tawaf di Kakbah, baginda mendengar seseorang di hadapannya bertawaf sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”

Rasulullah SAW meniru zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang itu berhenti di satu sudut Kakbah dan menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah yang berada di belakangnya menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang itu berasa dirinya di perolok-olokkan, lalu menoleh ke belakang dan dilihatnya seorang lelaki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah di lihatnya.

Orang itu berkata, “Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ngejekku, karena aku ini orang badui? Kalaulah bukan karena ketampanan dan kegagahanmu akan kulaporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”

“Belum,” jawab orang itu.

“Jadi bagaimana kamu beriman kepadanya?” tanya Rasulullah SAW.

“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya,” jawab orang Arab badui itu.

Rasulullah SAW pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat.”

Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata, “Tuan ini Nabi Muhammad?” “Ya,” jawab Nabi SAW.

Dengan segera orang itu tunduk dan mencium kedua kaki Rasulullah SAW.

Melihat hal itu Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab badui itu seraya berkata, “Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takabur, yang minta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”

Ketika itulah turun Malaikat Jibril untuk membawa berita dari langit, lalu berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Katakan kepada orang Arab itu, agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di Hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar.”

Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata, “Demi keagungan serta kemuliaan Allah, jika Allah akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan denganNya.”

Orang Arab badui berkata lagi, “Jika Allah akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran magfirahNya. Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya pengampunanNya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa dermawanNya.”

Mendengar ucapan orang Arab badui itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badui itu sehingga air mata meleleh membasahi janggutnya.

Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Berhentilah engkau daripada menangis, sesungguhnya karena tangisanmu, penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di syurga nanti.”

Betapa sukanya orang Arab badui itu, apabila mendengar berita itu dan menangis karena tidak berdaya menahan rasa terharu.

Subhanallah, Maha Suci Engkau ya Allah..
Dan Segala Kebesaran & Kemuliaan bagi Mu ..

Limpahkanlah shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad kekasih Allah, dan keluarganya beserta para sahabat . Aamiin.

Wallahu a'lam bishawab,

senyum terus ^_^

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Bagi seorang Muslim, senyuman itu sedekah yang murah meriah. Sebab, senyum itu bernilai ibadah dalam Islam. Namun, ternyata senyum juga menyehatkan jiwa dan psikis. Konon, senyum itu sama dengan olahraga ringan 20 menit.

Islam memberikan perhatian khusus mengenai senyum.
Sebuah hadist berbunyi, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah” (HR Tirmizi dan Abu Dzar).

Hadist yang lain menegaskan, “Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah” (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi).

Karenanya, Rasul mengingatkan umat Islam untuk tidak meremehkan kebajikan sedikit pun, termasuk senyuman.
Beliau bersabda, “Jangan meremehkan sedikit pun dari amal kebaikan, meski hanya sekadar bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri (senyum)” (HR. Muslim).

SUBHANALLAH.. ALHAMDULILLAH.. ALLAHU AKBAR

Laksanakan

... TIGA CAHAYA DIHARI KIAMAT ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Dihari kiamat ada 3 cahaya yang berlainan ...

Cahaya pertama seperti bintang-bintang ..
Cahaya kedua seperti cahaya bulan ..
Cahaya ketiga seperti cahaya matahari ..

Apabila ada yang bertanya cahaya apakah ini?

Lalu dijawab ...

"Cahaya yang pertama ialah cahaya wajah-wajah manusia yang ketika didunia, mereka akan meninggalkan pekerjaan dan terus bersuci dan mengambil air sembahyang apabila mendengar azan"

"Cahaya Yang kedua adalah cahaya wajah mereka yang mengambil air sembahyang sebelum azan"

"Cahaya yang ketiga ialah cahaya mereka seperti matahari. Mereka di dunia sudah bersiap sedia di dalam mesjid sebelum azan lagi"

❤`♥ ♥ •.¸¸❤`•.¸.¸¸.•* ♥♥..♥`•.¸.•❤`♥ ♥ •.¸¸❤❤`♥ ♥ •.¸¸❤

.. TIGA PERKARA YANG MENJADI PERISAI API NERAKA ..

1. Sedekah ..

Rasulullah SAW bersabda :
Buatlah diantara kamu dan neraka tutup pemisah walaupun cuma dengan (bersedekah )dengan separuh butir kurma ..

2. Berzikir ..

Rasulullah saw bersabda,
Ambillah perisai kamu sekalian ( yang bisa menjaga kamu ) dari api neraka , ucapkanlah 'Subhanallah (maha suci Allah) Walhamdulillah ( segala puji bagi Allah) Walaailaahaillah (tiada Tuhan selain Allah ) Wallaahuakbar (Allah maha besar)", Karena kalimat ini pada hari kiamat akan menjadi mukaddimat (yang berjalan di depan kamu) mu'aqqibat (yang berjalan dibelakang kamu ) dan menjadi Mujannibat (yang menjauhkan kamu dari api neraka). Kalimat ini adalah al- baaqiyat ash- shalihat (hal-hal yang baik yan masih tersisa)

(HR an-nasa'i dan al- Haakim dari Abu Hurairah r.a)

3. Mempunyai anak perempuan dan mendidiknya dengan baik
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. "Tiada seorang dari umatku yang menanggung kehidupan tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan , lalu ia berbuat baik kepada mereka kecuali mereka akan menjadi tabir (pencegah) bagi dia dari api neraka

(HR al Baihaqi dari Aisyah r.a)

Semoga 3 hal diatas bisa mengingatkan kita untuk lebih meningkatkan ketakwaan dan menjadi penyemangat dalam meningkatkan kualitas beribadah .. aamiin ...

Wallahu a’lam bishawwab ...

I love you mom



بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم


- “Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu”.


Shabat muslimah yang dirahmati Allah..sungguh tak sekali pun kudengarkan muhadharah ini kecuali saya dalam keadaan berlinang airmata, saya terjemahkan untuk kita semua, moga kecintaan pada Ibu selalu diingatkan oleh Allah dalam hati-hati kita…selama beliau masih bersama kita..


Suatu hari seorang wanita duduk santai bersama suaminya , pernikahan mereka berumur 21 tahun, mereka mulai bercakap dan ia bertanya pada suaminya, ” Tidakkah engkau ingin keluar makan malam bersama seorang wanita?”. Suaminya kaget dan berkata,” Siapa? Saya tak memiliki anak juga saudara”. Wanita itupun kembali berkata,” Bersama seorang wanita yang selama 21 tahun tak pernah kau temani makan malam”. Tahukah kalian siapa wanita itu??


Ibunya…


وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا


كَرِيمًا * وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا


Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Al Isra’: 23-24)


Wanita itu berkata pada suaminya, ”Selama kita bersama tak pernah engkau bersama ibumu walau sejenak saja, hubungilah beliau, ajak makan malam berdua..luangkan waktumu untuknya”, suaminya terlihat bingung, seakan-akan ia lupa pada ibunya.


Maka hari itu juga ia menelpon ibunya, menanyakan kabar dan berkata “ Ibu, gimana menurutmu jika kita habiskan malam ini berdua, kita keluar makan malam. Saya akan menjemput ibu, bersiaplah”. Ibunya heran, ” Anakku, apakah terjadi sesuatu padamu?” jawabnya. ” Tidak ibu”, berulang kali sang ibu bertanya.


