Oleh
:
Regas
Febria Yuspita
Sejarah Kota
Kota Cimahi adalah sebuah
kota yang terletak di
antara
Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa
Barat.
Kota Cimahi berperan sebagai daerah penyangga bagi Kota Bandung yang berjarak
sekitar 12 km di sebelah barat. Terutama menjadi tempat bermukimnya para pekerja
yang mencari nafkah di Kota Bandung. Dalam bahasa Sunda, cai artinya air
dan mahi artinya serba berkecukupan. Dengan demikian
Kota Cimahi memiliki sumber air
yang melimpah. Dari hulunya di kaki Gunung Tangkubanperahu, Sungai Cimahi
menjadi sumber utama kebutuhan air penduduk di bagian hilir. Sumber air di
Kota Cimahi adalah air permukaan dan air bawah tanah. Namun saat ini cadangan air
bawah tanah
Kota Cimahi sudah kritis.
Kota Cimahi mulai dikenal ketika pada tahun
1811,
Gubernur
Jenderal Herman Willem Daendels membuat
jalan
Anyer-
Panarukan. Pada tahun 1935,
Cimahi ditetapkan sebagai
kecamatan. Setelah kemerdekaan Indonesia,
Cimahi menjadi bagian
dari
Kabupaten
Bandung Utara. Pada tahun
1962, dibentuk Kawedanaan Cimahi yang meliputi Kecamatan
Cimahi,
Padalarang,
Batujajar, dan
Cipatat.
Berdasarkan PP Nomor 29 Tahun 1975, Cimahi berganti status menjadi
kota administratif, yaitu kota administratif
pertama di Jawa Barat dan ketiga di Indonesia setelah Bitung di Sulawesi Utara
dan Banjarbaru di Kalimantan Selatan. Memenuhi tujuh kriteria kota (jumlah
penduduk, mata pencarian nonpertanian, kepadatan penduduk, fasilitas umum kota,
sifat hubungan masyarakat, heterogenitas penduduk, dan potensi keuangan) maka pada
tanggal
21 Juni
2001,
Cimahi ditetapkan
sebagai
kota otonom
yang memiliki 3
kecamatan dan 15
kelurahan.
Wali Kota pertama
Kota Cimahi adalah H Itoc Tochiya dan wakil wali kota adalah Dedih Djunaedi.
Kota Cimahi mendapat julukan sebagai "Kota Tentara” atau “kota
hijau” karena sekitar 60% wilayah
Kota Cimahi digunakan oleh tentara khususnya
angkatan darat (TNI-AD). Selain
itu kota ini banyak pusat pendidikan tentara dan markas tentara seperti Pusat
Pendidikan Artileri Medan (Pusdikarmed), Pusat Pendidikan Pengetahuan Militer
Umum (Pusdikpengmilum), Sekolah Pelatih Infanteri Pusat Pendidikan Infanteri
(SPI Pusdikif), Pusat Pendidikan Jasmani (Pusdikjas), Pusat Pendidikan
Peralatan (Pusdikpal), Pusat Pendidikan Pembekalan Angkutan (Pusdikbekang), Pusat
Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) dan Pusat Pendidikan Perhubungan
(Pusdikhub), Brigif 15/Kujang II, Pussenarhanud Kodiklatad, Pussenarmed
Kodiklatad, Kiban Yonzipur 3/Macan Kumbang, Kodim 0609/Cimahi, Yonarmed 4/105
Parahyangan, Tepbek Cimahi, Koramil
Cimahi, Rumkit Tk. II Kesdam III/Siliwangi
dan Kesdim Cimahi.
Wilayah
Secara geografis wilayah
Kota Cimahi berada antara 107º 30’ 30” BT - 107º
34’ 30” BT dan 6º 50” 00” - 6º 56” 00” Lintang Selatan. Batas wilayah
KotaCimahi di sebelah utara adalah Kecamatan Parongpong dan Cusarua Kabupatan
Bandung, disebelah timur adalah Kecamatan Sukasari, Sukajadi, Cicendo, Andir
dan Bandung Kulon. Sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Margaasih
dan Batujajar Kabupatan. Bandung,
sebelah barat dibatasi Kecamatan Padalarang dan Ngamprah. Dengan demikian,
KotaCimahi mempunyai kedudukan strategis, baik dari segi ekonomi maupun sosial
budaya.
