Selasa, 30 April 2013

Pintaku

Wahai Hati
Bersabarlah dalam menanti. Jagalah hatimu.., hanya untuk dia sang belahan hati. Teruslah kau perbaiki diri. Jangan pernah lelah memohon kepada-Nya. Yakinlah janji-Nya adalah pasti.
Pada akhirnya kebahagiaanlah yang kelak kan kau raih.

Wahai Jiwa
Tenanglah dalam lara.Percayalah bahwa janji-Nya adalah nyata. Jangan pernah ragu dengan kehendak-Nya.Dia pasti akan datang di saat yang tepat. Karena Allah lebih tau mana yang terbaik untuk para hamba-Nya.

Wahai Raga
Tetaplah istiqomah dalam asa.
Cinta yang suci sedang menguji keimanan kita. Seberapa sabar kita dalam menunggu. Seberapa kuat kita saat tertatih. Dan seberapa tegar kita disaat rapuh. Segala uji dan coba-Nya tak pernah ada yang sia-sia. Dibalik itu semua pasti akan ada hikmah dan barokahnya, bersabarlah untuk suatu Keindahan.

Kebahagiaan itu pasti kan datang untukmu. Dan semua akan indah pada akhirnya. Insyaallah.

Semoga bermanfaat,silakan share semoga bermanfaat
dan menginspirasi dan menjadi renungan bagi sahabat yang lainnya.

[ WASPADA 10 PEMBATAL KEISLAMAN ]



Fitnah keimanan semakin marak

Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya untuk masuk ke dalam Agama Islam dan berpegang teguh kepadanya, serta mewaspadai segala sesuatu yang akan menyimpangkan mereka dari agama yang suci ini. Dia mengutus nabi-Nya, Muhammad SAW, dengan amanat da'wah yang suci dan mulia. Allah juga mengingatkan hamba-Nya, bahwa barangsiapa yang mengikuti seruan para rasul itu, maka dia telah mendapatkan hidayah; dan siapa yang berpaling dari seruannya, maka dia telah tersesat. Di dalam kitabullah, Dia mengingatkan manusia tentang perkara-perkara yang menjadi sebab "riddah " (murtad dari Dinul Islam) dan perkara-perkara yang termasuk kesyirikan dan kekafiran. Beberapa ulama rahimahullah selanjutnya menyebutkan peringatan-peringatan Allah itu dalam kitab-kitab mereka. Mereka mengingatkan bahwa sesungguhnya seorang muslim dapat dianggap murtad dari Dinul Islam disebabkan beberapa hal yang bertentangan, sehingga menjadi halal darah dan hartanya.

Jumhur Ulama menyebutkan sedikitnya sepuluh hal yang bertentangan dengan Islam yang paling banyak dilakukan oleh ummat Islam sendiri, dan bahkan membahayakannya. Dengan mengharap keselamatan dan kesejahteraan dari-Nya, kami paparkan dengan ringkas sebagai berikut:

1. Mengadakan persekutuan dalam beribadah kepada Allah. Dalam kaitan ini, Allah berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa orang yang menyekutukan-Nya, dan mengampuni selain dosa syirik bagi siapa yang dikehendaki..." (An Nisa 116).
"Sesungguhnya siapa saja yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolong pun." (Al Maidah 72).

Termasuk dalam hal ini, permohonan pertolongan dan permohonan doa kepada orang mati serta bernadzar dan menyembelih qurban untuk mereka.

2. Menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai perantara doa, permohonan syafaat, serta sikap tawakkal mereka kepada Allah.

3. Menolak untuk mengkafirkan orang-orang musyrik, atau menyangsikan kekafiran mereka, bahkan membenarkan madzab mereka.

4. Berkeyakinan bahwa petunjuk selain yang datang dari Nabi Muhammad lebih sempurna dan lebih baik. Menganggap suatu hukum atau suatu undang-undang lainnya lebih baik dibandingkan syariat Rasulullah, serta lebih mengutamakan hukum thaghut dibandingkan ketetapan Rasulullah.

5. Membenci sesuatu yang datangnya dari Rasulullah, meskipun diamalkannya. Dalam hal ini firman Allah:
"Demikian itu karena sesungguhnya mereka benci terhadap apa yang diturunkan Allah, maka Allah mengahapuskan (pahala) amal-amal mereka." (Muhammmad 9).

6. Mengolok-olok sebagian dari Din yang dibawa Rasulullah, misalnya tentang pahala atau balasan yang akan diterima. Allah berfirman: "Katakanlah apakah denganAllah, ayat-ayat-Nya, dan rasul-rasul-nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman..." (At Taubah 65-66).

7. Masalah sihir. Diantara bentuk sihir adalah "Ash shorf" (pengalihan), yaitu mengubah perasaan orang dari senang menjadi tidak senang dengan sihir. Contohnya, mengubah perasaan seorang laki-laki menjadi benci kepada istrinya. Sedangkan "Al-Athaf" adalah sebaliknya, menjadikan orang senang terhadap apa yang sebelumnya dia benci dengan bantuan syaithan. Orang yang melakukan kegiatan sihir hukumnya kafir. Sebagai dalilnya adalah firman Alllah, yang artinya:
"...Dan keduanya tidak mengajarkan sihir kepada seseorang pun sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, karena itu janganlah kamu kafir..." (Al Baqarah 102).

8. Mengutamakan orang kafir serta memberikan pertolongan dan bantuan kepada orang musyrik lebih dari pada pertolongan dan bantuan yang diberikan kepada kaum muslimin. Allah berfirman, yang artinya:
"...Barangsiapa di antara kamu, mengambil mereka orang-orang musyrik menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang dzalim." (Al Maidah 51).

9. Beranggapan bahwa manusia bisa leluasa keluar dari syariat Muhammad saw. Dalam kaitan ini Allah berfirman:
"Barangsiapa yang mencari agama selain Dinul Islam, maka dia tidak diterima amal perbuatannya, sedang dia di akhirat nanti termasuk orang-orang yang merugi." (Ali Imran 85).

10. Berpaling dari Dinullah, baik karena dia tidak mau mempelajarinya atau karena tidak mau mengamalkannya. Hal ini berdasarkan firman Allah:
"Dan siapakah yang lebih dzalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Rabbnya, kemudian ia berpaling dari padanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa." (As Sajadah 22).

Itulah sepuluh 'naqidhah' yang perlu diwaspadai oleh setiap muslim, agar ia tidak terjerumus untuk melakukan salah satu di antara kesepuluh sebab yang dapat mengeluarkannya dari Dinul Islam. Begitu sesorang meyakini bahwa undang-undang yang dibuat manusia lebih utama dan lebih baik dibandingkan syariat Islam, maka ia telah kafir. Demikian juga jika ia menganggap bahwa ketentuan-ketentuan Islam sudah tidak relevan lagi untuk diterapkan pada zaman mutakhir ini, atau bahkan beranggapan bahwa aturan Islam adalah penyebab kemunduran dan keterbelakangan ummat Islam. Seseorang juga tergolong kafir bila beranggapan bahwa Dinul Islam hanya menyangkut hubungan rituil antara hamba dan Rabbnya, tetapi tidak ada kaitannya dengan masalah-masalah duniawi.

Demikian juga jika seseorang memandang bahwa pelaksanaan syariat Islam, misalnya hukum potong tangan bagi pencuri, hukum rajam bagi pezina muhson (pezina yang sudah kawin) tidak sesuai dengan peradaban moderen. Begitu pula halnya dengan seseorang yang beranggapan bahwa seseorang boleh tidak berhukum dengan syariat Allah dalam hal muamalat (kemasyarakatan), hudud, serta dalam hukum-hukum lainnya. Ia telah jatuh kepada kekafiran, meskipun ia belum sampai pada keyakinan bahwa hukum yang dianutnya lebih utama dari hukum islam, karena boleh jadi ia telah menghalalkan apa yang diharamkan Allah, dengan dalih keterpaksaaan, seperti berzina (karena alasan mencari nafkah), minim khamar, riba, dan berhukum dengan hukum rekaan manusia.

Marilah kita berlindung kepada Allah dari hal-hal yang menyebabkan kemurkan-Nya dan dari adzab-Nya yang pedih. Salawat dan salam mudah-mudahan dilimpahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammmad Rasulullah, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.
ya Alloh ku mohon maafkan dosa-dosaku. Aku tak akan mengulanginya lagi. Aku tahu Engkau telah mengambil kepercayaanMu, aku ikhlas. Terima kasih ya telah mengenalkanku dg nya. Maaf aku tidak bisa menjaga kepercayaanMu itu, aku justru merusaknya dengan pengaruh buruk. *
Ya Allah Forgive me.

Sifat sifat Penghuni Surga



Setiap muslim sangat menginginkan kebahagiaan abadi di surga kelak. Kenikmatannya tiada terkira. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ ، فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ )

“Allah berfirman: Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang sholeh surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia.” Bacalah firman Allah Ta’ala, “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As Sajdah: 17) (HR. Bukhari no. 3244 dan Muslim no. 2824)

Ada pelajaran penting dari surat Qaaf (surat yang biasa dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat khutbah Jum’at[1]) mengenai sifat-sifat penduduk surga. Ada 4 sifat penduduk surga yang disebutkan dalam surat tersebut sebagai berikut,

وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ (31) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ (32) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ (33) ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ (34) لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ (35)

“Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Rabb yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, masukilah surga itu dengan aman, Itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya.” (QS. Qaaf: 31-35)

Ada empat sifat yang disebutkan dalam ayat yang mulia ini, yaitu: (1) awwab (hamba yang kembali pada Allah), (2) hafiizh (selalu memelihara aturan Allah), (3) takut pada Allah, dan (4) datang dengan hati yang muniib (bertaubat).