“ Ibu, malam ini saya ingin keluar bersamamu”. Mengherankan! Ibunya begitu tak percaya namun sangat bahagia.


“Mungkin kita bisa makan malam bersama, bagaimana menurutmu?”. Ibunya kembali bertanya, ”Saya keluar bersamamu anakku?”


Ibunya seorang janda, ayahnya telah lama wafat, dan anak lelakinya teringat padanya setalah 21 tahun pernikahannya. Hal yang sangat menggembirakannya, begitu lama waktu telah berlalu ia dalam kesendirian, dan datanglah hari ini, anaknya menghubunginya dan mengajaknya bersama. Seolah tak percaya, diapun bersiap jauh sebelum malam tiba. Tentu, dengan perasaan bahagia yang meluap-luap! Ia menanti kedatangan anaknya.


Laki-laki itupun bercerita : “ Setibaku di rumah menjemput ibu, kulihat beliau berdiri di depan pintu rumah menantiku”


Wanita tua…menantinya di depan pintu!


“Dan ketika beliau melihatku, segera ia naik ke mobil. Saya melihat wajahnya yang dipenuhi kebahagiaan, ia tertawa dan memberi salam padaku, memeluk dan menciumku, dan berkata: Anakku, tidak ada seorang pun dari keluargaku..tetanggaku…yang tidak mengetahui kalau saya keluar bersamamu malam ini, saya telah memberitahukan pada mereka semua, dan mereka menunggu ceritaku sepulang nanti”


Lihat bagaimana jika seorang anak mengingat ibunya!


Sebuah syair berbunyi :


Apakah yang harus kulakukan agar mampu membalas kebaikanmu?


Apakah yang harus kuberikan agar mampu membalas keutamaanmu?


Bagaimanakah kumenghitung kebaikan-kebaikanmu ?


Sungguh dia begitu banyak..sangat banyak..dan terlampau banyak!


Dan kami pun berangkat, sepanjang jalan saya pun bercerita dengan ibu, kami mengenang hari-hari yang lalu.


Setiba di restoran, saya baru menyadari bahwa baju yang dikenakan ibu adalah baju terakhir yang Ayah belikan untuknya, setelah 21 tahun saya tak bersamanya tentu pakaian itu terlihat sangat sempit, dan saya pun terus memperhatikan ibuku.


Kami duduk dan datanglah seorang pelayan menanyakan menu makanan yang hendak kami makan, kulihat ibu membaca daftar menu dan sesekali melirik kepadaku, akhirnya kufahami kalau ibuku tak mampu lagi membaca tulisan di kertas itu. Ibuku sudah tua dan matanya tak bisa lagi melihat dengan jelas.


Kubertanya padanya,” Ibu, apakah engkau mau saya bacakan menunya?” Beliau segera mengiyakan dan berkata, “ Saya mengingat sewaktu kau masih kecil dulu, saya yang membacakan daftar menu untukmu, sekarang kau membayar utangmu anakku..kau bacakanlah untukku”


Maka sayapun membacakan untuknya, dan demi Allah..kurasakan kebahagiaan merasuki dadaku..


Beberapa waktu datanglah makanan pesanan kami, saya pun mulai memakannya. Tapi ibuku tak menyentuh makanannya, beliau duduk memandangku dengan tatapan bahagia. Karena rasa gembira beliau merasa tak selera untuk makan.


Dan ketika selesai makan, kami pun pulang, dan sungguh, tak pernah kurasakan kebahagian seperti ini setelah bertahun-tahun. Saya telah melalaikan ibuku 21 tahun lamanya.


Setiba di rumah, kutanyakan padanya : “ Ibu..bagaimana menurutmu kalo kita mencari waktu lain untuk keluar lagi?” beliau menjawab,” Saya siap kapan saja kau memintaku!”


Maka haripun berlalu, Saya sibuk dengan pekerjaan..dengan perdagangan..dan terdengar kabar Ibuku jatuh sakit. Dan beliau selalu menanti malam yang telah kujanjikan. Hari terus berlalu dan sakitnya kian parah. Dan…Ibuku meninggal dan tak ada malam kedua yang kujanjikan padanya.


Setelah beberapa hari, seorang laki-laki menelponku, ternyata dari restoran yang dulu kudatangi bersama ibuku. Dia berkata,” Anda dan istri Anda memiliki kursi dan hidangan makan malam yang telah lunas”


Kami pun ke restoran itu, setiba disana..pelayan itu mengatakan bahwa Ibu telah membayar lunas makanan untuk saya dan istri. Dan menulis sebuah surat berbunyi :


“Anakku, sungguh saya tahu bahwa tak akan hadir bersamamu untuk kedua kalinya. Namun, saya telah berjanji padamu, maka makan malamlah dengan uangku, saya berharap istrimu telah menggantikanku untuk makan malam bersamamu”


Saya menangis membaca surat ibuku…dimana saya selama ini ?? di mana cintaku untuk Ibu?? Selama 21 tahun..

(¸.•´ (¸.•` .♥ ¸.¤*¨*ღ☆ღ*♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ•♫ﷲ

Rabu, 27 Juni 2012

Ar-Rahman

Mudahkanlah jalan hidupku ya Robb. Mudahkanlah..

Mudahkanlah aku dalam meraih semua impianku
Mudahkanlah setiap pekerjaanku ya Robb
Mudahkanlah setiap kerja kerasku ya Robb
Mudahkahlah setiap usahaku ya Robb

Mudahkanlah setiap kebaikan yang ingin aku lakukan ya robb
Mudahkanlah setiap keinginanku ya robb



Ridhoilah setiap rencanaku ya Robb. Ridhoilah...
Ridhoilah setiap harapanku ya Robb
Ridhoilah setiap doaku ya Robb
Ridhoilah setiap keputusanku ya Robb

Hidupkanlah setiap asaku ya Robb. Hidupkanlah..

Ya Robb, kabulkanlah semua doaku..
Ya Robb, mudahkanlah urusan akhiratku,
Ya Robb, mudahkanlah urusan duniaku,

Ya Robb, buanglah setiap rasa keluh kesah, lelah dalam diriku
Ya Robb, yakinkanlah aku bahwa semua usahaku tak sia-sia
Ya Robb, mudahkanlah aku dalam mencari bekal akhirat dan duniaku
Ya Robb, aku ingin hidup seperti wanita normal lainnya.. Yang tumbuh pada waktunya, yang berkembang pada waktunya, dan matang pada waktunya..

Ya Robb, kikislah semua keraguan dalam diriku..
Ya Robb, yakinkanlah bahwa waktu tepat itu ada untukku.

^_^

Selasa, 26 Juni 2012

Contoh : Mush'ab bin Umair

Bismillahirrahmaanirrahiim


(1). Ia adalah salah seorang diantara para sahabat Nabi.
Ia seorang remaja Quraisy terkemuka, gagah dan tampan, penuh dengan jiwa dan semangat kemudaan. Para ahli sejarah melukiskan semangat kemudaannya dengan kalimat : "Seorang warga kota Makkah yang mempunyai nama paling harum."

