Jumat, 31 Agustus 2012

DO it

Sesungguhnya kecantikan sejati bersumber dari hati...
Lisan yang selalu terjaga dari bertutur kata yang tiada berguna...

Hati yang selalu bertaut pada-Nya...
Dan indahnya pergaulan dengan sesama...
Semua itu adalah buah dari kesungguhannya menata diri tuk menggapai ridha ILLAHI...

Bersahabat karena harta dan tahta tak kan abadi selamanya...
Bersahabat karena hati Insya Allah akan abadi...

Sesungguhnya langgengnya persahabatan bukan diukur seberapa besar kita saling memberi materi namun bagaimana bisa saling peduli dan menjaga hati untuk tidak menyakiti....

Jika kau jadi suamiku nanti

Jika kau menjadi suamiku nanti....

Jangan kau mengeluh atas
segala kekurangan dan
ketidaksempurnaanku ini,
Tapi berilah aku semangat dan dorongan,
agar aku mampu memenuhi segala
kewajiban dan tanggung jawabku
kepadamu...

Jika kau menjadi suamiku nanti....

Jadikan diri ini sebagai tempat,
kau berbagi segala keluh kesah,
yang mendera hatimu.
Jadikan diri ini sebagai istri
sekaligus sebagai sahabat
yang setia....

Di saat dirimu merasa lelah dan,
kepayahan dalam menunaikan
tugas dan tanggung jawabmu
menggail sesuap kehidupan.
Sungguh kasih sayang dan
senyuman terindah selalu
menantimu,,,

Di istana mungil cinta kita
Agar dirimu selalu merasa damai
dan bahagia,
bila kau bersamaku...

Jika kau menjadi suamiku nanti...

Bantulah aku dalam merawat,mendidik,
dan membimbing anak-anak kita..
Ajarkan mereka membaca ayat-ayat
suci Al-Qur`an serta ilmu-ilmu yang bermamfaat...
Agar mereka menjadi anak sholeh dan sholehah
serta menjadi anak yang berbakti...

Jika kau menjadi suamiku nanti...

Jadikanlah rumah kita seperti istana,
Agar aku merasa nyaman dan
damai didalamnya,
meskipun hanya sebuah bilik bambu
Aku rela dan ikhlas menerimanya..

Bila kau menjadi suamiku nanti...
Semoga keluarga yang kita bina,
menjadi keluarga yang sakinah,mawaddah
warahmah dan barokah...

Aamiin ya Rabbal'alaamiin.

jangan risau Regas

Kata-katanya bener2 menyemangati...

Wahai wanita solehah,jangan risau tentang jodohmu karena muslimin yang baik tidak akan terpaut pada wanita hanya karena kecantikannya,pada bicara manja yang menggoda, pada bujuk rayu yang meruntuhkan imannya. Sesungguhnya lelaki itu pemimpin kepada wanita. Andai belum tiba jodohmu,anggaplah adam yang kau nantikan itu

sedang membina kepimpinannya bagi memimpin dirimu kerana pada wanita itu pasti ada kekurangannya.Dan adam yang benar-benar layak pasti akan hadir untuk melengkapkan dirimu.

Cintamu pada orang yg kau cintai & sayangi,titipkanlah..titipkanlah pada Allah Azza Wa Jalla..Sebab hanya Allah Azza Wa Jalla yang Maha Menjaga,dikala kau & dia saling berjauhan dikala kau & dia saling memendam rindu,ingin bertemu...Allah Azza Wa Jalla menjaga dgn menenangkan hatimu melalui dzikir & tadabbur,Cintamu pada orang yg sungguh-sungguh kau sayangi,adalah milik-Nya)....kau jaga selalu Hatimu...tetaplah istiqomah.