Sifat Pertama: Awwab

Yang dimaksud dengan awwab adalah kembali pada Allah dari maksiat kepada ketaatan pada-Nya, dari hati yang lalai mengingat-Nya kepada hati yang selalu mengingat-Nya.

‘Ubaid bin ‘Umair rahimahullah mengatakan, “Awwab adalah ia mengingat akan dosa yang ia lakukan kemudian ia memohon ampun pada Allah atas dosa tersebut.”

Sa’id bin Al Musayyib[2] rahimahullah berkata, “Yang dimaksud awwab adalah orang yang berbuat dosa lalu ia bertaubat, kemudian ia terjerumus lagi dalam dosa, lalu ia bertaubat.”

Sifat Kedua: Hafiizh

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Ia menjaga amanat yang Allah janjikan untuknya dan ia pun menjalankannya.”

Qotadah rahimahullah mengatakan, “Ia menjaga kewajiban dan nikmat yang Allah janjikan untuknya.”

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “Perlu diketahui nafsu itu ada dua kekuatan yaitu kekuatan offensive (menyerang) dan kekuatan defensive (bertahan). Yang dimaksud dengan awwab adalah kuatnya offensive dengan kembali pada Allah, mengharapkan ridho-Nya dan taat pada-Nya. Sedangkan hafiizh adalah kuatnya defensive yaitu menahan diri dari maksiat dan hal yang terlarang. Jadi hafiizh adalah menahan diri dari larangan Allah, sedangkan awwab adalah menghadap pada Allah dengan melakukan ketaatan pada-Nya.”

Sifat Ketiga: Takut pada Allah

Dalam firman Allah (yang artinya), “Orang yang takut kepada Rabb yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya)”, terkandung makna pengakuan akan adanya Allah, akan rububiyah-Nya, akan ketentuan-Nya, akan ilmu dan pengetahuan Allah yang mendetail pada setiap keadaan hamba. Juga di dalamnya terkandung keimanan pada kitab, rasul, perintah dan larangan Allah. Begitu pula di dalamnya terkandung keimanan pada janji baik Allah, ancaman-Nya, dan perjumpaan dengan-Nya. Begitu pula di dalamnya terkandung keimanan pada janji baik Allah, ancaman-Nya, dan perjumpaan dengan-Nya. Seseorang dikatakan takut pada Allah (Ar Rahman) haruslah dengan memenuhi hal-hal yang telah disebutkan tadi.

Sifat Keempat: Datang dengan hati yang muniib

Yang dimaksudkan dengan datang dengan hati yang muniib dijelaskan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, “Kembali (dengan bertaubat) dari bermaksiat pada Allah, melakukan ketaatan, mencintai ketataan tersebut dan menerimanya.”

Intinya yang dimaksud dengan sifat penghuni surga yang keempat adalah kembali kepada Allah dengan hati yang selamat, bertaubat pada-Nya, dan tunduk pada-Nya.

Semoga dengan mengetahui empat sifat penghuni surga ini membuat kita semakin dekat pada Allah, bertaubat, menjauhi maksiat dan kembali taat pada-Nya. Sehingga kita dapat berjumpa dengan Allah dengan hati yang selamat. Aamiin Yaa Mujibas Saailin.

-Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat-

[1] Dari puteri Haritshah bin Nu’man, ia berkata,

عَنْ بِنْتٍ لِحَارِثَةَ بْنِ النُّعْمَانِ قَالَتْ مَا حَفِظْتُ (ق) إِلاَّ مِنْ فِى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْطُبُ بِهَا كُلَّ جُمُعَةٍ.

“Aku tidaklah menghafal surat Qaaf selain dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat beliau khutbah setiap Jum’at.” (HR. Muslim no. 873).

[2] Syaikhuna, Syaikh Hammad Al Hammad hafizhohullah dalam durus (pelajaran Kitab Tauhid) menyebutkan bahwa cara baca yang tepat adalah Sa’id bin Al Musayyib, nama lengkap beliau Sa’id bin Al Musayyib bin Hazn Al Mahzumi Al Qurasyi. Beliau adalah seorang tabi’in. Sedangkan Al Musayyab, nama lengkapnya adalah Al Musayyab bin Waadhih, meriwayatkan hadits dari ‘Abdullah bin Al Mubarok. Para ulama menilai Al Musayyab dengan “shoduuq, yukhti’ katsiroh” (jujur namun seringkali buat kesalahan).

Adakah sifat-sifat tersebut dalam diri kita?

Semoga bermanfaat,silakan share semoga bermanfaat
dan menginspirasi dan menjadi renungan bagi sahabat yang lainnya.

Kisah Pernikahan Laki-Laki Sholeh Dengan Wanita Sholehah Yang Menikah Karena ALLAH



Ketika Keburukan Rupa Dan Kecacatan Fisik Menjadi Ujian Atas Pernikahan Mereka

Hari pernikahanku. Hari yang paling bersejarah dalam hidup. Seharusnya saat itu aku menjadi makhluk yang paling berbahagia. Tapi yang aku rasakan justru rasa haru biru. Betapa tidak. Di hari bersejarah ini tak ada satu pun sanak saudara yang menemaniku ke tempat mempelai wanita. Apalagi ibu. Beliau yang paling keras menentang perkawinanku. Masih kuingat betul perkataan ibu tempo hari,

“Jadi juga kau nikah sama buntelan karung hitam’ itu ….?!?” Duh……, hatiku sempat kebat-kebit mendengar ucapan itu. Masa calon istriku disebut ‘buntelan karung hitam’.

“Kamu sudah kena pelet barangkali Yanto. Masa suka sih sama gadis hitam, gendut dengan wajah yang sama sekali tak menarik dan cacat kakinya. Lebih tua beberapa tahun lagi dibanding kamu !!” sambung ibu lagi.

“Cukup Bu! Cukup! Tak usah ibu menghina sekasar itu. Dia kan ciptaan Allah. Bagaimana jika pencipta-Nya marah sama ibu…?” Kali ini aku terpaksa menimpali ucapan ibu dengan sedikit emosi. Rupanya ibu amat tersinggung mendengar ucapanku.

“Oh…. rupanya kau lebih memillih perempuan itu ketimbang keluargamu. baiklah Yanto. Silahkan kau menikah tapi jangan harap kau akan dapatkan seorang dari kami ada di tempatmu saat itu. Dan jangan kau bawa perempuan itu ke rumah ini !!”

DEGG !!!!

“Yanto…. jangan bengong terus. Sebentar lagi penghulu tiba,” teguran Ismail membuyarkan lamunanku.

Segera kuucapkan istighfar dalam hati.

“Alhamdulillah penghulu sudah tiba. Bersiaplah …akhi,” sekali lagi Ismail memberi semangat padaku.

“Aku terima nikahnya, kawinnya Shalihah binti Mahmud almarhum dengan mas kawin seperangkat alat sholat tunai !” Alhamdulillah lancar juga aku mengucapkan aqad nikah.

“Ya Allah hari ini telah Engkau izinkan aku untuk meraih setengah dien. Mudahkanlah aku untuk meraih sebagian yang lain.”

Di kamar yang amat sederhana. Di atas dipan kayu ini aku tertegun lama.Memandangi istriku yang tengah tertunduk larut dalam dan diam. Setelah sekian lama kami saling diam, akhirnya dengan membaca basmalah dalam hati kuberanikan diri untuk menyapanya.

“Assalamu’alaikum …. permintaan hafalan Qur’annya mau di cek kapan De’…?”

tanyaku sambil memandangi wajahnya yang sejak tadi disembunyikan dalam tunduknya.

Sebelum menikah, istriku memang pernah meminta malam pertama hingga ke sepuluh agar aku membacakan hafalan Qur’an tiap malam satu juz. Dan permintaan itu telah aku setujui. “Nanti saja dalam qiyamullail,” jawab istriku, masih dalam tunduknya. Wajahnya yang berbalut kerudung putih, ia sembunyikan dalam-dalam. Saat kuangkat dagunya, ia seperti ingin menolak. Namun ketika aku beri isyarat bahwa aku suaminya dan berhak untuk melakukan itu , ia menyerah.

Kini aku tertegun lama. Benar kata ibu ..bahwa wajah istriku ‘tidak menarik’. Sekelebat pikiran itu muncul ….dan segera aku mengusirnya.

Matanya berkaca-kaca menatap lekat pada bola mataku.