Seorang pemuda yang tampan dan rupawan yang dibesarkan dalam keadaan yang serba kecukupan dan dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Mungkin tak seorang pun di antara anak-anak muda Mekah yang beruntung dimanjakan oleh kedua orang tuanya demikian rupa. Tak mengherankan jikalau ia menjadi buah bibir gadis-gadis Mekkah dan bintang di tempat-tempat pertemuan. Dia tumbuh dari keluarga yang berkecukupan dan kaya raya. Bajunya sehari-hari adalah sebaik-baik baju yang ada di masanya.

Kalau ia berjalan, terciumlah aroma minyak wanginya.
Kalau ia berbicara, terpukaulah orang-orang dengan kefasihannya itu.
Ia seorang pemuda yang berakhlak baik dan lembut tutur katanya.
Ia juga memiliki kedudukan yang terpandang dan terhormat di kaumnya.

Sungguh,
Dialah pemuda idaman dan pemuda idola kaumnya.
Dialah sahabat Nabi kita, Mush’ab Bin ‘Umair, semoga Allah meridhainya.



(2). Hidayah Islam menghampiri dan menjemputnya.
Saat itu Rasulullah sedang mengadakan pertemuan dengan para sahabatnya di rumah Arqam bin Abil Arqam. Majelis yang di dalamnya dibacakan ayat-ayat suci Al Qur’an.

Baru saja Mush'ab mengambil tempat duduknya, ayat-ayat Alqur'an mulai mengalir dari kalbu Rasulullah bergema melalui kedua bibirnya dan sampai ke telinga, meresap di hati para pendengar. Di senja itu Mush'ab pun terpesona oleh untaian kalimat Rasulullah yang tepat menemui sasaran di kalbunya.

Wahyu yang kala itu dibacakan oleh Rasulullah didengar oleh Mush’ab hingga bergetar merasuki hatinya dan menjadi jalan hidayah Allah kepadanya. Maka lengkap dan bertambahlah keelokannya, keelokan fisiknya dan keelokan cahaya iman yang terlihat di wajahnya.


(3). Usman bin Thalhah seorang tokoh musyrikin sempat melihat Mush'ab berada di Darul Arqam bersama Rasulullah dan melihat melaksanakan shalat. Dia pun langsung mengadu kepada ibunda Mush'ab. Mendengar hal itu ibunda Mush'ab marah, memukul dan menyiksa Mush'ab, lalu mengurungnya di rumah dan menyewa seseorang untuk menjaganya. Tetapi ketika mendengar bahwa sebagian sahabat Rasulullah dan kaum muslimin sudah mulai berhijrah ke Habasyah, Mush'ab berhasil lari dan langsung hijrah pula ke Habasyah.


(4). Suatu ketika beliau kembali lagi ke Mekah. Ketika dia kembali lagi kepada ibundanya, ibundanya betul-betul marah sampai dia mengatakan: "Pergilah kamu dari tempat ini, saya bukan ibumu lagi sampai kapan pun!". Maka Mush’ab pun menghampiri ibunya sambil berkata : ’Wahai bunda! Telah ananda sampaikan nasihat kepada bunda, dan ananda menaruh kasihan kepada bunda. Bersahadatlah wahai ibunda, Tiada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad hamba dan Rasul-Nya". Dengan murka dan naik darah ibunya menyahut : “Demi bintang! Sekali-kali aku takkan masuk ke dalam Agamamu itu. Otakku bisa jadi rusak, dan buah pikiranku takkan diindahkan orang lagi”.


Dalam kondisi sudah terpisah dari ibunya, beliau seorang pemuda yang terlantar dengan pakaian yang digunakan hanya satu-satunya dan compang-camping, sehingga banyak ummat Islam pada waktu itu mencoba memalingkan pandangan dari Mush'ab untuk menahan air mata, mereka tidak mau Mush'ab melihat mereka menangis karena kehidupan yang semula mewah dengan segala macam tercukupi, kini ia korbankan demi kebenaran agamanya dan dia rela hidup dalam penderitaan seperti itu.

Pada suatu hari ia tampil di hadapan beberapa orang Muslimin yang sedang duduk sekeliling Rasulullah. Demi memandang Mush'ab, mereka menundukkan kepala dan memejamkan mata, sementara beberapa orang matanya basah karena duka. Mereka melihat Mush'ab memakai jubah usang yang bertambal-tambal, padahal belum lagi hilang dari ingatan mereka—pakaiannya sebelum masuk Islam—tak ubahnya bagaikan kembang di taman, berwarna-warni dan menghamburkan bau yang wangi.

Adapun Rasulullah, menatapnya dengan pandangan penuh arti, disertai cinta kasih dan syukur dalam hati. Pada kedua bibirnya tersungging senyuman mulia, seraya berkata, "Dahulu aku lihat Mush'ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya." Inilah keimanan! Salah satu ciri keimanan seseorang itu rasa cintanya kepada Allah sangat kuat, mengalahkan cintanya kepada selain Allah.


(5). Suatu saat Mush'ab dipilih Rasulullah untuk melakukan suatu tugas maha penting. Ia menjadi duta atau utusan Rasul ke Madinah untuk mengajarkan agama Islam kepada orang-orang Anshar yang telah beriman dan berbaiat kepada Rasulullah di bukit Aqabah. Di samping itu, ia juga mempersiapkan kota Madinah untuk menyambut hijrah Rasulullah sebagai peristiwa besar.

Sebenarnya, di kalangan sahabat ketika itu masih banyak yang lebih tua, lebih berpengaruh dan lebih dekat hubungan kekeluargaannya dengan Rasulullah daripada Mush'ab. Tetapi Rasulullah menjatuhkan pilihannya kepada Mush'ab. Dan bukan tidak menyadari sepenuhnya bahwa beliau telah memikulkan tugas amat penting ke atas pundak pemuda itu dan menyerahkan kepadanya tanggung jawab nasib Agama Islam di kota Madinah.


Orang pertama yang beliau dakwahi adalah Usaid bin Hudlair, seorang tokoh musyrik dari bani Abdul Asyhal, kepala suku yang sangat disegani. Mendengar dakwah Mush'ab maka Usaid berkata: "Ajaran apa yang kamu bawa karena kami tidak pernah kenal sebelumnya, Tuhan apa yang kamu maksud karena kami tidak.pernah melihatnya, sedangkan tuhan kami jelas nyata ada yaitu patung-patung, kami bisa menemuinya kapan saja dan kami bisa melihatnya sementara Tuhan yang kamu ceritakan itu tidak bisa dilihat. Segera kamu tinggalkan Madinah ini sebelum kami bunuh kamu".

Lalu Mush'ab berkata: "Apakah tidak sebaiknya saya diberikan kesempatan sedikit berbicara, kalau nanti apa yang saya sampaikan membuat anda yakin, saya bersyukur kepada Allah, tapi kalau anda tidak meyakini maka silakan anda usir saya dan saya akan meninggalkan Madinah ini". Baik, kata Usaid. Mush'ab berkata: "Silakan kamu duduk, maka Usaid pun duduk".