Luas Kota Cimahi secara
keseluruhan mencapai 4.103,73 Ha dengan penggunaan lahan diperuntukan,
pemukiman mencapai 1.609 Ha (39,21%), lahan militer 375 Ha (9,14%), Industri
700 Ha (17,06%), Pesawahan 326 Ha (7,94%), Tegalan 382 Ha (9,31%), Kebun
Campuran 367 Ha (8,94%), Pusat Perdagangan 140 Ha (3,41%) dan lahan yang
dipergunakan untuk lain-lain mencapai 204,73 Ha (4,99%).
Wilayah Cimahi merupakan
lembah cekungan yang melandai ke arah selatan, dengan ketinggian di bagian
utara ±1.040 meter dpl (Kelurahan Ciparegan Kecamatan Cimahi Utara) yang
merupakan lereng Gunung Burangrang dan Gunung Tangkuban Perahu serta ketinggian
di bagian selatan sekitar ±685 dpl (di Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi
Selatan) yang mengarah ke Sungai Citarum. Sungai yang melalui Kota
Cimahi adalah Sungai Cimahi dengan debit air rata-rata 3,830 l/dt, dengan anak
sungainya ada lima yaitu Kali Cibodas, Ciputri, Cimindi, Cibeureum
(masing-masing di bawah 200 l/dt) dan Kali Cisangkan (496 l/dt), sementara itu
mata air yang terdapat di
Kota Cimahi adalah mata air Cikuda dengan debit air 4
l/dt dan mata air Cisintok (93 l/dt).
Berdasarkan hasil sensus tahun 2000, jumlah penduduk
Kota Cimahi mencapai
442.549 jiwa dengan jumlah usia produktif 192.109 jiwa dengan komposisi, jenis
kelamin laki-laki 219.474 jiwa dan perempuan 223.075 jiwa. Secara geografis,
yang bermukim di Kec. Cimahi Utara sebanyak 109.150 jiwa, Kec. Cimahi Tengah
142.474 jiwa dan Kec. Cimahi Selatan 190.925 jiwa. Jumlah penduduk yang
mencapai 442.549 jiwa tersebut tercatat penduduk yang masuk katagori miskin
atau Pra Keluarga Sejahtera (pra KS) yang jumlahnya mencapai 79.659 jiwa.
Tingkat pertumbuhan penduduk mencaapai 2 % per tahun dengan kepadatan penduduk
rata-rata 1.331 jiwa/km.
Potensi wilayah yang terdapat di kota
ini dari sektor pertanian, yaitu tanaman padi sawah dan jagung yang lebih
dominan di Kecamatan Cimahi Utara, sedangkan komoditi lainnya seperti ubi kayu,
ubi jalar berada di Cimahi Tengah.
Rata-rata
produksi untuk beberapa komoditi di Cimahi Tengah kecuali jagung berada di
Cimahi Selatan. Dari potensi wilayah tersebut potensi Kota Cimahi yang
mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi tekstil sebanyak 164 buah,
makanan dan minuman (53 buah), aneka industri (83 buah), farmasi (2 buah) dan
lain-lain (111 buah). Fasos/Fasum yang tersedia berupa jalan tol 17 km,
negara (7 km), kabupaten (88 km) dan lingkungan perumahan (150 km).
Dari potensi yang dimiliki
Kota Cimahi dapat diperhitungkan pendapatan
Kota Cimahi yang meliputi, PAD tahun 2000 (9 bulan) dari target Rp 13,582
miliar terealisasi Rp 10,857 miliar. Sedangkan tahun 2001, dari pajak daerah
yang ditargetkan Rp 9,316 miliar yang terealisasi Rp 2,396 miliar, Retribusi
dari target Rp 8,693 miliar terealisasi Rp 6,330 miliar6. Laba perusahaan milik
daerah, target Rp 10 juta tidak tercapai (nol). Pendapatan lain-lain target Rp
195 juta tercapai Rp 27,5 juta. Sedangkan dari Pos bagi hasil pajak, target Rp
12,300 miliar tercapai Rp 350 juta.