“Bang, sudah saya katakan sejak awal ta’aruf, bahwa fisik saya seperti ini. Kalau Abang kecewa, saya siap dan ikhlas. Namun bila Abang tidak menyesal beristrikan saya, mudah-mudahan Allah memberikan keberkahan yang banyak untuk Abang. Seperti keberkahan yang Allah limpahkan kepada Ayahnya Imam malik yang ikhlas menerima sesuatu yang tidak ia sukai pada istrinya. Saya ingin mengingatkan Abang akan firman Allah yang dibacakan ibunya Imam Malik pada suaminya pada malam pertama pernikahan mereka,” …

Dan bergaullah dengan mereka (istrimu) dengat patut (ahsan). Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjanjikan padanya kebaikan yang banyak.”(QS An-Nisa:19)

Mendengar tutur istriku, kupandangi wajahnya yang penuh dengan air mata itu lekat- lekat. Aku teringat kisah suami yang rela menikahi seorang wanita yang memiliki cacat itu. Dari rahim wanita itulah lahir Imam Malik, ulama besar ummat Islam yang namanya abadi dalam sejarah.

“Ya Rabbi aku menikahinya karena Mu. Maka turunkanlah rasa cinta dan kasih sayang milikMu pada hatiku untuknya. Agar aku dapat mencintai dan menyayanginya dengan segenap hati yang ikhlas.”

Pelan kudekati istriku. Lalu dengan bergetar, kurengkuh tubuhya dalam dekapku. Sementara, istriku menangis tergugu dalam wajah yang masih menyisakan segumpal ragu.

“Jangan memaksakan diri untuk ikhlas menerima saya, Bang. Sungguh… saya siap menerima keputusan apapun yang terburuk,” ucapnya lagi.

“Tidak…De’. Sungguh sejak awal niat Abang menikahimu karena Allah. Sudah teramat bulat niat itu. Hingga Abang tidak menghiraukan ketika seluruh keluarga memboikot untuk tak datang tadi pagi,” paparku sambil menggenggam erat tangannya.

Malam telah naik ke puncaknya pelan-pelan. Dalam lengangnya bait-bait do’a kubentangkan pada Nya.

“Robbi, tak dapat kupungkiri bahwa kecantikan wanita dapat mendatangkan cinta buat laki-laki. Namun telah kutepis memilih istri karena rupa yang cantik karena aku ingin mendapatkan cinta-Mu. Robbi saksikanlah malam ini akan kubuktikan bahwa

cinta sejatiku hanya akan kupasrahkan pada-Mu. Karena itu, pertemukanlah aku dengan-Mu dalam Jannah-Mu !”

Aku beringsut menuju pembaringan yang amat sederhana itu. Lalu kutatap raut wajah istriku denan segenap hati yang ikhlas. Ah, .. sekarang aku benar-benar mencintainya. Kenapa tidak? Bukankah ia wanita sholihah sejati. Ia senantiasa menegakkan malam- malamnya dengan munajat panjang pada-Nya.

Ia senantiasa menjaga hafalan Kitab-Nya. Dan senantiasa melaksanakan shoum sunnah

Rasul Nya.

“…dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan- tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya pada Allah …” (QS. al- Baqarah:165)

Ya Allah sesungguhnya aku ini lemah , maka kuatkanlah aku dan aku ini hina maka muliakanlah aku dan aku fakir maka kayakanlah aku wahai Dzat Yang Maha Pengasih…

CIRI² WANITA SHOLEHAH CALON ISTRI IDAMAN LELAKI SOLEH..



Bismillaahir Rahmaanir Rahiim...

Istri idaman adalah seorang muslimah yang baik...

Ia adalah seorang Wanita yang kokoh berpegang teguh atas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’aala.

Ia adalah seorang Wanita yang selalu patuh dan taat kepada orang tua dan suaminya jika dia sudah berumah tangga.

Ia adalah seorang Wanita yang ikhlas dalam menjaga dan menutupi auratnya.

Ia adalah seorang Wanita yang merendahkan suara dan santun jika bertutur kata.

Ia adalah seorang Wanita yang senantiasa menjaga kemuliaan akhlak (tingkah laku) dimanapun ia berada.

Ia adalah seorang Wanita yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dibanding berada di luar untuk hal² yang tidak bermanfaat.

Ia adalah seorang Wanita yang tidak suka berkumpul untuk berghibah (memperbincangk­an kejelekan orang lain).

Ia adalah seorang Wanita yang tidak suka bersolek berlebihan dan tidak suka bertabarruj (sengaja menampakkan kecantikan diri) yang pada akhirnya mengundang nafsu kaum Adam.

Dan istri idaman adalah seorang Wanita muslimah yang lebih mengedepankan menuntut ilmu dibanding keinginan untuk sekedar mempunyai pacar dan berbahagialah orang yang memiliki ciri² istri idaman yang demikian.

Kerana­ sosok wanita muslimah yang akan mampu menjadi penyejuk dan pengayom dalam sebuah rumah tangga nanti.

Kalaupun masih ada yang merasa jauh dari ciri² istri idaman diatas, marilah mulai sekarang kita berusaha meraihnya...insya Allah ..

Semog­a bermanfaat..

Amalan Rahasia itu…

Amalan Rahasia itu…
Ternyata beliau banyak memiliki amalan rahasia
Ternyata beliau banyak memiliki amalan yang tidak banyak diketahui manusia
Ternyata beliaupun banyak menasehati orang-orang dengan nasehat yang baik dengan cara sembunyi tanpa publikasi.
Ternyata beliaupun banyak memberi dengan cara sembunyi-sembunyi tanpa publikasi.
Ternyata beliaupun banyak belajar ilmu agama yang benar secara sembunyi-sembunyi tanpa publikasi
Dan mungkin beliau masih mempunyai amalan-amalan rahasia lainnya yang luarbiasa, HANYA ALLAH TA’ALA YANG MENGETAHUINYA…
Semoga kesalahan dan dosamu dihapuskan Allah Ta’ala oleh amalan-amalan rahasiamu…Wahai Allah kabulkanlah..
Itulah amalan rahasia yang akan diperlhatkan pada waktunya….
{يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ } [الطارق: 9]
“Pada hari akan dinampakkan rahasia-rahasia.” QS. Ath Thariq: 9.
Ibnu Katsir rahimahullah:
يوم القيامة تبلى فيه السرائر، أي: تظهر وتبدو، ويبقى السر علانية والمكنون مشهورا.
Artinya: “Pada hari kaimat dinampakkan di dalamnya rahasia-rahasia yaitu akan terlihat dan Nampak, yang rahasia akan menjadi nyata dan tertutup akan menjadi terbuka.” Lihat kitab Tafsir Ibnu Katsir, 8/376

Bikin bunga

Foto: Bagaimana membuat Sekuntum Mawar dr Dedaunan.
^_^

7 KEBIASAAN AGAR KITA BISA KAYA



Sering kali kita berpikir, bagaimana caranya agar kita bisa kaya secara materil dengan waktu cepat, tapi sedikit di antara kita tidak memikirkan arti kaya yang sebenarnya, kebiasaan kita sangat menentukan arah yang akan kita lalui, ini sedikit motivasi buat agan-agan sekalian yang semoga berguna buat yang membacanya:

1. Kebiasaan mengucap syukur

Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik. Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik, tapi juga dalam kesussahan dan hari-hari yang buruk. Ada rahasia besar di balik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia dua tahun, telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi di seluruh dunia. Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah, “Aku bersyukur atas cacat-cacat ini, aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku”. Memang sulit untuk bersyukur, namun kita bisa belajar secara bertahap. Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat, kesehatan, keluarga, sahabat, dan sebagainya. Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.

2. Kebiasaan berpikir positif

Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan. Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang positif. Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda pikirkan. Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera ke arah yang positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.

3. Kebiasaan berempati

Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki oleh banyak orang sukses. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain. Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya dan menangkap motif di balik sikap orang lain. Ini berlawanan sekali dengan sikap egois, yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah berempati, namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik. Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah melakukan apa yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda, dan sebagainya.

4. Kebiasaan mendahulukan yang penting

Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah. Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yg tidak, kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup Anda efektif dan produktif dan meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.

5. Kebiasaan bertindak

Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah bertindak. Biasakan untuk mengahargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Banyak orang yang gagal dalam hidup karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah.

6. Kebiasaan menabur benih

Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. Pada waktunya Anda akan menuai yang Anda tabur. Bayangkanlah, betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih ‘kebaikan’. Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.

7. Kebiasaan hidup jujur

Tanpa kejujuran, kita tidak bisa menjadi pribadi yang utuh, bahkan bisa merusak harga diri dan masa depan Anda sendiri. Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila Anda berbohong, kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit.