Lalu mulailah Mush'ab membaca ayat Al Qur'an, mendengar ayat-ayat yang dibacakan, lalu Usaid mengatakan : "Firman apakah gerangan yang sangat luar biasa ini? Lalu dia berkata: "Apa yang harus saya lakukan, kalau saya akan masuk agama ini?" Kata Mush'ab: "Bersihkan pakaian dan badanmu lalu bersyahadat". Maka Usaid pun pergi lalu membasuh badannya, kembali lagi masih tampak tetes air wudhu dari rambutnya lalu dia bersyahadat. Setelah Usaid bersyahadat, maka tokoh yang lain pun mengikutinya, seperti Saad bin Mu'adz, Saad bin 'Ubadah lalu diikuti oleh yang lainnya.

Mush'ab memikul amant itu dengan bekal karunia Allah kepadanya, berupa pikiran yang cerdas dan budi yang luhur. Dengan sifat zuhud, kejujuran dan kesungguhan hati, ia berhasil melunakkan dan menawan hati penduduk Madinah hingga mereka berduyun-duyun masuk Islam. Ketika tiba di Madinah pertama kali, ia mendapati kaum Muslimin tidak lebih dari dua belas orang, yakni hanya orang-orang yang telah baiat di bukit Aqabah. Namun beberapa bulan kemudian, meningkatlah jumlah orang-orang yang memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya.



(6). Dalam perang Uhud melawan kaum musyrik, Mush’ab mendapat kehormatan dari Rasulullah untuk membawa bendera kaum Muslimin. Perang yang berlangsung dahsyat hingga sejumlah sahabat terkemuka gugur untuk menemui Rabb mereka..

Saksi mata yang menceriterakan saat-saat terakhir pahlawan besar Mush’ab bin Umair. Berkata Ibnu Sa’ad: “Diceriterakan kepada kami oleh Ibrahim bin Muhammad bin Syurahbil al-’Abdari dari bapaknya, ia berkata : "Mush’ab bin Umair adalah pembawa bendera di Perang Uhud ..."

Dalam situasi sangat kritis, karena kaum Muslimin melupakan perintah Nabi, tatkala barisan kaum Muslimin pecah, di mana ummat Islam sudah mulai terdesak dan musuh sudah mulai mengarahkan sasarannya kepada Rasulullah, maka tampillah Mush'ab membawa bendera Islam sambil bertakbir. Ia mengacungkan bendera setinggi-tingginya dan bertakbir sekeras-kerasnya untuk menarik perhatian musuh kepadanya dan melupakan Rasulullah...

Tiba-tiba datang musuh bernama Ibnu Qumaiah dengan menunggang kuda, lalu menebas tangan kanan Mush'ab hingga putus, sementara Mush'ab meneriakkan, "Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul." Kalimat yang kemudian dikukuhkan sebagai wahyu ini selalu diulang dan dibacanya sampai selesai ...

Maka Mush'ab memegang bendera dengan tangan kirinya sambil membungkuk melindunginya. Musuh pun menebas tangan kirinya itu hingga putus pula. Mush'ab membungkuk ke arah bendera, lalu dengan kedua pangkal lengan meraihnya ke dada sambil berucap, "Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, dan sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul."

Lalu orang berkuda itu menyerangnya ketiga kali dengan tombak, dan menusukkannya hingga tombak itu pun patah. Mush'ab pun gugur, dan bendera pun jatuh...

Wahai Mush’ab cukuplah bagimu ar-Rahman ….

Namamu harum semerbak dalam kehidupan ….


Rasulullah bersama para sahabat datang meninjau medan pertempuran untuk menyampaikan perpisahan kepada para syuhada. Ketika sampai di tempat terbaringnya jasad Mush'ab, bercucuranlah dengan deras air matanya. Beliau membacakan firman Allah: "Di antara orang-orang Mu'min terdapat syuhada yang telah menepati janjinya dengan Allah (QS. Al Ahzab 23).

Tak sehelai pun kain untuk menutupi jasadnya selain sehelai burdah. Andai ditaruh di atas kepalanya, terbukalah kedua belah kakinya. Sebaliknya bila ditutupkan di kakinya, terbukalah kepalanya. Maka Rasulullah bersabda, "Tutupkanlah ke bagian kepalanya, dan kakinya tutuplah dengan rumput idzkhir!"

Rasulullah berkata, "Ketika di Makkah dulu, tak seorang pun aku lihat yang lebih halus pakaiannya dan lebih rapi rambutnya daripadanya. Tetapi sekarang ini, dengan rambutmu yang kusut masai, hanya dibalut sehelai burdah."

Setelah melayangkan pandang, ke arah medan laga serta para syuhada yang tergeletak di atasnya, Rasulullah berseru, "Sungguh, aku akan menjadi saksi nanti di hari kiamat, bahwa kalian semua adalah syuhada di sisi Allah!"

Rasulullah berpaling ke arah sahabat yang masih hidup, "Hai manusia, berziarahlah dan berkunjunglah kepada mereka, serta ucapkanlah salam! Demi Allah yang menguasai nyawaku, tak seorang Muslim pun sampai hari kiamat yang memberi salam kepada mereka, pasti mereka akan membalasnya."

Salam atasmu wahai Mush’ab ….

Salam atasmu sekalian, wahai para syuhada ….


-------
Begitulah. Kisah ini mengajarkan kepada kita untuk tidak terlalu terlena dan terpedaya oleh segala kemewahan dunia yang Allah berikan. Bagaimanapun juga kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah di atas segala-galanya. Ya Allah… Letakkanlah akhirat di hatiku dan dunia di tanganku, agar aku tak terlena karenanya. Aamiin

Senin, 25 Juni 2012

Bobot sebuah doa

... JANGAN REMEHKAN KEKUATAN SEBUAH DOA ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Louise Redden, seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam sebuah supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang. Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan.

John Longhouse, si pemilik supermarket, mengusir dia keluar. Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus menceritakan tentang keluarganya. “Tolonglah, Pak, Saya janji akan segera membayar setelah aku punya uang.”

John Longhouse tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut. “Anda tidak mempunyai kartu kredit, Anda tidak mempunyai garansi,” alasannya.

Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain, yang dari awal mendengarkan percakapan tadi. Dia mendekati keduanya dan berkata: “Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini.”

Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan, “Tidak perlu,Pak. Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis.”

“Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja?”

“Ya, Pak. Ini,” katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal.

“Letakkanlah daftar belanja Anda di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis belanjaan Anda sesuai dengan berat timbangan tersebut.”

Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Louise menundukkan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan. Mata Si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat kebawah. Ia menatap Pelanggan yang tadi menawarkan si ibu tadi sambil berucap kecil, “Aku tidak percaya pada yang aku lihat.”

Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum. Lalu, si ibu kumal tadi mengambil barang-barang yang diperlukan, dan disaksikan oleh pelanggan baik hati tadi, si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain.
Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus mengambil barang-barang keperluannya dan sipemilik toko terus menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi.

Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa. Karena tidak tahan, Si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas daftar belanja si Ibu kumal tadi. Dan ia-pun terbelalak. Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek: “Tuhan, Engkau tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tanganMu.”

Si Pemilik Toko terdiam. Si Ibu, Louise, berterimakasih kepadanya, dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya. Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang 50 dollar kepadanya.

Si Pemilik Toko kemudian mencek dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata rusak.