*seri MENJAGA HATI DAN ISTIQOMAH*

Menjadi calon istri ideal.. Semangat

 Berikut adalah beberapa kriteria calon suami ideal. Namun, sebelum aku menuntut untuk mendapatkan suami ideal. Langkah pertama yang harus aku lakukan adlah menjadi calon istri ideal. Agar aku pantas mendapatkan calon suami ideal.
Semangat menjadi istri ideal untuk suami. Semangat memperbaiki kualitas diri (akhlak, tubuh dan otak)
Dengan niat baik, Alloh SWT pasti akan membantuku..semangat3x ^_^
Calon suami ideal adalah ketika ia miskin. Tetapi ia tidak mengeluh,apalagi putus asa. Ia tetap bersabar sehingga ia benar-benar menjadi orang yang penyabar. Ia terus berjuang untuk keluar dari kemiskinnannya dan selalu bersyukur atas segala karunia yang telah Allah SWT berikan kepadanya
*****
Ketika kaya, calon suami ideal Tidak menjadi sombong dengan kekayaannya, justru dengan kekayaanya ia
gunakan untuk banyak beramal di Jalan Allah SWT.
*****
Calon suami ideal senantiasa mengajak ke Jalan kebaikan, tutur katanya begitu sopan, bertanggung jawab, penuh teladan, dan bisa menjadi pemimpin yang baik dalam berumah tangga
*****
Calon suami ideal senantiasa berusaha untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya yang semata-mata hanya mengharap Ridho Allah SWT.
*****
Untuk kaum Adam, berusahalah untuk menjadi Calon suami yang ideal.
Untuk kaum Hawa, carilah calon suami yang ideal agar biduk Rumah tangga menjadi Sakinah mawaddah warohmah.Alangkah bahagianya memiliki calon suami yang ideal (^_^)

Rabu, 22 Agustus 2012

Doaku

Bismillahirrohmannirrohim.....

Ya Allah..YaTuhankami..bila pendamping kami telah Engkau lahirkan,Gerakan hatinya tuk menuju hati kami,Pertemukanlah kami dalam sebaik-baiknya pertemuan tuk menuju Ridha-Mu..Kerana Engkaulah yg berhak atas hati hamba2-Mu..Dan Engkau jua yg kuasa membolak balikannya..

Ya Rabb,bila dia jauh,dekatkanlah..Eratkan hati kami dalam ikatan kerana-Mu,tautkan hati kami dgn h

atinya yg sama2 mengharap & mendamba sebuah keinginan menuju ridha-Mu..

Ya Allah...Yang Maha Pecinta..Pemilik cinta sejati,bilamana cintaku kau ciptakan utk dia..Tabahkan hatinya..Teguhkan imannya..Tegarkan penantiannya..

Ya Rabb...Sang Pemilik Hati..bila hati kami KAU ciptakan untuk dia,Penuhi hatinya dgn Kasih-Mu,Terangi langkahnya dgn Cahaya-Mu,Limpahkan kelapangan di kalbunya dgn kesabaran,Temani dia dalam kesepian..

Ya Rabbi,Tiada tempat kami bersandar Selain pada-Mu..kami titipkan cinta kami pada-Mu untuknya..kami titipkan sayang kami pada-Mu untuknya..Kami titipkan rindu kami pada-Mu untuknya..Mekarkan cintaku bersama cintanya..Satukan hidup kami & hidupnya dlm Cinta-Mu..

Rabb....Kami yakin bila saatnya sudah menghampiri,Pasti kebahagiaan itu kami dapati..Mohon beri kami kekuatan dan kesabaran dlm penantian kami..

Ya ALLAH..kirimkan dia yg dpt membawa kebaikan,Baik bagi dunia kami,akhirat kami dan agama kami..Agar kami sama2 berjama'ah tuk tetap Menuju-Mu..bimbinglah hati kami,Kuatkan hati kami..Penuhilah dengan Rahmat & kasih sayang-Mu..Aamiin ya Rabb...

Selasa, 14 Agustus 2012

Shalat adalah hidupku



Dakwatuna.com - Menjadi hamba Allah yang selalu bersujud.
Pernahkah kita merenung bahwa ketika kita melaksanakan shalat fardhu maka sesungguhnya kita telah menjadi manusia yang hidup dalam hidup yang sebenarnya. Namun ketika kita meninggalkan shalat fardhu maka sesungguhnya kita telah menjadi manusia yang mati dalam hidup yang sebenarnya. Ungkapan ini bukan sekadar permainan kata-kata, akan tetapi pernahkah kita bertanya, mengapa kita diperintahkan untuk mendirikan shalat? Jawabannya adalah karena kita diciptakan oleh Allah tidak lain hanyalah untuk menjadi hamba yang selalu menyembah Allah. Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka menyembah Aku. (QS Adz Dzaariyaat: 56). Sehingga ketika kita tidak mau menyembah Allah dalam bentuk perintah mendirikan shalat maka sesungguhnya kita bukan termasuk dalam golongan manusia, karena shalat yang kita dirikan adalah untuk menyembah Yang Maha Hidup, Yang Menciptakan kita. Dengan demikian jika kita tidak shalat maka kita termasuk manusia yang mati dalam hidup yang sebenarnya, karena berpaling dari Yang Maha Hidup. Mengapa amal ibadah yang lain akan tertolak ketika kita meninggalkan shalat? Ternyata shalat merupakan penghulunya ibadah. Sebaik apapun amal ibadah kita, jika kita tidak mendirikan shalat maka akan ditolaklah seluruh amal ibadah kita yang lainnya. Meskipun ibadah haji kita telah dilakukan berkali-kali, zakat kita tidak pernah kurang ditambah shodaqoh setiap hari, puasa Ramadhan tidak pernah bolong, ditambah lagi puasa sunnah, namun kalau kita tidak melaksanakan shalat fardhu maka sia-sialah seluruh amal baik kita. Sebagaimana peringatan dari Rasulullah Muhammad SAW: Amal seorang hamba yang pertama kali dihisab di yaumil qiyamah adalah shalat apabila amal shalatnya diterima, maka diterimalah seluruh amal ibadah yang lainnya, dan apabila ditolak amal shalatnya, maka ditolaklah seluruh amal ibadah yang lainnya.