5 Bisnis Wirausaha Yang Menjanjikan Untung Besar


Makin banyak orang menjadi wirausaha bahkan meninggalkan pekerjaan tetap untuk memulai bisnis. Mengatur sendiri pekerjaan, melakukan management, dan mendapatkan penghasilan hingga tak terbatas membuat wirausaha menjadi lahan yang menjanjikan.Ada banyak bisnis wirausaha yang bisa Anda lakukan, yang pasti, pilihlah bisnis yang akan dicari banyak pembeli dan tidak ada matinya, sehingga ada untung besar yang bisa Anda raih dalam waktu yang lama. Inilah 5 bisnis yang tidak ada matinya dan cocok untuk para wanita.
Bisnis Makanan
Sebagai kebutuhan utama, makanan adalah bisnis yang menjanjikan. Semua orang butuh makan, maka usaha yang berkaitan dengan makanan jadi, misalnya masakan, kue, minuman dan sebagainya akan terus dicari oleh semua orang. Di masa kini, orang tidak hanya mempertimbangkan kenyang atau tidak saat makan, tetapi juga rasa, kebersihan makanan dan sebagainya. Maka penting bagi Anda untuk melihat peluang ini dan mengembangkannya lagi. Akan lebih bagus jika Anda jago dalam hal kuliner atau pecinta kuliner, sehingga lebih mudah mengembangkan bisnis makanan jadi.
Jual Sembako
Sama seperti makanan, sembako adalah benda yang akan dicari semua orang setiap hari. Anda bisa membuka toko yang menjual berbagai sembako. Yang harus Anda perhatikan saat membuka toko sembako adalah konsisten dan selalu mengikuti perkembangan harga. Persaingan harga antar pedagang sembako sangat tinggi, sehingga pastikan Anda memberi harga yang pas. Pelanggan sembako biasanya loyal jika sudah cocok, pastikan mereka tetap kembali dengan harga yang sesuai.
Jasa Pendidikan atau Kursus
Makin hari, kebutuhan akan pendidikan menjadi perhatian khusus, terutama untuk anak-anak yang masih sekolah. Banyak orang tua menginginkan anak mereka tidak hanya mendapat pendidikan di sekolah, tetapi juga ketrampilan lain melalui lembaga kursus. Kursus bahasa asing, komputer, dan berbagai pelajaran sekolah adalah kursus yang paling diburu orang tua. Anda bisa menjual kemampuan Anda untuk membuka kursus pendidikan, mulai saja dari hal yang mudah, memberi les pada anak-anak Sekolah Dasar misalnya.
Jasa Kecantikan
Bagi wanita, kecantikan adalah segalanya, maka segala bisnis yang berkaitan dengan produk kecantikan dan jasa kecantikan selalu diburu. Anda bisa melakukan bisnis yang sangat menjanjikan ini. Anda bisa menjual berbagai produk kecantikan yang makin diburu orang, baik secara langsung atau online, menjual jasa makeup wajah, membuka salon atau klinik kecantikan. Yang perlu Anda ketahui, pastikan semua barang atau jasa yang Anda berikan aman dan memenuhi syarat badan kesehatan, karena jasa yang satu ini rentan produk palsu dan jasa kecantikan berbahaya.
Bisnis Online
Semua orang mulai beralih pada kehidupan online, termasuk jual beli barang. Banyak orang mulai melihat bisnis online sebagai sarana yang menjanjikan. Anda bisa menjual berbagai produk yang sesuai dengan minat Anda terlebih dahulu, misalnya Anda suka fashion, akan lebih mudah menjual pakaian, tas atau sepatu. Jika Anda suka kecantikan, banyak wanita mencari makeup-makeup asli buatan luar negeri yang sulit ditemukan di Indonesia. Yang pasti, bisnis ini mengharuskan Anda berhati-hati, banyak penipu berkedok pembeli, sehingga kewaspadaan dan sistem penjualan yang aman bagi penjual harus Anda terapkan.
Siapkah Anda memulai bisnis sendiri dan tidak bergantung pada orang lain?
(vem/yel)

Minggu, 28 April 2013

RESENSI BERJALAN DI ATAS CAHAYA



MINTA TOLONG DI TONTON, DI LIKE, DAN DI KOMENTARI YA

][ CARA KU MENYAYANGI ABI



Kalau kita benar-benar merasa sayang kepada
seseorang..

Bikin ia tersenyum.
Bukan malah membuatnya menangis.

Bikin ia bahagia.
Bukan malah membuatnya bersedih.

Bikin ia mulia.
Bukan malah menjerumuskannya.

Bikin ia berpegang teguh pada Agama.
Bukan malah menjauhkannya.

Bikin ia merasa nyaman saat bersama.
Bukan malah membuatnya marah.

Bikin ia tenteram jiwanya.
Bukan malah menyiksa batinnya.

Bikin ia semangat hidupnya.
Bukan malah membuatnya putus asa.
Aku akan selalu memberimu semangat abi meskipun semangat yg ku beri msh kutitipkan kepada Alloh SWT..lewat hatimu

Pernikahan Menurut Islam (dari Mengenal Calon Sampai Proses Akad Nikah) bagian 1


Proses mencari jodoh dalam Islam bukanlah “membeli kucing dalam karung” sebagaimana sering dituduhkan. Namun justru diliputi oleh perkara yang penuh adab. Bukan “Coba dulu baru beli” kemudian “habis manis sepah dibuang”, sebagaimana jamaknya pacaran kawula muda di masa sekarang.
Islam telah memberikan konsep yang jelas tentang tatacara ataupun proses sebuah pernikahan yang berlandaskan Al-Qur`an dan As-Sunnah yang shahih. Berikut ini kami bawakan perinciannya:

1. Mengenal calon pasangan hidup

Sebelum seorang lelaki memutuskan untuk menikahi seorang wanita, tentunya ia harus mengenal terlebih dahulu siapa wanita yang hendak dinikahinya, begitu pula sebaliknya si wanita tahu siapa lelaki yang berhasrat menikahinya. Tentunya proses kenal-mengenal ini tidak seperti yang dijalani orang-orang yang tidak paham agama, sehingga mereka menghalalkan pacaran atau pertunangan dalam rangka penjajakan calon pasangan hidup, kata mereka. Pacaran dan pertunangan haram hukumnya tanpa kita sangsikan.
Adapun mengenali calon pasangan hidup di sini maksudnya adalah mengetahui siapa namanya, asalnya, keturunannya, keluarganya, akhlaknya, agamanya dan informasi lain yang memang dibutuhkan. Ini bisa ditempuh dengan mencari informasi dari pihak ketiga, baik dari kerabat si lelaki atau si wanita ataupun dari orang lain yang mengenali si lelaki/si wanita.

Yang perlu menjadi perhatian, hendaknya hal-hal yang bisa menjatuhkan kepada fitnah (godaan setan) dihindari kedua belah pihak seperti bermudah-mudahan melakukan hubungan telepon, sms, surat-menyurat, dengan alasan ingin ta’aruf (kenal-mengenal) dengan calon suami/istri. Jangankan baru ta’aruf, yang sudah resmi meminang pun harus menjaga dirinya dari fitnah. Karenanya, ketika Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah ditanya tentang pembicaraan melalui telepon antara seorang pria dengan seorang wanita yang telah dipinangnya, beliau menjawab, “Tidak apa-apa seorang laki-laki berbicara lewat telepon dengan wanita yang telah dipinangnya, bila memang pinangannya telah diterima dan pembicaraan yang dilakukan dalam rangka mencari pemahaman sebatas kebutuhan yang ada, tanpa adanya fitnah. Namun bila hal itu dilakukan lewat perantara wali si wanita maka lebih baik lagi dan lebih jauh dari keraguan/fitnah. Adapun pembicaraan yang biasa dilakukan laki-laki dengan wanita, antara pemuda dan pemudi, padahal belum berlangsung pelamaran di antara mereka, namun tujuannya untuk saling mengenal, sebagaimana yang mereka istilahkan, maka ini mungkar, haram, bisa mengarah kepada fitnah serta menjerumuskan kepada perbuatan keji. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلاً مَعْرُوفًا
Maka janganlah kalian tunduk (lembut mendayu-dayu) dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang di hatinya ada penyakit dan ucapkanlah ucapan yang ma’ruf.” (Al-Ahzab: 32)
Seorang wanita tidak sepantasnya berbicara dengan laki-laki ajnabi kecuali bila ada kebutuhan dengan mengucapkan perkataan yang ma’ruf, tidak ada fitnah di dalamnya dan tidak ada keraguan (yang membuatnya dituduh macam-macam).” (Al-Muntaqa min Fatawa Fadhilatusy Syaikh Shalih bin Fauzan 3/163-164)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan
Ada beberapa hal yang disenangi bagi laki-laki untuk memerhatikannya:

- Wanita itu shalihah, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تُنْكَحُ النِّسَاءُ لِأَرْبَعَةٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَلِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Wanita itu (menurut kebiasaan yang ada, pent.) dinikahi karena empat perkara, bisa jadi karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang memiliki agama. Bila tidak, engkau celaka.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 3620 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

-Wanita itu subur rahimnya. Tentunya bisa diketahui dengan melihat ibu atau saudara perempuannya yang telah menikah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
تَزَوَّجُوْا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ، فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ
Nikahilah oleh kalian wanita yang penyayang lagi subur, karena aku berbangga-bangga di hadapan umat yang lain pada kiamat dengan banyaknya jumlah kalian.” (HR. An-Nasa`i no. 3227, Abu Dawud no. 1789, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Irwa`ul Ghalil no. 1784)

-Wanita tersebut masih gadis, yang dengannya akan dicapai kedekatan yang sempurna.
Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma ketika memberitakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ia telah menikah dengan seorang janda, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَهَلاَّ جَارِيَةً تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ؟
Mengapa engkau tidak menikah dengan gadis hingga engkau bisa mengajaknya bermain dan dia bisa mengajakmu bermain?!”