Ternyata memang hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah doa. Maka, Jangan remehkan kekuatan sebuah doa. Sehingga tidak salah apa yang digaransikan Tuhan “Berdoalah kamu kepadaKu niscaya Aku perkenankan doa permohonan kamu” (QS: Al-Mukmin:60).

Bersyukur ya!!

Bismillah
 
"Cukup" itu Tanda Syukur

Suatu hari seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.
Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang banyak sekali

Si petani menjadi sangat kaya raya, dan ingin menumpuknya sebanyak mungkin

Sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya.

Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana.

Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata
cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata

"cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup?

Hampir semua orang merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.

Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.

Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.

Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.

Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.

"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.

Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.

Belajarlah untuk berkata "Cukup"

"Cara yang Paling tepat untuk "mengatakan" Cukup adalah dengan BERSYUKUR, semakin Kita merasa "cukup" dan Bersyukur maka Kita akan semakin dekat dengan Kebahagiaan dan jauh dari rasa kekurangan"

Sahabat...
Walau bagaimanapun Rasa syukur dan rasa cukup
harus kita barengi dengan ibadah sebagai wujud nyata .
agar rezeki kita semkin bertambah bukannya makin berkurang
agar cahaya iman semakin terang menerangi jalan hidup kita...

"Ini termasukkarunia Rabbku untuk mencoba aku,
apakah aku bersyukur atau kufur (akan nikmat-Nya). " (QS An Naml:40)

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS Ibrahim:7)

Umar bin Abdul Aziz

 Sungguh membaca kisah beliau membuatku sangat terharu

Beliau sungguh pemimpin yang agung yang selalu konsisten meneladani Rosululloh.

Ya Robb, bisakah kami mendapatkan sesosok pemimpin seperti beliau pada jaman ini

Semoga Engkau masih memberikan kami limpahan nikmat ini

Ya Robb, InsyaAlloh sifat-sifat beliau..

Akan menjadi suri tauladanku, untuk terus menghilangkan sifat-sifat burukku

Dan mengantikannya dengan sifat-sifat baik, mulia

Aku juga ingin menjadi ahli surga yg benar2 mampu masuk surga,

Ahli ibadah yang benar2 taat masalah ibadah baik itu wajib maupun sunnah

Wanita yang memiliki akhlak mulia,

Wanita yang berguna untuk siapapun di dunia ini

Wanita yang suatu hari nanti bisa menjadi bidadari surga

Ya Robb, mudahkanlah jalanku.

Mudahkanlah langkah perbaikan diriku ya Robb

Iringilah hidupku selalu dlm setiap detik

Ingatkanlah aku selalu ketika lalai dan penyakit hati menghampiriku

Tegurlah aku ketika aku menuruti hawa nafsuku.

Ingatkan aku ketika setan membuatku lalai

 Ya Robb, aku ingin memperbaiki diriku bukan karena orang lain. Tetapi karena diriku sendiri. 

Karena aku sadar betapa jauhnya diriku dari sifat-sifat mulia yang telah Rosululloh SAW contohkan kepadaku

Karena aku sadar betapa jauhnya sifat-sifatku untuk mengharapkan menjadi penghuni surga.

Semasa masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini, InsyaAlloh aku akan belajar dan belajar untuk memperbaiki diri agar aku pantas menjadi penghuni surgaMu, agar pantas disebut wanita sholehah.

Ya Robb, aku ingin belajar mencintaiMu. Sungguh belajar mencintaiMu sebagaimana mestinya aku mencintaiMu

Tanpa sirik terhadap apapun di dunia ini

Semoga suri teladan2 yang telah Engkau contohkan kepadaku, Rosululloh SAW  yang mulia, sahabat2 beliau,keluarga beliau, ahli2 surga yang jelas2 sudah masuk surga karena ketauhidan mereka.

Berikut kisah beliau


Umar bin Abdul Aziz Menolak Kendaraan Khusus Kekhalifahan



dakwatuna.com - Umar bin Abdul Aziz bin Marwan lahir di Hulwan, sebuah desa di Mesir, tahun 61 H saat ayahnya menjadi gubernur di daerah itu. Ibunya, Ummu ‘Ashim, putri ‘Ashim bin Umar bin Khaththab. Jadi, Umar bin Abdul Aziz adalah cicit Umar bin Khaththab dari garis ibu.

Umar bin Abdul Aziz dibesarkan di lingkungan istana. Keluarganya, seperti keluarga raja-raja Dinasti Umayyah lainnya, memiliki kekayaan berimpah yang berasal dari tunjangan yang diberikan raja kepada keluarga dekatnya. Perkebunan miliknya menghasilkan 50.000 dinar per tahun.

Meski demikian, orangtuanya tak tidak lupa memberi pendidikan agama. Sejak kecil Umar sudah hafal Al-Qur’an. Ayahandanya mengirim Umar ke Madinah untuk berguru kepada Ubaidillah bin Abdullah. Inilah salah satu titik balik dalam hidup Umar bin Abdul Aziz. Ia kini dikenal sebagai orang saleh dan meninggalkan gaya hidup suka berfoya-foya. Bahkan, Zaid bin Aslam berkata, “Saya tidak pernah melakukan shalat di belakang seorang imam pun yang hampir sama shalatnya dengan shalat Rasulullah saw. daripada anak muda ini, yaitu Umar bin Abdul Aziz. Dia sempurna dalam melakukan ruku’ dan sujud, serta meringankan saat berdiri dan duduk.” (Zaid bin Aslam dari Anas).

Madinah bukan hanya membuat Umar bin Abdul Aziz saleh, tapi juga memberi perspektif tentang prinsip-prinsip dasar peradaban Islam di masa Rasulullah saw. dan Khulafaur Rasyidin. Umar memiliki pandangan yang berbeda dengan Bani Umayyah tentang sistem kekhalifahan yang diwariskan secara turun temurun.

Ketika ayahandanya meninggal, Khalifah Abdul Malik bin Marwan meminta Umar bin Abdul Aziz datang ke Damaskus untuk dinikahkan dengan anaknya, Fathimah.

Abdul Malik wafat dan kekhalifahan diwariskan kepada Al-Walid bin Abdul Malik. Di tahun 86 H, Khalifah baru mengangkat Umar bin Abdul Aziz menjadi Gubernur Madinah. Namun, pada tahun 93 H Khalifah Al-Walid memberhentikannya karena kebijakan Umar tidak sejalan dengan kebijakannya.

Al-Walid juga berusaha mencopot kedudukan saudaranya, Sulaiman bin Abdul Malik, dari posisi Putra Mahkota. Ia ingin anaknya yang menjadi Putra Mahkota. Para pembesar dan pejabat negara menyetujui langkah Al-Walid. Tapi, Umar bin Abdul Aziz menolak.”Di leher kami ada bai’at,” kata Umar diulang-ulang di berbagai forum dan kesempatan. Akhirnya, Al-Walid memenjarakannya di ruang sempit dengan jendela tertutup.

Setelah dikurung tiga hari, ia dibebaskan dalam kondisi memprihatikan. Mengetahui kondisi itu, Sulaiman bin Abdul Malik berkata, ”Dia adalah pengganti setelah saya.”