Jika kita berfikir lebih jauh lagi dengan membaca bagaimana proses perintah shalat diturunkan kepada Rasulullah, maka kita akan menemukan sebuah perbedaan yang sangat penting yaitu dari seluruh perintah yang diturunkan oleh Allah seperti zakat, puasa, haji dan lainnya semuanya diturunkan melalui malaikat Jibril as, kecuali shalat. Di mana shalat merupakan perintah yang Allah berkehendak Rasulullah SAW menghadap secara langsung bertemu dengan Allah SWT, melalui peristiwa Isra Mi’raj. Di sinilah terbukti keistimewaan shalat bahwa perintah tersebut di breakdown secara langsung kepada Rasulullah Muhammad SAW. Berarti shalat sungguh-sungguh sangat penting, sampai-sampai Allah tidak menurunkannya melalui malaikat Jibril as. Di Sidratul Muntaha Allah SWT memerintahkan secara langsung kepada Rasulullah SAW untuk mendirikan shalat. Masihkah kita menganggap shalat adalah persoalan sepele. Ingatlah bahwa jika kita menyepelekan shalat, maka Allah SWT akan menyepelekan kita, karena pintu kehidupan kita adalah shalat. Kita bangun tidur mengawali hidup kita dengan shalat dan kita tidur mengakhiri aktivitas hidup kita dengan shalat.
Dari paparan di atas kemudian kita bertanya kembali, berapa lamakah kita     melaksanakan shalat fardhu? Apakah waktu yang sebentar itu merupakan kunci dari semua amal? Lalu apakah yang dimaksud dengan mendirikan shalat?
Marilah kita bedah pertanyaan tersebut satu persatu. Pertama, waktu yang kita pergunakan untuk melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari apabila kita jumlah tidak lebih dari 1 jam. Kedua, waktu 1 jam yang kita pergunakan untuk shalat fardhu merupakan dasar dari semua amal, sedangkan amal shalih yang merupakan buah dari shalat fardhu itulah yang menjadi kunci dari seluruh amal. Artinya jika shalat kita benar, maka insya Allah seluruh amal perbuatan akan dipandu oleh shalat sehingga kita bisa menghindari perbuatan yang keji dan munkar, sebagaimana tujuan shalat adalah dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat bisa mencegah perbuatan keji dan munkar. Dengan demikian amal perbuatan ba’da shalat itulah yang menjadi tolak ukur apakah shalatnya memiliki atsar yang kuat atau memberi efek positif dalam membimbing aktivitas kita sehari-hari.

Di sinilah kita merenung bahwa shalat yang kita lakukan bukanlah sekadar menggugurkan kewajiban tetapi sekaligus menjadi pemandu perjalanan hidup kita. Mengapa seluruh amal perbuatan kita bersumber dari shalat? Mari kita bedah secara sederhana.