Namun ketika Jabir mengemukakan alasannya, bahwa ia memiliki banyak saudara perempuan yang masih belia, sehingga ia enggan mendatangkan di tengah mereka perempuan yang sama mudanya dengan mereka sehingga tak bisa mengurusi mereka, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memujinya, “Benar apa yang engkau lakukan.” (HR. Al-Bukhari no. 5080, 4052 dan Muslim no. 3622, 3624)

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالْأَبْكَارِ، فَإِنَّهُنَّ أَعْذَبُ أَفْوَاهًا وَأَنْتَقُ أَرْحَامًا وَأَرْضَى بِالْيَسِيْرِ
Hendaklah kalian menikah dengan para gadis karena mereka lebih segar mulutnya, lebih banyak anaknya, dan lebih ridha dengan yang sedikit.” (HR. Ibnu Majah no. 1861, dihasankan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 623)

nasehat

 Setiap air mata yang kita teteskan karena ditimpa musibah, akan digantikan oleh Allah dengan pahala dan kebahagiaan yang lebih besar, asalkan kita bersabar dan tawakal menerima apa yang telah menjadi kehendakNya




Sekadar nasihat sederhana...…

"Dahulu Anda adalah manusia bebas yang boleh pergi sesuka Anda. Tetapi sejak pagi ini, bila Anda belum juga pulang setelah larut malam, di rumah Anda ada seorang wanita yang tak bisa tidur karena mencemaskan Anda.
Kini, bila berhari-hari Anda tidak pulang tanpa berita, di kamar Anda ada seorang perempuan lembut yang akan membasahi bantalnya dengan linangan air mata. Dahulu, bila Anda mendapat mushibah, Anda hanya akan mendapat ucapan, "Turut berduka cita" dari sahabat-sahabat Anda.
Tetapi kini, seorang isteri akan bersedia mengorbankan apa saja agar Anda meraih kembali kebahagiaan Anda. Anda sekarang mempunyai kekasih yang diciptakan Allah untuk berbagi suka dan duka dengan Anda"

Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu akan dimintai pertanggungjawaban. Imam adalah pemimpin, dia dimintai pertanggungjawaban. Suami adalah pemimpin bagi keluarganya, ia dimintai pertanggungjawaban. Isteri adalah pemimpin di rumah suaminya, ia dimintai pertanggungjawaban. Hamba sahaya adalah pemimpin atas harta tuannya, ia dimintai pertanggungjawaban. Jadi, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian dimintai pertanggungjawaban (HR. Bukhari, no. 4789)

✽YA RAAB, JADIKAN KAMI WANITA SANTUN DAN SHOLEHAH✽


❥ Saudariku muslimah fillah yang berbahagia..
Engkau tercipta dari rusuk lelaki..
Bukan dari kaki untuk di alasi..
Bukan dari kepala untuk di junjung..
Tapi dekat di bahu untuk di lindungi..
Dekat juga di hati untuk di kasihi..

❥ Sesungguhnya jika kita mampu menjaga lisan untuk tutur bahasa..
Menjaga ahklaq, menjaga ibadah, menjadi abdi RABB mu..
Engkaulah wanita bahagia hiasan duniawi, Subhanallah..

❥ Sejatinya, Kelembutanmu bukanlah kelemahan..
Kelembutanmu juga bukan penghinaan dari-NYA..
Namun semua itu sebagai hiasan kebaikan..


Jika begitu,wahai diriku..
Maka jagalah dirimu baik-baik..
Usahakanlah akhlaq kemuliaanmu..
Karena engkau di pandang manusia bukan dari rupa..
Melainkan dari adab budi bahasa yang engkau cerminkan..

"Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan-perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah Wanita Sholehah."(HR.Muslim no. 1467)

Renungan pribadiku, semoga untukmu saudariku..

❥ YA Rabb, jadikan kami Wanita Sholehah..
Yang baik diantara yang terbaik..
Dan anugerahkan kepada kami pendamping yang baik supaya kami dapat bersama-sama untuk menuju Surga-MU.Aamiin.

WANITA YANG DIINGINKAN LELAKI MENJADI ISTERINYA ITU.

..Bukanlah wanita yang suka berpakaian bagus dan mahal..
Akan tetapi wanita yang selalu menutupi serta membaluti auratnya dengan sebaik-baiknya.

Bukanlah wanita yang memiliki bentuk bibir yang indah..
Akan tetapi wanita yang tak lupa membasahi bibirnya untuk berdzikir di setiap kesempatan.

Bukanlah wanita yang suka merias wajahnya..
Akan tetapi wanita yang tidak lupa menggenangi wajahnya dengan tetesan air wudhu' menjelang Shalatnya.

Bukanlah wanita yang pandai merangkai kata-kata cinta..
Akan tetapi wanita yang bisa menjaga kesopanan dan kelembutan dalam setiap bertutur kata.

Bukanlah wanita yang memiliki wajah dan tubuh yang menarik hati..
Akan tetapi wanita yang senantiasa menjaga pribadinya dengan pakaian akhlak yang santun serta mulia.

Dan bukanlah wanita yang tampak cantik di depan mata saat dipandang..
Akan tetapi wanita yang cantik hatinya. Kerana kesucian hatinya senantiasa memancarkan aura yang bercahaya.

Wanita calon isteri yang didambakan setiap laki2 itu terlahir dari hati yang bersih nan suci. Yang tak lupa memuji Asma Allah yang terangkai dalam setiap untaian kata dari lisannya.

Dan Wanita calon isteri yang didambakan setiap laki-laki itu senantiasa menjaga kefitrahan dan kehormatan serta kesucian dirinya dengan sebaik-baiknya.

Ia selalu pandai membawa diri dan pandai menempatkan diri.
Tak terbatas bersama siapapun ia bergaul dan dimanapun ia bergaul.

Maka berusahalah Ukhty untuk menjadi calon isteri yang demikian.
Yang akan mampu menjadi seorang makmum yang baik jika sudah menikah nanti...

Cantik

Cantik itu putih hatinya.,
Cantik itu manis tutur katanya.,
Cantik itu halus perangainya.,
Cantik itu tinggi budi pekertinya.,
Cantik itu baik prasangkanya.,
Cantik itu indah perspektifnya.,
Cantik itu lurus niatnya.,
Cantik itu berkilau kesederhanaannya.,

Cantik itu murah senyumnya.,
Cantik itu mahal cemberutnya.,
Cantik itu mudah maafnya.,
Cantik itu susah marahnya.,
Cantik itu banyak syukurnya.,
Cantik itu sedikit butuhnya.,
Cantik itu dekat kasihnya.,
Cantik itu jauh bencinya.,
Cantik itu sempurna... dalam ketidaksempurnaannya...

Cantik itu mengetahui...,
Bahwa dia tidak cantik...
Cantik itu mengetahui...,
Bahwa kecantikan bukanlah segala-galanya....,
Cantik itu mengetahui...,
Bahwa kecantikan bukanlah tujuan...,
Cantik itu mengetahui...,
Bahwa kecantikan adalah alat untuk membagi sebanyak mungkin kebaikan bagi sebanyak mungkin orang..

. Dialah Istri Kesayanganku ...



Bismillahir-Rah maanir-Rahim ... Saat pertama kali dia datang sebagai ratu di rumahku, aku terkesan ketika memandangnya. Memang tidaklah terlalu cantik atau teramat istimewa, namun ada sesuatu yang begitu mengusikku. Berbeda, sangat berbeda, dia berbeda dengan perempuan kebanyakan.

Matanya tidaklah lentik, namun sangat memancarkan keteduhan. Tampilannya pun biasa, bukan penuh permak atau berlapis bedak. Sangat natural ketika dilihat. Tapi sekali lagi aku merasakan sebuah keanehan saat bersama perempuan ini. Dia yang selalu menggandeng kesejukan hati dalam setiap aku mengingatnya. Keharuman damai yang akan terasa tersebar dalam lingkungan yang melingkupinya. Terutama kepadaku.

Alunan kalimatnya tidak terlalu banyak menggambarkan kata, hanya sesaat, namun penuh makna. Mengajak siapa saja yang mendengarnya berpikir dan merenung. Sama sekali tiada kalimat tersia- tersia tanpa berkah. Tiada kekasaran apalagi cacian yang menghapus elegannya seorang wanita.

Aku memperhatikan, saat dia berjalan, dan saat dia bekerja, dzikrullah selalu terlantun mengiringi langkah kakinya. Perumpamaan tapak kaki yang penuh dengan bekas bunga, meninggalkan keharuman bagi detik- detik yang berlalu dengan penuh kedamaian. Semua terasa sangat indah bagi pasang mata yang menyaksikan.

Aku memperhatikan, saat dia sedih ataupun bahagia, yang terjadi hanya sekedarnya. Tidak terlalu dia larut dalam pada keduanya.

Akupun juga memperhatikan, saat terdalam baginya adalah ketika terbenam kepalanya dalam sujud dan kedekatan yang sangat dengan sang maha Rahman. Tiada waktu ataupun celah yang dapat mengusiknya karena keindahan kedekatan hubungan dengan sang maha Pencipta. Aroma kedamaian ini pula yang akhirnya disebarkanya ke seluruh bagian rumah.

Siapa yang dapat menandingi kesantunannya dalam menghormati aku, lihatlah betapa ketundukan melingkupi ruang batin dan raganya. Sampai- sampai aku mulai sungkan untuk lebih memerintahnya ini dan itu.

Ingin rasanya marah kepadanya, saat dia menerima nafkah dariku yang seadanya, malah dengan sebuah kebanggaan dan kesyukuran yang sangat. Tak ada, tak ada sama sekali tuntutan atas sebuah ego duniawi, yang ada malah semangat yang diberikannya kepadaku hari demi hari demi sebuah tanggung jawabku sebagai kepala keluarga. Ketabahannya mendampingiku, merupakan sebuah cambuk yang membuat aku semakin malu saat aku tak dapat lebih membahagiakannya.