Di tahun 99 H, ketika berusia 37 tahun, Umar bin Abdul Aziz diangkat sebagai Khalifah berdasarkan surat wasiat Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. Saat diumumkan sebagai pengganti Sulaiman bin Abdul Malik, Umar berkata, ”Demi Allah, sesungguhnya saya tidak pernah memohon perkara ini kepada Allah satu kali pun.”

Karena itu, di hadapan rakyat sesaat setelah dibaiat ia berkata, ”Saudara-saudara sekalian, saat ini saya batalkan pembaiatan yang saudara-saudara berikan kepada saya, dan pilihlah sendiri Khalifah yang kalian inginkan selain saya.” Umar ingin mengembalikan cara pemilihan kekhilafahan seperti yang diajarkan Nabi, bukan diwariskan secara turun-temurun. Tapi, rakyat tetap pada keputusannya: membaiat Umar bin Abdul Aziz.

Setelah menjadi Khalifah, Umar bin Abdul Aziz melakukan gebrakan yang tidak biasa dilakukan arja-raja Dinasti Umayyah sebelumnya.

Para petugas protokoler kekhalifahan terkejut luar biasa. Umar menolak kendaraan dinas. Ia memilih menggunakan binatang tunggangan miliknya sendiri. Al-Hakam bin Umar mengisahkan, ”Saya menyaksikan para pengawal datang dengan kendaraan khusus kekhalifahan kepada Umar bin Abdul Aziz sesaat dia diangkat menjadi Khalifah. Waktu itu Umar berkata, ’Bawa kendaraan itu ke pasar dan juallah, lalu hasil penjualan itu simpan di Baitul Maal. Saya cukup naik kendaran ini saja (hewan tunggangan).’”

’Atha al-Khurasani berkata, ”Umar bin Abdul Aziz memerintahkan pelayannya untuk memanaskan air untuknya. Lalu pelayannya memanaskan air di dapur umum. Kemudian Umar bin Abdul Aziz menyuruh pelayannya untuk membayar setiap satu batang kayu bakar dengan satu dirham.”

’Amir bin Muhajir menceritakan bahwa Umar bin Abdul Aziz akan menyalakan lampu milik umum jika pekerjaannya berhubungan dengan kepentingan kaum Muslimin. Ketika urusan kaum Muslimin selesai, maka dia akan memadamkannya dan segera menyalakan lampu miliknya sendiri.

Yunus bin Abi Syaib berkata, ”Sebelum menjadi Khalifah tali celananya masuk ke dalam perutnya yang besar. Namun, ketika dia menjadi Khalifah, dia sangat kurus. Bahkan jika saya menghitung jumlah tulang rusuknya tanpa menyentuhnya, pasti saya bisa menghitungnya.”

Abu Ja’far al-Manshur pernah bertanya kepada Abdul Aziz tentang kekayaan Umar bin Abdul Aziz, ”Berapa kekayaan ayahmu saat mulai menjabat sebagai Khalifah?” Abdul Aziz menjawab, ”Empat puluh ribu dinar.” Ja’far bertanya lagi, ”Lalu berapa kekayaan ayahmu saat meninggal dunia?” Jawab Abdul Aziz, ”Empat ratus dinar. Itu pun kalau belum berkurang.”

Bahkan suatu ketika Maslamah bin Abdul Malik menjenguk Umar bin Abdul Aziz yang sedang sakit. Maslamah melihat pakaian Umar sangat kotor. Ia berkata kepada istri Umar, ”Tidakkah engkau cuci bajunya?” Fathimah menjawab, ”Demi Allah, dia tidak memiliki pakaian lain selain yang ia pakai.”

Ketika shalat Jum’at di masjid salah seorang jamaah bertanya, ”Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah telah mengaruniakan kepadamu kenikmatan. Mengapa tak mau kau pergunakan walau sekedar berpakaian bagus?” Umar bin Abdul Aziz berkata, ”Sesungguhnya berlaku sederhana yang paling baik adalah pada saat kita kaya dan sebaik-baik pengampunan adalah saat kita berada pada posisi kuat.”

Seorang pelayan Umar, Abu Umayyah al-Khashy berkata, ”Saya datang menemui istri Umar dan dia memberiku makan siang dengan kacang adas. Saya katakan kepadanya, ’Apakah setiap hari tuan makan dengan kacang adas?’” Fathimah menjawab, ”Wahai anakku, inilah makanan tuanmu, Amirul Mukminin.” ’Amr bin Muhajir berkata, ”Uang belanja Umar bin Abdul Aziz setiap harinya hanya dua dirham.”


Suatu saat Umar bin Abdul Aziz mengumpulkan Bani Marwan. Ia berkata, ”Sesungguhnya Rasulullah saw. memiliki tanah fadak, dan dari tanah itu dia memberikan nafkah kepada keluarga Bani Hasyim. Dan dari tanah itu pula Rasulullah saw. mengawinkan gadis-gadis di kalangan mereka. Suatu saat Fathimah memintanya untuk mengambil sebagian dari hasil tanah itu, tapi Rasulullah saw. menolaknya. Demikian pula yang dilakukan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. Kemudian harta itu diambil oleh Marwan dan kini menjadi milik Umar bin Abdul Aziz. Maka, saya memandang bahwa suatu perkara yang dilarang Rasulullah saw. melarangnya untuk Fathimah adalah bukan menjadi hakku. Saya menyatakan kesaksian di hadapan kalian semua, bahwa saya telah mengembalikan tanah tersebut sebagaimana pada zaman Rasulullah saw.” (riwayat Mughirah).

Wahib al-Wadud mengisahkan, suatu hari beberapa kerabat Umar bin Abdul Aziz dari Bani Marwan datang, tapi Umar tak bisa menemui mereka. Lalu mereka menampaikan pesan lewat Abdul Malik, ”Tolong katakan kepada ayahmu bahwa para Khalifah terdahulu selalu memberikan keistimewaan dan uang kepada kami, karena mereka tahu kedudukan kami. Sementara ayahmu kini telah menghapuskannya.”

Abdul Malik menemui ayahnya. Setelah kembali, Abdul Malik menyampaikan jawaban Umar bin Abdul Aziz kepada mereka, ”Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar, jika aku mendurhakai Tuhanku.” Umar mengutip ayat 15 surat Al-An’am.

Umar bin Abdul Aziz pun pernah memanggil istrinya, Fathimah binti Abdul Malik, yang memiliki banyak perhiasan pemberian ayahnya, Khalifah Abdul Malik. ”Wahai istriku, pilihlah olehmu, kamu kembalikan perhiasan-perhiasan ini ke Baitul Maal atau kamu izinkan saya meninggalkan kamu untuk selamanya. Aku tidak suka bila aku, kamu, dan perhiasan ini berada dalam satu rumah.” Fathimah menjawab, ”Saya memilih kamu daripada perhiasan-perhiasan ini.”

’Amr bin Muhajir meriwayatkan, suatu hari Umar bin Abdul Aziz ingin makan apel, kemudian salah seorang anggota keluarganya memberi apel yang diinginkan. Lalu Umar berkata, ”Alangkah harum aromanya. Wahai pelayan, kembalikan apel ini kepada si pemberi dan sampaikan salam saya kepadanya bahwa hadiah yang dikirim telah sampai.”