Lambang Kota Cimahi
Cimahi merupakan akronim dari Citra Mandiri Hidup
Insani. Makna Bentuk dan Warna Lambang Kota Cimahi adalah Pertama, Kubah Jingga, merupakan semangat yang tiada henti untuk
membangun dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kemandirian,
yang didukung secara bersama-sama oleh seluruh potensi sumber daya manusia yang
rendah hati dan berilmu, berakhlak dan beretika, sehat dan cerdas, kreatif dan
inofatif serta produktif. Kedua, Bukit
Biru, merupakan anugerah berupa alam yang penuh potensi dari Tuhan Yang Maha
Esa, untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga mendorong rasa syukur, menumbuh
kembangkan ilmu selaras, menserasikan keadilan untuk kemakmuran, menciptakan
pemerataan dalam keragaman yang sejahtera.
Ketiga, Air Biru Jernih,
merupakan sumber kehidupan dalam dinamika masyarakat yang multi dimensi,
pengayoman dan pelindung serta pembawa solusi bagi seluruh warga. Keempat, Tatar dan Wadah Jingga Putih
dan 2 Pilar Bangun Hijau, merupakan bentuk keseimbangan agama dan dari agama
dalam pembangunan rohani dan jasmani, menumbuhkembangkan rasa cinta, ketulusan
sekaligus kebanggan terhadap nusa dan bangsa, tanah air serta ibu pertiwi
dengan tatanan wilayah yang kondusif, strategis dan sinergis, memiliki struktur
dan sistem yang bertumpu pada sendi politik, ekonomi, sosial kemasyarakatan,
budaya dan berorientasi masa depan. Kelima,
Tameng (Perisai), merupakan ungkapan totolitas citra bentuk rasa aman dan
nyaman, serasi dalam keselarasan, dinamis dalam keharmonisan, kuat dan taat
dalam kemandirian.
Slogan Kota Cimahi adalah Saluyu Ngawangun Jati Mandiri, yang artinya memiliki pengertian
berjalan harmonis serasi dengan selaras, bahu membahu dalam membangun citra
diri yang mandiri dalam kemajuan.
Maskot Kota Cimahi adalah kucing bernama Chima
sebagai maskotnya. Maskot tersebut didapatkan dari lomba yang diadakan
menjelang Hari Jadi ke-8 Kota Cimahi. Kepala Chima berbentuk cakram yang dua
ujungnya menyudut seperti kepala kucing. Kucing adalah hewan yang ramah kepada
manusia serta cocok hidup di perkotaan. Untuk itu, kucing sesuai menjadi maskot
sebuah kota. Chima
berwarna putih platina berkilau yang melambangkan kecanggihan teknologi. Bentuk
perutnya bulat yang memberikan kesan fleksibel dan mencerminkan sifat kreatif
dan aktif. Salah satu keunikan Chima yaitu empat tombol yang berada di perutnya
yang berbentuk bola. Apabila diberikan cahaya dari samping kirinya, tombol
tersebut akan membentuk huruf "C". Empat huruf C tersebut merupakan
singkatan dari Cimahi Creative Cyber City. Selain itu, ekor tipisnya yang
berwarna hitam terdapat bulatan seperti bola. Dengan demikian, ekor itu
berbentuk seperti antena yang menerima sinyal internet. Ekor yang merupakan
alat keseimbangan gerak kucing tersebut bermakna bahwa Cimahi dapat bergerak
dinamis dan seimbang dalam perubahan zaman.
Tata Kota
Berdasarkan fungsi kota secara
umum, jenis kegiatan Kecamatan Wilayah Cimahi Utara diarahkan untuk perumahan,
pendidikan dan pelayanan umum. Kecamatan Cimahi Tengah diarahkan untuk
perdagangan dan jasa, pemerintahan serta pendidikan. Kecamatan Cimahi Selatan
diarahkan untuk Industri, perumahan, pendidikan dan pelayanan umum. Wilayah
Kota Cimahi meliputi, Kecamatan Cimahi Utara yang terdiri atas 4 kelurahan, 83
RW dan 418 RT. Cimahi Tengah, 6 kelurahan, 107 RW dan 413 RT. Sedangkan Cimahi
Selatan terdiri dari 5 kelurahan, 111 RW dan 628 RT.
Untuk mencegah penyalahgunaan tata ruang, Pemerintah
kota Cimahi berencana
memberlakukan peraturan zonasi wilayah dalam penyusunan rencana detail
tara ruang (RDTR)nya. Sistem zonasi ini diharapkan bisa memberikan jaminan pembangunan yang akan dilaksanakan sesuai standar kualitas maksimal. Selain untuk meminimalisir penyalahgunaan lahan. Peraturan itu pun
dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan fasilitas publik, menjaga
keseimbangan kehidupan masyarakat dan mendorong pengembangan ekonomi.