Dialah perhiasan paling berharga, ratu tercantik yang membuat biadadari cemburu kepadanya. Tanpanya rumahku seakan tiada lagi berharga. Dia mendidik anak-anakku dengan baik dan membimbing adab dengan baik pula.

Mungkin aku dapat menyebut diriku sebagai lelaki yang begitu sangat beruntung di dunia. Ya, apalagi kebutuhan seorang suami yang lebih besar dari pada pengertian, penghargaan dan kesabaran pendamping belahan jiwanya. Dan tiada kesedihan yang lebih besar bagi para suami selain akhlak buruk, dan hilangnya penghargaan serta ribetnya tuntutan dari istrinya.

Ah, rasanya ingin aku umumkan kepada dunia bahwa aku merasa telah sangat lengkap dan begitu bahagiasebagai lelaki. Akan aku jaga baik- baik wanita bidadari surgaku ini. Karena Dialah istri kesayanganku.

Wallahu A'lam bishawab ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

KELUARGA 10 PENGHAFAL AL-QUR'AN



Kisah nyata sebuah keluarga muslim di Indonesia. Keluarga dakwah. Keluarga yang mampu menjadikan 10 orang buah hati mereka sebagai anak-anak yang shalih, hafal Al-Qur"an dan berprestasi. Keluarga luar biasa itu adalah pasangan suami istri Mutammimul Ula dan Wirianingsih beserta 10 putra-putri mereka. Yang lebih luar biasa lagi adalah, kedua orang tua ini tergolong super sibuk dengan berbagai aktifitas dakwahnya. Mutammimul Ula adalah anggota DPR RI dari fraksi PKS. Sedangkan Wirianingsih adalah Staf Departemen Kaderisasi DPP PKS sekaligus Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia dan Ketua Umum PP Salimah (Persaudaraan Muslimah) yang cabangnya sudah tersebar di 29 propinsi dan lebih dari 400 daerah di Indonesia.

> Anak pertama, Afzalurahman Assalam
Putra pertama. Hafal Al-Qur"an pada usia 13 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 23 tahun, semester akhir Teknik Geofisika ITB. Juara I MTQ Putra Pelajar SMU se-Solo, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai pesertaPertamina Youth Programme 2007.

> Anak kedua, Faris Jihady Hanifah
Putra kedua. Hafal Al-Qur"an pada usia 10 tahun dengan predikat mumtaz. Saat buku ini ditulis usianya 21 tahun dan duduk di semester 7 Fakultas Syariat LIPIA. Peraih juara I lomba tahfiz Al-Qur"an yang diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ tahun 2004, dan sekarang menjadi Sekretaris Umum KAMMI Jakarta.

> Anak ketiga, Maryam Qonitat.
Hafal Al-Qur"an sejak usia 16 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 19 tahun dan duduk di semester V Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. Pelajar teladan dan lulusan terbaik Pesantren Husnul Khatimah 2006. Sekarang juga menghafal hadits dan mendapatkan sanad Rasulullah dari Syaikh Al-Azhar.

> Anak Keempat, Scientia Afifah Taibah
Putri keempat. Hafal 29 juz sejak SMA. Kini usianya 19 tahun dan duduk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat SMP menjadi pelajar teladan dan saat SMA memperoleh juara III lomba Murottal Al-Qur"an tingkat SMA se-Jakarta Selatan.

> Anak Kelima, Ahmad Rasikh "Ilmi
Putra kelima. Saat buku ini ditulis hafal 15 juz Al-Qur"an, dan duduk di MA Husnul Khatimah, Kuningan. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara I Kompetisi English Club Al-Kahfi dan menjadi musyrif bahasa Arab MA Husnul Khatimah.

> Anak Keenam, Ismail Ghulam Halim
Putra keenam. Saat buku ini ditulis hafal 13 juz Al-Qur"an, dan duduk di SMAIT Al-Kahfi Bogor. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara lomba pidato bahasa Arab SMP se-Jawa Barat, serta santri teladan, santri favorit, juara umum dan tahfiz terbaik tiga tahun berturut-turut di SMPIT Al-Kahfi.

> Anak Ketujuh, Yusuf Zaim Hakim
Putra ketujuh. Saat buku ini ditulis ia hafal 9 juz Al-Qur"an dan duduk di SMPIT Al-Kahfi, Bogor. Prestasinya antara lain: peringkat I di SDIT, peringkat I SMP, juara harapan I Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Bogor, dan finalis Kompetisi tingkat Kabupaten Bogor.

> Anak Kedelapan, Muhammad Syaihul Basyir
Putra kedelapan. Saat buku ini ia duduk di MTs Darul Qur"an, Bogor. Yang sangat istimewa adalah, ia sudah hafal Al-Qur"an 30 juz pada saat kelas 6 SD.

> Anak Kesembilan, Hadi Sabila Rosyad
Putra kesembilan. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur"an. Diantara prestasinya dalah juara I lomba membaca puisi.

> Anak Kesepuluh, Himmaty Muyassarah
Putri kesepuluh. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur"an

Kembali ke keluarga Mutammimul Ula di atas.
Pada akhirnya kita dapat menarik simpulan, di balik kesuksesan Kang Tamim ternyata ada satu sosok wanita yang telah melahirkan sebelas keturunannya. Siapa lagi kalau bukan istrinya, Wirianingsih. Memang siapa dia?

Sosok besar yang bertitel lengkap Dra. Wirianingsih, Bc.Hk. lahir di Jakarta, 11 September 1962 (48 tahun). Selain ibu rumah tangga, banyak aktivitas yang dia lakukan diantaranya menjadi dosen, kuliah pasca sarjana, dan aktivis perempuan. Terkini adalah menjadi anggota Dewan Pertimbangan PP Persaudaraan Muslimah (Salimah) bersama Ustazah Yoyoh Yusroh, Nursanita Nasution, dll dimana sebelumnya dia menjadi Ketua Umum. Mereka adalah anggota DPR dari fraksi yang sama dengan Mutammimul Ula.

Lalu, metode apa yang Kang Tamim dan Mbak Wiwi terapkan dalam mendidik putra-putrinya?

Kuncinya adalah keseimbangan proses. Begitu simpulan dari metode pendidikan anak-anak sebagaimana tertulis dalam buku "10 Bersaudara Bintang Al-Quran. " Walapun mereka berdua sibuk, mereka telah menetapkan pola hubungan keluarga yang saling bertanggungjawab dan konsisten satu sama lain. Selepas Maghrib jadwal mereka yaitu berinteraksi dengan Al-Quran.

Guna mendukung kesuksesan program ini, mereka mencanangkan kebijakan sederhana, yakni: menyingkirkan televisi dari rumah, tidak memasang gambar-gambar selain kaligrafi, tidak membunyikan music-musik yang melalaikan, dan tidak ada perkataan kotor di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Hal yang cukup mendasar yang dimiliki keluarga ini sehingga mampu mendidik 10 bersaudara bintang Al-Quran adalah visi dan konsep yang jelas.

~ Pertama adalah menjadikan putra-putri seluruhnya hafal Al-Quran.

~ Kedua, pembiasaan dan manajemen waktu. Setelah salat Subuh dan Maghrib adalah waktu khusus untuk Al-Quran yang tidak boleh dilanggar dalam keluarga ini. Sewaktu masih bltita, Wirianingsih konsisten membaca Al-Quran di dekat mereka, mengajarkannya, bahkan mendirikan TPQ di rumahnya.

~ Ketiga, mengkomunikasikan tujuan dan memberikan hadiah. Meskipun awalnya merasa terpaksa, namun saat sudah besar mereka memahami menghafal Al-Quran sebagai hal yang sangat perlu, penting, bahkan kebutuhan. Komunikasi yang baik sangat mendukung hal ini. Dan saat anak-anak mampu menghafal Al-Quran, mereka diberi hadiah. Barangkali semacam reward atas pencapaian mereka, mengenai punishment tidak dijelaskan secara rinci.

Penulis buku itu juga membahas urgentitas menjadi hafiz Al-Quran. Penulis mengklasifikasikannya menjadi dua bagian: keutamaan dunia dan keutamaan akhirat. Fadhail dunia antara lain: hifzul Al-Quran merupakan nikmat rabbani, mendatangkan kebaikan, berkah dan rahmat bagi penghafalnya, hafiz Al-Quran mendapat penghargaan khusus dari Nabi (tasyrif nabawi), dihormati umat manusia, dan menjadi keluarga Allah di muka bumi. Sedangkan fadhail akhirat meliputi: Al-Quran menjadi penolong (syafaat) penghafalnya, meninggikan derajat di surga, penghafal Al-Quran bersama para malaikat yang mulia dan taat, diberi tajul karamah (mahkota kemuliaan), kedua orang tuanya diberi kemuliaan, dan pahala yang melimpah.

> 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an
Penulis : Irfan Hidayatullah —

Kehamilan Ideal Usia 20-35 Tahun



- Kehamilan paling ideal bagi seorang wanita adalah saat usianya berada pada rentang 20-35 tahun. Wanita yang hamil pada usia di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun memiliki risiko tinggi seperti perceraian, kematian pada anak, dan abortus spontan.