Pertama, sebelum shalat, kita diperintahkan berwudhu karena wajibnya wudhu adalah untuk shalat. Sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya Allah SWT mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri (bersuci). Ada dua muatan dalam ayat ini yaitu bertaubat dan bersuci, bertaubat dari segala dosa (secara batin) serta bersuci dari hadats dan najis (secara lahiriyah). Berwudhu memiliki tujuan agar keadaan lahir dan batin kita selalu suci dan bersih. Secara lahiriah kita berusaha untuk selalu menjaga kesucian dan kebersihan seluruh anggota tubuh kita, menggunakan pikiran, mata , telinga, mulut, lidah, kedua tangan, hati, perut, kemaluan dan kedua kaki kita untuk melakukan segala hal yang benar yang diperintahkan Allah SWT. Selalu berpikir positif untuk menghindari berpikir negative, Melihat yang dihalalkan dan menghindari untuk melihat yang haram, mendengar yang bermanfaat dunia akhirat untuk mencegah dari mendengar yang sia-sia, berkata yang benar untuk menghindari dari berkata kotor, mengumpat, menggunjing, mengadu domba dan sia-sia, menggunakan lidah dengan hati-hati untuk menghindari bahaya lidah, menggunakan kedua tangan kita dengan amal shalih untuk menghindari amal shalih, selalu membersihkan hati berdzikir untuk menghindari dari penyakit-penyakit hati seperti iri, dengki, dendam, riya, ujub, takabur dan sejenisnya, mengisi perut kita dengan makanan serta minuman yang halalan thoyyiban mutaqobbalan untuk mencegah diri makan dan minum dari harta haram, melangkahkan kedua kaki kita menuju tempat-tempat mulia yang akan menggugurkan dosa-dosa dan meninggikan derajat kita di sisi Allah SWT untuk mencegah kaki kita melangkah ke tempat-tempat maksiat.

Subhanallah, dari uraian sederhana tentang wudhu kita bisa mengambil hikmah bahwa barang siapa yang wudhunya benar dan benar-benar wudhu karena Allah untuk mensucikan diri lahir dan batin, insya Allah dia akan menjadi orang yang selalu berpikir positif (dengan membasuh kepala), senantiasa melihat kebesaran Allah SWT dengan mata lahirnya dan mata hatinya (dengan membasuh muka), berkata benar, tidak lalai untuk berdzikir (dengan berkumur-kumur), senang mendengarkan segala sesuatu untuk menambah iman dan ilmu serta memperbaiki akhlaknya (dengan membasuh telinga), melakukan amal shalih, ringan dalam bersedekah, suka menolong (dengan membasuh kedua tangannya), hatinya selalu khunudzon kepada Allah dan semua makhluk-Nya, sesama manusia, alam, lingkungan, hewan serta tumbuhan (dengan melafadzkan doa setelah wudhu), melalui mulut dia memasukkan ke dalam  perutnya dengan makan dan minuman yang halalan thoyyiban sehingga jika dia  sehat, maka sehatnya untuk taat, menyegerakan dalam melangkahkan kakinya untuk memenuhi panggilan Allah ( dengan membasuh kedua kaki).

Betapa indahnya pribadi-pribadi yang sungguh-sungguh dalam menyempurnakan wudhu. Jangan pernah meremehkan wudhu atau wudhu dengan seenaknya atau berwudhu dengan tidak sungguh-sungguh karena kelak di yaumil akhir Rasulullah SAW akan mengenali kita sebagai umatnya adalah dengan melihat cahaya yang terpancar dari bekas wudhu kita. Oleh karena itu bersungguh-sungguhlah dalam berwudhu.
Kedua, ba’da wudhu kita bersiap-siap melakukan shalat yang diawali dengan berniat ikhlas karena Allah SWT, semua konsentrasi pikiran dan hati hanya ditujukan untuk Allah. Pribadi yang mengamalkan niat shalat dalam seluruh aktivitas sehari-hari adalah pribadi yang khusyu’ setiap amal perbuatannya dari bangun tidur sampai tidur kembali tentulah semua diniatkan secara ikhlas untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Memang tampak sederhana, hanya persoalan niat, biasa saja tetapi jika kita hayati dengan seksama maka dampaknya akan luar biasa yaitu jika seluruh amal perbuatan kita jika tidak diniatkan karena Allah maka sia-sialah amal kita.