Dia mencontohkan aplikasi aturan zona perumahan tunggal yakni
kenyamanan, keindahan dan prestise. Dalam praktiknya komponen yang akan
diatura seseorang berpendapatan rendah, maka tidak perlu mencari atau
bertahan di lahan tersebut.
KotaCimahi memiliki Pulau jalan.
Pulau jalan adalah bagian jalan yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan, dapat
berupa marka jalan atau bagian jalan yang ditinggikan. Pulau
jalan berfungsi untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas pada ruas jalan ataupun di persimpangan jalan melalui pemisahan arus. Pulau jalan memiliki lebar garis sepanjang
12 cm dan panjang 4 meter. Adanya pulau jalan semakin mempertegas arah
kendaraan yang hendak menuju utara maupun selatan. Selain itu adanya pulau
jalan membuat para PKL tidak berani berjualan.
Perekonomian
Cimahi merupakan pusat
kegiatan pelayanan barang dan jasa di wilayah Kabupaten Bandung bagian barat. Zona industri terdapat merata hampir di semua
wilayahnya. Konsentrasi industri terbanyak terdapat di Cimahi selatan, Leuwigajah
dan Cimahi Tengah. Kegiatan industri di Cimahi didominasi oleh tekstil,
sandang, dan kulit sebanyak 113 unit atau 28% dari jumlah industri kecil yang
ada. Adapun yang berskala
menengah dan besar berjumlah 92 unit industri. Dari data tahun 2001, kontribusi
yang cukup signifikan membangun perekonomian Kota Cimahi yaitu sektor industri
pengolahan (68,11%), kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan
restoran (15,23%). Sedangkan sektor lainnya (16,66%) meliputi sektor bangunan,
listrik, gas, dan air bersih, pertanian, jasa-jasa, keuangan, pengangkutan dan
komunikasi.
Kontribusi terbesar dalam
pembangunan kota Cimahi pada tahun 2006 didominasi oleh sektor industri pengolahan.
Sektor ini telah menyumbangkan PDRB sebesar 61,92 persen atau setara
dengan Rp 3,3 trilyun lebih.
Konsentrasi
lokasi industri pengolahan terdapat di Kecamatan Cimahi Selatan dengan jumlah
105 industri. Industri-industri tersebut berukuran sedang dan besar. Kecamatan
Cimahi tengah hanya menampung 33 unit industri. Sedangkan Kecamatan Cimahi
Utara menampung 18 unit industri. Total jumlah industri besar yang ada di
Cimahi mencapai 75 sedangkan industri yang berukuran sedang mencapai 81 unit.
Kota Cimahi sendiri memiliki
156 unit usaha yang berukuran sedang dan besar. Industri berukuran sedang mampu
menyerap tenaga kerja sebanyak 20 sampai dengan 99 pekerja. Sedangkan industri
besar daya serapnya mencapai 100 pekerja bahkan lebih. Sektor lainnya yang juga
menjadi aktivitas ekonomi andalan di Cimahi adalah sektor perdagangan hotel dan
restoran. Sektor ini mampu memberikan kontribusi pada kegiatan ekonomi KotaCimahi sebesar 18,85 persen. Sedangkan untuk jasa-jasa lainnya termasuk jasa
pemerintah di dalamnya mampu memberikan kontribusi pada perekonomian sebesar
5.82 persen.
Cyber Creative Center
Kawasan Baros digunakan sebagai etalase cyber
Kota Cimahi. Tujuannya
adalah agar potensi kreatif yang ada di Cimahi semakin berkembang dan produktif
baik desain grafis, tapi juga budaya dan pariwisata. Pembangunan
Cyber Creative Center ini mengedepankan sisi kreatif
sumber daya manusia (SDM), seperti
didirikannya gedung Baros Cyber Creative Center, dan hotel
kelas internasional dengan 395 kamar dan ruang pertemuan (4.000 orang) dirancang
dengan sistem aerodinamis dalam konsep futuristik. Pembangunan di atas lahan
seluas 3,2 hektare tersebut diperkirakan bakal menghabiskan dana hingga Rp 350
miliar.
Konsep industri kreatif bahkan
dijadikan sebagai model percontohan oleh pemerintah pusat, agar daerah lain
bisa melakukan hal yang sama.