Pakar obstetri dan ginekologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof.Dr.dr Biran Affandi, Sp.OG yang juga Ketua Asia Pasific Council on Contraception (APCOC), mengatakan ibu yang hamil pada usia dibawah 20 tahun memiliki mental dan kondisi emosional belum siap.

"Angka perceraian paling tinggi, begitu juga kematian anak karena ibunya masih di bawah usia 20 tahun. Secara emosional mereka belum siap," ujarnya dalam acara konferensi pers bertajuk "Hari Kontrasepsi Dunia dan 25 Tahun KB Mandiri", di Jakarta, Rabu (26/9/2012).

Begitu juga pada wanita hamil yang berusia di atas 35 tahun. Menurut Biran, pada usia ini, bibit kesuburan wanita akan menurun. Akibatnya, ketika mereka hamil akan timbul kelainan pada janin dan menyebabkan abortus spontan. Kemungkinan aborsi pada wanita hamil usia di atas 35 tahun sebesar 40 persen.

"Kehamilan paling ideal di usia 20-35 tahun. Di rentang usia tersebut, jika jarak kelahiran anak 2-4 tahun maka butuh alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan," katanya.

Terkait ketersediaan alat kontrasepsi, Biran mengusulkan sistemnya seperti kafetaria. Masyarakat dibebaskan memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi dirinya. Misalnya saja, seorang wanita dengan menstruasi cukup banyak sebaiknya tidak memilih IUD. Karena dengan IUD, menstruasi wanita tersebut semakin banyak.

Apabila seorang wanita memiliki tekanan darah tinggi, sebaiknya tidak memilih pil KB karena memberi efek samping pada tekanan darahnya. Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dr. Harni Koesno menambahkan, aneka macam alat kontrasepsi baik itu IUD, pil KB, suntik, dan lainnya efektif menunda kehamilan. Setiap pasangan suami istri yang hendak KB perlu mengenali kontraindikasi dalam diri lalu mengonsultasikannya dengan dokter atau bidan.

"Dalam konseling, bidan menggunakan panduan Alat Bantu Pengambil Keputusan (ABPK) yang membantu pasangan dalam memilih alat kontrasepsi terbaik," ujarnya.

4 Amalan Menggapai Cinta Ilahi



عَنْ مُعَاذ بْنِ جَبَلٍ رَِضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْ لُ الله صلَّى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَحَابِّينَ فِيَّ وَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْْمُتَوَاصِلِين فِيَّ وَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَنَاصِحِيْنَ فِيَّ وَ حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَبَاذِلِينَ فِيَّ ;الْمُتَحَابُّوْنَ فِيَّ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ يَغْبِطُهُمْ بِمَكَانِهِمُ النَّبِيُّوْنَ وَ الصِّدِّيْقُوْنَ وَ الشُّهَدَاءُ .

Dari Mu’adz bin Jabal –Radhiyallahu ‘anhu- beliau berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam : “Allah Ta’ala berfirman : ‘Orang yang saling mencintai karena-Ku pasti diberikan cinta-Ku, orang yang saling menyambung kekerabatannya karena-Ku pasti diberikan cintaKu dan orang yang saling menasehati karena-Ku pasti diberikan cintaKu serta orang yang saling berkorban karena-Ku pasti diberikan cinta-Ku. Orang-orang yang saling mencintai karena-Ku (nanti di akhirat) berada di mimbar-mimbar dari cahaya. Para Nabi, shiddiqin dan orang-orang yang mati syahid merasa iri dengan kedudukan mereka ini’”
(HR. Imam Ahmad dalam kitab Al-Musnad dan dishahihkan al-Albani dalam kitab Shahih Jami’ ash-Shaghir no. 4198).

Semangat

Saya hidup untuk hari ini saja, karenanya saya akan menanam nilai-nilai keutamaan di dalam hati ini dan mencabut pohon kejahatan berikut ranting-rantingnya yang berduri: takabur, ujub, riya', dan buruk sangka.

Saya hidup untuk hari ini saja, karenanya saya akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kebaikan kepada mereka: menjenguk yang sakit, mengantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi yang kebingungan, memberi makan orang kelaparan, menolong orang yang sedang dalam kesulitan, membantu yang dizhalimi, membantu yang lemah, mengasihi yang menderita, menghormati seorang yang alim, menyayangi anak kecil, dan menghormati yang sepuh.

Karena saya hidup untuk hari ini saja maka saya akan hidup untuk mengucapkan, "Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah bersama mataharimu. Aku tidak akan menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku tercenung sedetikpun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi."

"Wahai masa depan, yang masih berada dalam keghaiban, aku tidak akan pernah bergelut dengan mimpi-mimpi dan tidak akan pernah menjual diri untuk ilusi. Aku tidak memburu sesuatu yang belum tentu ada karena esok hari tidak berarti apa-apa, esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan, dan tidak pantas dikenang."

TATA CARA MANDI JUNUB BAGI WANITA



Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, beliau berkata:

كُنَّاإِذَأَصَابَتْ إِحْدَانَاجَنَابَةٌأَخَذَتْ بِيَدَيْهَاثَلَاثًافَوْقَ رَأْسَهَا ثُمَََّ تَأْخُذُ بِيَدِهَا عَلَى شِقِّهَاالْأيَْمَنِ وَبِيَدِهَااْلأُخْرَى عََََلَى شِقِّهَااْلأ يْسَرِ

“Kami ( istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri.” (Hadits Shahih riwayat Bukhari: 277 dan Abu Dawud: 253)

Seorang wanita tidak wajib menguraikan (melepaskan) jalinan rambutnya ketika mandi karena junub, berdasarkan hadits berikut:

Dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha berkata:

قُاْتُ ياَرَسُولَ اللهِ إِنِّي امْرَأَةٌ أَشُدُّ ضَفْرَرَأْسِي أَفَأَنْقُضُهُ لِغُسْلِ الْجَنَابَةِ؟ قَالَ:لاَإِنَّمَايَكْفِيْكِ أَنْ تَحْثِيْنَ عَلَى رَأْسِكِ ثَلاَثَ حَثَيَاتٍ مِنْ مَاءٍثُمََّ تُفِيْضِيْنَ عَلَى سَائِرِ جَسَادِكِ الماَءَ فَتَطْهُرِيْن

Aku (Ummu Salamah) berkata: “Wahai Rasulullah, aku adalah seorang wanita, aku menguatkan jalinan rambutku, maka apakah aku harus menguraikannya untuk mandi karena junub?” Beliau bersabda: “Tidak, cukup bagimu menuangkan air ke atas kepalamu tiga kali kemudian engkau mengguyurkan air ke badanmu, kemudian engkau bersuci.” (Hadits Shahih riwayat Muslim, Abu Dawud: 251, an-Nasaai: 1/131, Tirmidzi:1/176, hadits: 105 dan dia berkata: “Hadits Hasan shahih,” Ibnu Majah: 603)

* Ringkasan tentang mandi junub bagi wanita adalah:

1.Seorang wanita mengambil airnya, kemudian berwudhu dan membaguskan wudhu’nya (dimulai dengan bagian yang kanan).

2.Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.

3.Menggosok-gosok kepalanya sehingga air sampai pada pangkal rambutnya.

4.Mengguyurkan air ke badan dimulai dengan bagian yang kanan kemudian bagian yang kiri.

5.Tidak wajib membuka jalinan rambut ketika mandi.

Tata cara mandi yang disebutkan itu tidaklah wajib, akan tetapi disukai karena diambil dari sejumlah hadits-hadits Rasululllah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Apabila dia mengurangi tata cara mandi sebagaimana yang disebutkan, dengan syarat air mengenai (menyirami) seluruh badannya, maka hal itu telah mencukupinya. Wallahu A’lam bish-shawab.

* Hadits-Hadits Tambahan tentang Mandi Junub :

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ

(BUKHARI - 240) : Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena janabat, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, kemudian memasukkan jari-jarinya ke dalam air lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya."

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ

وَضَعْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاءً لِلْغُسْلِ فَغَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى شِمَالِهِ فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ثُمَّ مَسَحَ يَدَهُ بِالْأَرْضِ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى جَسَدِهِ ثُمَّ تَحَوَّلَ مِنْ مَكَانِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ

(BUKHARI - 249) : Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid dari Al A'masy dari Salim bin Abu Al Ja'd dari Kuraib dari Ibnu 'Abbas berkata, Maimunah berkata, "Aku menyiapkan air mandi untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau mencuci kedua telapak tangannya dua atau tiga kali. Kemudian beliau menuangkan air ke telapak tangan kirinya dan membasuh kemaluannya, kemudian beliau usapkan tangannya ke tanah, kemudian berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung, lalu membasuh wajah dan kedua tangannya. kemudian beliau mengguyur seluruh tubuhnya. Setelah itu beliau bergeser dari tempatnya semula, lalu mencuci kedua kakinya."