’Amr bin Muhajir mempertanyakan sikap Umar itu, ”Wahai Amirul Mukminin, orang yang memberi hadiah apel itu tak lain adalah sepupumu sendiri dan salah seorang yang masih memiliki hubungan kerabat yang sangat dekat denganmu. Bukankah Rasulullah saw. juga menerima hadiah yang diberikan orang lain kepadanya?”

Umar bin Abdul Aziz menjawab, ”Celaka kamu, sesungguhnya hadiah yang diberikan kepada Rasulullah saw. adalah benar-benar hadiah, sedangkan yang diberikan kepadaku ini adalah suap.”


Suatu ketika Abdul Malik, putra Umar, menemui ayahnya, dan berkata, ”Wahai Amirul Mukminin, jawaban apa yang engkau persiapkan di hadapan Allah swt. di hari Kiamat nanti, seandainya Allah menanyakan kepadamu, ’Mengapa engkau melihat bid’ah, tapi engkau tidak membasminya, dan engkau melihat Sunnah, tapi engkau tidak menghidupkannya di tengah-tengah masyarakat?’”

Umar menjawab, ”Semoga Allah swt. mencurahkan rahmat-Nya kepadamu dan semoga Allah memberimu ganjaran atas kebaikanmu. Wahai anakku, sesungguhnya kaummu melakukan perbuatan dalam agama ini sedikit demi sedikit. Jika aku melakukan pembasmian terhadap apa yang mereka lakukan, maka aku tidak merasa aman bahwa tindakanku itu akan menimbulkan bencana dan pertumpahan darah, serta mereka akan menghujatku. Demi Allah, hilangnya dunia bagiku jauh lebih ringan daripada munculnya pertumpahan darah yang disebabkan oleh tindakanku. Ataukah kamu tidak rela jika datang suatu masa, dimana ayahmu mampu membasmi bid’ah dan menghidupkan Sunnah?”

Pemerintahan Umar bin Abdul Aziz sangat memprioitaskan kesejahtera rakyat dan tegaknya keadilan. Fathimah binti Abdul Malik pernah menemukan suaminya sedang menangis di tempat biaya Umar melaksanakan shalat sunnah. Fathimah berusaha membesarkan hatinya. Umar bin Abdul Aziz berkata, ”Wahai Fathimah, sesungguhnya saya memikul beban umat Muhammad dari yang hitam hingga yang merah. Dan saya memikirkan persoalan orang-orang fakir dan kelaparan, orang-orang sakit dan tersia-siakan, orang-orang yang tak sanggup berpakaian dan orang yang tersisihkan, yang teraniaya dan terintimidasi, yang terasing dan tertawan dalam perbudakan, yang tua dan yang jompo, yang memiliki banyak kerabat, tapi hartanya sedikit, dan orang-orang yang serupa dengan itu di seluruh pelosok negeri. Saya tahu dan sadar bahwa Tuhanku kelak akan menanyakan hal ini di hari Kiamat. Saya khawatir saat itu saya tidak memiliki alasan yang kuat di hadapan Tuhanku. Itulah yang membuatku menangis.”

Malik bin Dinar berkata, ”Ketika Umar bin Abdul Aziz menjadi Khalifah, para penggembala domba dan kambing berkata, ”Siapa orang saleh yang kini menjadi Khalifah umat ini? Keadilannya telah mencegah serigala memakan domba-domba kami.”

Begitulah Umar bin Abdul Aziz, meski memerintah tidak sampai dua tahun, rakyatnya hidup sejahtera. Umar bin Usaid berkata, ”Demi Allah, Umar bin Abdul Aziz tidak meninggal dunia hingga seorang laki-laki datang kepada kami dengan sejumlah harta dalam jumlah besar dan berkata, ’Salurkan harta ini sesuai kehendakmu.’ Ternyata tak ada seorang pun yang berhak menerimanya. Sungguh Umar bin Abdul Aziz telah membuat manusia hidup berkecukupan.”

Belajar Dewasa

Sekeras apapun anda mengkritik saya. Segetir apapun anda menghina saya. Saya tak akan pernah gentar dengan apa pun yang anda katakan. Saya tak akan pernah lemah. Justru anda membuat saya terbangun, terbangun kembali menjadi sosok yang kuat dan semakin kokoh atas semua tantangan, hambatan dan rintangan!!!

Akan saya buktikan!!!!!!!! ^_^

Jatiku (2)

Puisi Jatiku (1) dulu aku persembahkan untuk Alloh SWT dan seseorang
dan aku lupa gak menyimpannya jadi lupa dech ^_^


PUISI JATIKU (2)

Lihat sebuah jati itu
Dia mampu hidup ratusan tahun
Dengan akar yang semakin kokoh
Dengan batang yang semakin besar
Tinggi menjulang ke angkasa

Tingginya tak pernah membuatnya congkak
Daunnya selalu meneduhkan setiap jiwa
Rantingnya selalu kuat memegang kendali
Hijaunya selalu menghadirkan kesejukan

Tak pernah mudah menjadi seperti itu.
Dia harus rela dihantam ribuan angin dan badai
Yang mungkin bisa membuatnya roboh
Namun, dia tak pernah jatuh tiba2
Dia, tak pernah merontohkkan daunnya seketika
Angin juga tak pernah membuatnya bersuara ricuh
Dia pun tak pernah terhempas begitu saja karena badai

Angin justru membuatnya semakin teduh dan menenangkan
Badai justru membuatnya semakin kuat untuk hidup lebih lama.

Semua berhasil dia libas dg keteguhan hatinya, untuk menjadikannya berguna bagi manusia...
Sebagaimana yang telah diamanatkan Alloh SWT kepadanya

^_^

SEMANGAT MENJADI JIWA YANG KUAT DAN KOKOH!!!

Minggu, 24 Juni 2012

Belajar Berpakaian Muslimah



سْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم


Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا


“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59). 
Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai oleh wanita setelah memakai khimar. Sedangkan khimar adalah penutup kepala.

Allah Ta’ala juga berfirman,


وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا


“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur [24] : 31). 
Berdasarkan tafsiran Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Atho’ bin Abi Robbah, dan Mahkul Ad Dimasqiy bahwa yang boleh ditampakkan adalah wajah dan kedua telapak tangan.

Dari tafsiran yang shohih ini terlihat bahwa wajah bukanlah aurat. Jadi, hukum menutup wajah adalah mustahab (dianjurkan). (Lihat Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, Amru Abdul Mun’im, hal. 14)


Syarat Pakaian Wanita yang Harus Diperhatikan


Pakaian wanita yang benar dan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya memiliki syarat-syarat. Jadi belum tentu setiap pakaian yang dikatakan sebagai pakaian muslimah atau dijual di toko muslimah dapat kita sebut sebagai pakaian yang syar’i. Semua pakaian tadi harus kita kembalikan pada syarat-syarat pakaian muslimah.
 