Pada tahun 2011
Kota Cimahi mendapatkan 5 penghargaan pada ajang
Apresiasi Inovasi Indonesia 2011 yaitu
Innovating
Region Awards, Innovation Leadership Awards, Technopreneurship Awards dan
Greennovation Awards. Penghargaan
Innovating Region Awards, diberikan
kepada Pemerintah
Kota Cimahi yang dinilai memiliki komitmen dan
berhasil mendorong kreatifitas warganya untuk terus berinovasi. Penghargaan
Inovation Leadership Award diberikan
karena Itoc Tochija dinilai memiliki komitmen yang kuat dan berhasil dalam
memperkuat sistem inovasi daerah yang dipimpinnya. Selain itu, Itoc pun
dianggap mampu melaksanakan reformasi birokrasi secara inovatif. Penghargaan
Greennovation Awards diberikan dua orang
warga Cibodas (Ade Irwan dan Dedi Junaedi), pelopor pembuatan kompor berbahan
bakar daur ulang.
Technopreuneurship
Award diberikan
Cimahi Creative
Assocition (CCA) dan Formula Indonesia (FIN) Komodo yang bergerak di bidang
multi media yaitu untuk Mobil Fan Komodo. Mobil jenis
Offroad crusier ini berkekuatan 250cc dengan harga Rp.
70.000.000,00 per unit. Mobil ini biasanya digunakan untuk keamanan, patroli,
mengangkut hasil perkebunan, dll.
Kota Cimahi juga meraih penghargaan Gatra Award 2011 yang diselenggarakan
Majalah Gatra.
Kota Cimahi dinobatkan sebagai salah satu Kota Terbaik dalam
penyelengaraan Kota terbaik di Indonesia dalam penyelengaraan
otonomi daerah.
Menurut Walikota Cimahi Ir. Itoc Tochija, MM keunggulan yang dimiliki
Kota Cimahi ialah pelayanan publik.
Kota Cimahi memiliki program Pesan Singkat
Penduduk (Pesduk). Dengan pesduk ini
Kota Cimahi dapat meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat.
Keunggulan
Kota Cimahi adalah menghasilkan Kedelai edamame. Kedelai dari
negara Jepang yang memiliki ukuran lebih besar, gurih, dan kaya dengan protein
dan cocok ditanam pada ketinggian 600-1.200 di atas permukaan laut (mdpl)
edamame lebih mudah dicerna daripada kedelai biasa.
Sosial Budaya
Batik khas Kota Cimahimemiliki lima motif utama yakni Ciawitali, lereng kujang, Curug Cimahi, dan
daun singkong Cireundeu, pusdik. Pertama,
Motif Ciawitali (anyaman bambu) didominasi oleh lukisan bambu. Kedua, Motif pusaka kujang (motif
Rereng Kujang dan kujang Cakra) merupakan simbol Jawa
Barat. Ketiga,
motif Daun singkong Cireundeu terinspirasi dari Kampung Cireundeu karena
singkong dan ketela disana telah mendapatkan penghargaan nasional ketahanan
pangan. Batik Cimahi ini dituangkan pada berbagai media seperti tas, sarung
bantal, sepatu dan lain sebagainya. Keempat,
Motif Curug Cimahi adalah nama air terjun kebanggaan warga Cimahi yang terletak
di kawasan Cisarua. Kelima, Motif Pusdik
terlukis berbagai aktivitas pendidikan militer seperti latihan perang, motif Kawah
Candradimuka yang merupakan simbol pendidikan militer, dan lain-lain. Kota Cimahi
mendirikan pusat pelatihan dan gallery batik bernama "Lembur Batik
Cimahi", diharapkan dapat lebih mengenalkan eksistensi Batik Cimahi kepada
masyarakat umum. Pemasaran dilakukan malalui dekranasda.