Ketika takbir, kita mengagungkan Asma Allah, Allah Maha Besar sedangkan kita maha kecil. Pribadi yang mengamalkan shalat adalah mereka mengakui dengan ikhlas bahwa Allah Maha Besar, kita tidak ada apa-apanya, sangat bergantung kepada Allah dan semua yang menempel pada diri kita berupa harta, pangkat, jabatan, ketampanan, kecantikan, kekuasaan, nama besar dan semua atributnya adalah semata-mata pemberian dan titipan dari Allah. Oleh karena itu pribadi yang khusyu adalah mereka yang selalu tawadhu di hadapan manusia dan tadhoru di hadapan Allah. Pribadi yang menegakkan takbir adalah mereka yang tidak sombong karena kekayaannya, pangkatnya, jabatannya, kesempurnaan fisiknya, kekuatan tubuhnya dan sebagainya. Sungguh sangat lucu ketika ada seseorang yang tekun melaksanakan shalat tetapi sombong, bisa di mungkinkan bahwa shalat belum memberi dampak positif pada perilakunya ba’da shalat atau tidak berpengaruh terhadap perbuatannya atau tidak berbekas dalam amal kebaikannya.
Dalam iftitah kita membuka komunikasi dengan Allah serta berjanji bahwa sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sudahkah kita benar-benar secara total menyerahkan semua hidup dan mati kita hanya untuk Allah? Pertanyaan yang cukup berat untuk dijawab.

Namun bagi pribadi yang ikhlas, mereka akan konsisten dengan janjinya. Sehingga seluruh aktivitas hidupnya sampai saat ajalnya tiba ditujukan hanya untuk Allah SWT dan berusaha untuk menjaga konsistensi dari janjinya untuk tidak terpedaya oleh dunia. Segala perbuatannya tidak berharap balasan dari manusia, hanya Allah lah tempat dia berharap dan bergantung. Pribadi yang fokus menjalani hidupnya yaitu segala amal perbuatannya diupayakan untuk mendapat ridha Allah dan bermuara kepada kebahagiaan di akhirat. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini hanya sedikit dan sebentar, tidak kekal seperti di akhirat. Kebahagiaan dan kesedihan yang kita alami di dunia hanya sedikit dan sebentar. Sedangkan kebahagiaan dan kesedihan di akhirat akan kekal selamanya. Oleh karena itu dengan mengamalkan iftitah insya Allah kita bisa menjadi pribadi-pribadi yang ikhlas dalam bekerja, berkeluarga, bermasyarakat, bertetangga serta berbangsa dan bernegara.
Setelah iftitah, kita membaca surah al Fatihah. Di dalam surah ini kita membuka komunikasi face to face dengan Allah. Inilah saat paling istimewa, tidak boleh sembarangan, tidak boleh seenaknya sendiri, kita berhadapan dengan Yang Menguasai Alam Semesta, Yang Maha Besar, Maha Segala-galanya. Bersikaplah tadhorru, rendahkan hati, bersungguh-sungguhlah dalam memuji dan memohon kepada Allah. Insya Allah, Dia akan bersungguh-sungguh dalam menolong kita. Segala pujian ketika membaca Al Fatihah, jika kita bersungguh-sungguh dalam mengamalkannya, maka pertolongan Allah akan sangat dekat. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Semua permasalahan yang sedang kita hadapi akan sangat mudah bagi Allah untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu berharaplah, bergantunglah dan mohonlah hanya kepada Allah.
Ketika ruku’, I’tidal dan sujud kita mengagungkan Asma Allah. Barulah pada saat duduk di antara dua sujud kita memohon ampunan-Nya, rahmat-Nya, dicukupi oleh-Nya, ditinggikan derajatnya oleh-Nya, diberi rizki-Nya, diberi petunjuk-Nya, disehatkan jasmani dan ruhani oleh Allah dan dimaafkan segala kesalahannya. Lengkap sudah doa yang kita panjatkan. Kiranya kita mencukupkan dengan doa yang kita panjatkan.

Dilanjutkan dengan tahiyat, kita bermunajat seperti ketika Rasulullah menghadap Allah dalam peristiwa mi’raj, kita memperbaharu Islam kita dengan bertasydid, bershalawat dan kita bersiap-siap pamit kepada Allah dengan salam.

Seluruh gerakan shalat mulai dari berdiri, ruku’ dan sujud merupakan simbol dari perjalanan hidup kita di dunia, pada suatu saat kita mampu berdiri tegak, di saat lain kita tertunduk dalam ruku’ dan pada saat yang lain lagi kita tersungkur dalam sujud. Itulah dinamika hidup manusia yang selalu berputar melintasi keadaan hidup antara baik-buruk, bahagia-sengsara, sukses-gagal dll.

Maha Suci Allah yang telah memerintahkan kita untuk mendirikan shalat, penuh dengan makna dan hikmah yang besar bagi siapa yang mampu mendirikan dan mengistiqamahkan shalat.
Marilah kita berusaha terus untuk meng-eksplore perintah mendirikan shalat. Semoga Allah memberi pengetahuan dan hikmah kepada kita untuk menjadi hamba Allah yang sukses dunia akhirat. Amin.