Para ulama telah menyebutkan syarat-syarat ini dan ini semua tidak menunjukkan bahwa pakaian yang memenuhi syarat seperti ini adalah pakaian golongan atau aliran tertentu. Tidak sama sekali. Semua syarat pakaian wanita ini adalah syarat yang berasal dari Al Qur’an dan hadits yang shohih, bukan pemahaman golongan atau aliran tertentu. Kami mohon jangan disalah pahami.
Ulama yang merinci syarat ini dan sangat bagus penjelasannya adalah Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah –ulama pakar hadits abad ini-. Lalu ada ulama yang melengkapi syarat yang beliau sampaikan yaitu Syaikh Amru Abdul Mun’im hafizhohullah. Ingat sekali lagi, syarat yang para ulama sebutkan bukan mereka karang-karang sendiri. Namun semua yang mereka sampaikan berdasarkan Al Qur’an dan hadits yang shohih.

Syarat pertama: pakaian wanita harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Ingat, selain kedua anggota tubuh ini wajib ditutupi termasuk juga telapak kaki.


Syarat kedua: bukan pakaian untuk berhias seperti yang banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni, atau disertai gambar makhluk bernyawa, apalagi gambarnya lambang partai politik! Yang terkahir ini bahkan bisa menimbulkan perpecahan di antara kaum muslimin.

Allah Ta’ala berfirman,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى


“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33). Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang mestinya ditutup karena hal itu dapat menggoda kaum lelaki.


Ingatlah, bahwa maksud perintah untuk mengenakan jilbab adalah perintah untuk menutupi perhiasan wanita. Dengan demikian, tidak masuk akal bila jilbab yang berfungsi untuk menutup perhiasan wanita malah menjadi pakaian untuk berhias sebagaimana yang sering kita temukan.


Syarat ketiga: pakaian tersebut tidak tipis dan tidak tembus pandang yang dapat menampakkan bentuk lekuk tubuh. Pakaian muslimah juga harus longgar dan tidak ketat sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.


Dalam sebuah hadits shohih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.” (HR.Muslim)


Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis sehingga dapat menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, 125-126)

Cermatilah, dari sini kita bisa menilai apakah jilbab gaul yang tipis dan ketat yang banyak dikenakan para mahasiswi maupun ibu-ibu di sekitar kita dan bahkan para artis itu sesuai syari’at atau tidak.

Syarat keempat: tidak diberi wewangian atau parfum.

Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ


“Perempuan mana saja yang memakai wewangian, lalu melewati kaum pria agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah wanita pezina.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shohih). Lihatlah ancaman yang keras ini!


Syarat kelima: tidak boleh menyerupai pakaian pria atau pakaian non muslim.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata,

لَعَنَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - الْمُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ ، وَالْمُتَرَجِّلاَتِ مِنَ النِّسَاءِ


“Rasulullah melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Bukhari no. 6834)


Sungguh meremukkan hati kita, bagaimana kaum wanita masa kini berbondong-bondong merampas sekian banyak jenis pakaian pria. Hampir tidak ada jenis pakaian pria satu pun kecuali wanita bebas-bebas saja memakainya, sehingga terkadang seseorang tak mampu membedakan lagi, mana yang pria dan wanita dikarenakan mengenakan celana panjang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ


”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)

Betapa sedih hati ini melihat kaum hawa sekarang ini begitu antusias menggandrungi mode-mode busana barat baik melalui majalah, televisi, dan foto-foto tata rias para artis dan bintang film. Laa haula walaa quwwata illa billah.


Syarat keenam: bukan pakaian untuk mencari ketenaran atau popularitas (baca: pakaian syuhroh).

Dari Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِى الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا


“Barangsiapa mengenakan pakaian syuhroh di dunia, niscaya Allah akan mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)


Pakaian syuhroh di sini bisa bentuknya adalah pakaian yang paling mewah atau pakaian yang paling kere atau kumuh sehingga terlihat sebagai orang yang zuhud. Kadang pula maksud pakaian syuhroh adalah pakaian yang berbeda dengan pakaian yang biasa dipakai di negeri tersebut dan tidak digunakan di zaman itu. Semua pakaian syuhroh seperti ini terlarang.


Syarat ketujuh: pakaian tersebut terbebas dari salib.

Dari Diqroh Ummu Abdirrahman bin Udzainah, dia berkata,

كُنَّا نَطُوفُ بِالْبَيْتِ مَعَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ فَرَأَتْ عَلَى امْرَأَةٍ بُرْداً فِيهِ تَصْلِيبٌ فَقَالَتْ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ اطْرَحِيهِ اطْرَحِيهِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى نَحْوَ هَذَا قَضَبَهُ


“Dulu kami pernah berthowaf di Ka’bah bersama Ummul Mukminin (Aisyah), lalu beliau melihat wanita yang mengenakan burdah yang terdapat salib. Ummul Mukminin lantas mengatakan, “Lepaskanlah salib tersebut. Lepaskanlah salib tersebut. Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat semacam itu, beliau menghilangkannya.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Ibnu Muflih dalam Al Adabusy Syar’iyyah mengatakan, “Salib di pakaian dan lainnya adalah sesuatu yang terlarang. Ibnu Hamdan memaksudkan bahwa hukumnya haram.”


Syarat kedelapan: pakaian tersebut tidak terdapat gambar makhluk bernyawa (manusia dan hewan).

Gambar makhluk juga termasuk perhiasan. Jadi, hal ini sudah termasuk dalam larangan bertabaruj sebagaimana yang disebutkan dalam syarat kedua di atas. Ada pula dalil lain yang mendukung hal ini.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki rumahku, lalu di sana ada kain yang tertutup gambar (makhluk bernyawa yang memiliki ruh, pen). Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihatnya, beliau langsung merubah warnanya dan menyobeknya. Setelah itu beliau bersabda,

إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ الذِّيْنَ يُشَبِّهُوْنَ ِبخَلْقِ اللهِ


”Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah yang menyerupakan ciptaan Allah.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan ini adalah lafazhnya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, An Nasa’i dan Ahmad)



Syarat kesembilan: pakaian tersebut berasal dari bahan yang suci dan halal.



Syarat kesepuluh: pakaian tersebut bukan pakaian kesombongan.

Syarat kesebelas: pakaian tersebut bukan pakaian pemborosan .



Syarat keduabelas: bukan pakaian yang mencocoki pakaian ahlu bid’ah. Seperti mengharuskan memakai pakaian hitam ketika mendapat musibah sebagaimana yang dilakukan oleh Syi’ah Rofidhoh pada wanita mereka ketika berada di bulan Muharram. Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa pengharusan seperti ini adalah syi’ar batil yang tidak ada landasannya.


Inilah penjelasan ringkas mengenai syarat-syarat jilbab. Jika pembaca ingin melihat penjelasan selengkapnya, silakan lihat kitab Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani. Kitab ini sudah diterjemahkan dengan judul ‘Jilbab Wanita Muslimah’. Juga bisa dilengkapi lagi dengan kitab Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah yang ditulis oleh Syaikh Amru Abdul Mun’im yang melengkapi pembahasan Syaikh Al Albani.


Terakhir, kami nasehatkan kepada kaum pria untuk memperingatkan istri, anggota keluarga atau saudaranya mengeanai masalah pakaian ini. Sungguh kita selaku kaum pria sering lalai dari hal ini. Semoga ayat ini dapat menjadi nasehatkan bagi kita semua.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ


“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)


Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua dalam mematuhi setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya.



Alhamdullillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat.


Wallahu a’lam bishawab.