Makanan khas masyarakat Cimahi
adalah Peuyeum Ketan Istimewa dengan Harga per kotak Rp 20 ribu. Selain per
kotak, di sini juga menjual bolu peuyem per potong dengan harga Rp 1.500. Selain
itu ada cemilan Sinchang alias siomay kacang. Sinchang adalah perpaduan antara
kulit pangsit dan kacang tanah. Kacang tanah yang sudah digoreng kemudian dibungkudse dengan kulit pangsit
yang dibuat sendiri. Kriuk-kriuk pangsit yang garing dipadukan dengan sebutir
kacang tanah renyah, menciptakan rasa berbeda dan tentu saja enak. Satu
bungkus sinchang harganya Rp 8.500. Makanan khas lainnya adalah makanan ringan semprong, batik lukis, batik cimahi, tahu cihanjuang,
tape ketan, dan tentunya minuman yang populer dan sering menjadi incaran
para pelancong yaitu produk minuman tradisional khas priangan.Aneka minuman tradisional berempah seperti bandrek, bajigur,
beas cikur, sakoteng, coklat bandrek, kopi bandrek, kopi bajigur, en
teh bandrek, bandrek spesial, bandrek rempah panah arjuna, dan kopi
rempah panah arjuna.
Selain menjadi produk unggulan kota Cimahi, Cintek sebagai produsen
aneka minuman tradisional menyediakan waktu dan tempat untuk kunjungan
untuk tujuan pendidikan dan workshop
1. Taman Hiburan
a
Taman
Rakyat (PemKot Cimahi) untuk jalan-jalan, olah raga & belanja
b
Lapangan
BrigIf (Asrama BrigIf Cimahi) untuk jalan-jalan, olah raga & belanja.
c
Kolam
Renang BercLeus untuk berenang, cafe, kebun binatang.
d
Kolam
Renang Tirta Yuda untuk berenang, cafe, flying
fox
e
All About Strawberry untuk agrowisata, bermain,
belanja, café
f
Villa
Katumbiri untuk villa, air terjun, pemandangan alam
g
Paku
Haji untuk bermain, naik kuda, motor trax, flying fox, makanan khas sunda.
h
Ciwangun
Indah Camp (CIC) untuk bermain, motor trax, berkuda, flying fox, cafe.
2. Air
Terjun
a
Curug
Panganten
b
Curug
Cimahi
c
Curug
Bugbrug
d
Curug
Tilu
e
Curug
Sawer
3. Pemandian
Air Panas
a
Pemandian Air Panas Sari Ater (Ciater)
b
Pemandian Air Panas CiwaLini (Ciwidey)
4. Danau
Alam
a
Situ
Ciburuy – Padalarang – Bandung Barat
b
Situ
Lembang – Cisarua – Lembang Bandung Utara
c
Situ
Patengang – Ciwidey – Bandung SeLatan
5.
Perbukitan & Camping Ground
a
Agrowisata Perkebunan Teh Sukawan
b
Wanawisata Hutan Pinus Perbukitan Jayagiri
c
Camping Ground CikoLe – Lembang
d
Camping Ground Ranca Upas – Ciwidey
6. Kawah
& Gunung
a
Traking Gunung Burangrang
b
Wisata Kawah Tangkuban Parahu
c
Wisata
Kawah Putih – CiWidey – Bandung Selatan
7. Wisata Belanda
a
Wisata
Belanja Di Kawasan Pemkot Cimahi, biasanya cuma ada di hari minggu pagi. Sambil olahraga sambil belanja
b
Samudera
Dept Store, ini tmpt belanja di belahan barat Cimahi, yang dulunya bekas Cimahi
21
c
Venus
DeptStore, terletak di daerah Jl.Gandawijaya, Cimahi.
d
Pasar
Recok di daerah Cijerah, ini tmpt belanja yg unik, cz tiap 2 jam pindah tempat
di sekitar daerah Cijerah.
e
Yogya
Plaza Cimahi, pusat perbelanjaan yang beroperasi sejak 2008 ini selalu ramai dikunjungi
warga cimahi.
f
Pasar
Antri Baru, pasar tradisional yang selalu ramai di pagi hari.
g
Wisata
Belanja di Lapangan Brigif Cimahi, sejenis dengan pasar pemkot Cimahi pasar ini
buka di hari minggu pagi
h
Buana
Supermarket, pusat belanja yang sdh lama berdiri di Jl.Gandawijaya. .
i
Ramayana
Cimahi, pusat perbelanjaan yang ada di tengah alun-alun kota Cimahi.
j
Cimahi Mall, tmpt perbelanjaan terbaru bergaya modern
terbesar di Kota Cimahi
8. Objek wisata sejarah
a
Rumah
Sakit Dustira
b
Makam
Embah Tumpang
c
Gereja
Santo Ignatius
d
Kampung
adat cireundeu
e
Stasiun
Kereta Api Cimahi