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَحْبُوبٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ

وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالْأَرْضِ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ وَغَسَلَ رَأْسَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ

(BUKHARI - 257) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mahbub berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid berkata, telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Salim bin Abu Al Ja'd dari Kuraib mantan budak Ibnu 'Abbas, dari Ibnu 'Abbas berkata, Maimunah berkata, "Aku menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya lalu mencuci kemaluannya, setelah itu menyentuhkan tangannya ke tanah. Kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung. Kemudian membasuh muka dan kedua tangannya, lalu membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya .Wallahuu'alam

AHLI SYURGA ) SITI KHADIJAH RA -


Rasulullah SAW Bersabda, Sebaik-baik wanita pada zamannya adalah Maryam putri Imran dan sebaik-baik wanita dari umatnya adalah Khadijah.(HR Bukhari-Muslim) Sewaktu di tanya Rasulullah tentang siapakah yang akan mengikuti dan menyahut seruan Islam yang di bawanya di dalam peristiwa kenabian, Khadijah dengan lantang dan yakin menyahut Sayalah orangnya! Yang sanggup mendengar dan menerima seruan kanda, dakwahlah saya sebelum kanda berdakwah kepada yang lain.

Saya tetap rela menyerah kepada kanda, mempercayai kerasulan kanda dan beriman dengan Tuhan Kanda!

Di saat Bani Hasyim mengenakan kepungan dan sekatan ekonomi terhadap Rasulullah dan Muslimin yang lain, Khadijahlah orang yang menyalurkan paling banyak bantuan harta bagi membantu perjuangan Islam ketika itu. Menegakkan dan menolong agama Allah SWT menerangi kegelapan zaman jahiliyah nan penuh maksiat.

Allah SWT Berfirman artinya : Barangsiapa yang menolong Agama Allah, niscaya akan diteguhkan kedudukannya ( QS Muhammad : 7 )

Dengan kedermawanannya, Khadijah sanggup memberikan hartanya demi kepentingan dakwah Rasulullah SAW. Pelajaran dari sebaik-baiknya wanita terbaik dari Umat Islam seperti hadist diatas, dan kemudian ketaatannya sbb.

Rasulullah saw. bersabda, (Khadijah) beriman ketika orang-orang kafir kepadaku, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dan dia membantuku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku.

( Tawakal dan sabar )

Inilah yang dilakukan Khadijah sebagai seorang istri yang suaminya pada saat itu manjadi bulan-bulanan penghinaan masyarakat Quraisy. Tawakal dan bersabar mengahadapi semuanya telah memberikan energi positif bukan hanya bagi Khadijah, tetapi juga terhadap Rasulullah sehingga ia kuat menghadapi semuanya.

Khadijah adalah perempuan agung. Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, ia mampu membuat Rasulullah begitu mencintainya. Bahkan ketika Khadijah telah tiada pun Rasulullah masih sering mengingatnya. Pernah suatu waktu Rasulullah berkata kepada Aisyah, Allah tidak memberiku pengganti yang lebih baik daripada dia.

Beruntung sekali menjadi Khadijah. Ia mendapatkan dua cinta agung, cinta Allah Swt. dan cinta kekasih Allah. Sebagian sifat-sifat khadijah di atas, hanyalah bagian kecil dari kecemerlangan yang dimilinya sebagai wanita. Jika kita menginginkan hal tersebut sudah sepatutnya kita meneladani Ummul-Mukminat Khadijah.

Setelah berakhirnya pemboikotan kaum Quraisy terhadap kaum muslim, Siti Khadijah sakit keras akibat beberapa tahun menderita kelaparan dan kehausan. Semakin hari kondisi kesehatan badannya semakin memburuk.

Dalam sakit yang tidak terlalu lama, dalam usia 60 tahun, wafatlah seorang mujahidah suci yang sabar dan teguh imannya, Sayyidah Siti Khadijah al-Kubra binti Khuwailid.

Siti Khadijah wafat dalam usia 65 tahun pada tanggal 10 Ramadhan tahun ke-10 kenabian, atau tiga tahun sebelum hijrah ke Madinah atau 619 Masehi. Ketia itu, usia Rasulullah sekitar 50 tahun. Beliau dimakamkan di dataran tinggi Mekkah, yang dikenal dengan sebutan al-Hajun.

Karena itu, peristiwa wafatnya Siti Khadijah sangat menusuk jiwa Rasulullah. Alangkah sedih dan pedihnya perasaan Rasulullah ketika itu. Karena dua orang yang dicintainya (Khadijah dan Abu Thalib) telah wafat, maka tahun itu disebut sebagai Aamul Huzni (tahun kesedihan) dalam kehidupan Rasulullah.

Tirulah perilaku mereka yang SUDAH terjamin Syurga, dan merekalah contoh manusia BERTAQWA, agar kehidupan kita senantiasa terarah untuk terbukanya jaminan dan bimbingan Allah SWT dijalan yang lurus.

4 (Empat) Nasehat buat Saudariku Muslimah


:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Jangan Biarkan Tangan Itu Merenggutmu. Dunia telah menawarkan gemerlap perhiasannya. Di sana ada sisi-sisi kehidupan yang mengancam kehormatan kaum wanita. Tak layak kita lalai menelaah ancaman itu melalui untaian nasihat untuk mengingatkan setiap wanita muslimah yang menginginkan keselamatan.
Saudariku muslimah, hendaknya engkau waspada akan bahaya hubungan yang haram dan segala yang berselubung “cinta” namun menyembunyikan sesuatu yang nista. Engkau pun hendaknya berhati-hati terhadap pergaulan bebas dengan para pemuda ataupun laki-laki tak bermoral yang ingin merampas kehormatanmu di balik kedok “cinta”.
Duhai saudariku muslimah semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya padamu ada hal-hal yang semestinya engkau waspadai :
Pertama : Tabarruj.
Hati-hatilah, jangan sampai dirimu terjatuh dalam perangkapnya dan janganlah kecantikan yang Allah anugerahkan kepadamu membuatmu terpedaya. Sesungguhnya akhir dari sebuah kecantikan hanyalah bangkai yang menjijikkan dalam kegelapan kubur dan secarik kain kafan, beserta cacing-cacing yang merasa iri padamu dan merampas kecantikan itu darimu.
Ingatlah Saudariku, wanita yang bertabarruj berhak mendapatkan laknat, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam2 :
“Laknatilah mereka (wanita yang bertabarruj), karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang terlaknat”.
Bahkan Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam telah bersabda :
“Dan wanita-wanita yang berpakaian namun (pada hakekatnya) telanjang, mereka berlenggak-lenggok, kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk ke dalam surga, bahkan mereka tidak akan dapat mencium harumnya surga, padahal wanginya dapat tercium dari jarak sekian-sekian”.
Tidakkah engkau ketahui, duhai Saudariku, saat ini wanita telah menjadi barang dagangan yang murah. Buktinya adalah iklan-iklan televisi. Tidaklah engkau melihat iklan sepatu atau alat-alat olahraga, bahkan iklan kolam renang, pasti di sana ditayangkan sosok wanita.
Di manakah gerangan orang-orang yang menuntut kebebasan kaum wanita? Sesungguhnya mereka menuntut kebebasan wanita bukanlah karena simpati atau iba terhadap wanita, justru mereka menuntut kebebasan itu agar dapat menikmati wanita!
Satu bukti bahwa wanita itu tidak berharga di sisi mereka adalah ucapan salah seorang dari “serigala” tak bermoral. Ia menyatakan: ”Gelas (khamar) dan perempuan cantik lebih banyak menghancurkan umat Muhammad daripada seribu senjata. Maka tenggelamkanlah mereka dalam cinta syahwat”.
Tahukah dirimu, bagaimana para wanita diperdagangkan oleh orang-orang yang menuntut kebebasannya? Seakan-akan mereka berkata:
Janganlah kau tertipu dengan senyumanku Karena kata-kataku membuatmu tertawa, Namun sesungguhnya perbuatanku membuatmu menangis

Kedua : Telepon.
Berapa banyak sudah pemudi yang direnggut kesuciannya dan ditimpa kehancuran dalam kehidupannya? Bahkan sebagian di antara mereka bunuh diri. Semua itu tidak lain disebabkan oleh telepon.
Coba engkau simak kisah ini!
Sungguh, di dalamnya tersimpan pelajaran berharga. Ada seorang gadis berkenalan dengan seorang pemuda melalui telepon, kemudian mereka menjalin hubungan akrab. Seiring berlalunya waktu tumbuhlah benih-benih asmara di antara mereka. Suatu hari “serigala” itu mengajaknya pergi. Tatkala ia berada di atas mobil, lelaki itu menghisap rokok. Ternyata asap rokok itu membiusnya. Setelah sadar ia temukan dirinya berada di depan pintu rumahnya dalam keadaan telah dilecehkan kehormatannya. Ia mendapati dirinya mengandung anak hasil zina. Akhirnya gadis itu bunuh diri, karena ingin lari dari aib dan cela. Sungguh lelaki itu ibarat seekor serigala yang memangsa kambing betina. Setelah puas mengambil apa yang ia kehendaki, ia pergi dan meninggalkannya.

Ketiga : Khalwat.
Semestinya engkau jauhi khalwat, karena khalwat adalah awal bencana yang akan menimpamu, sebagaimana ucapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam :
“Tidaklah seorang lelaki berkhalwat (berduaan) dengan seorang perempuan kecuali yang ketiganya adalah syaitan”.
Apabila syaitan datang padamu, ia akan menjerumuskanmu dalam musibah. Berapa banyak gadis yang diperdaya oleh lelaki tak bermoral, hingga terjadilah perkara yang keji. Semuanya dikemas dengan label “cinta”.
Ada seorang gadis pergi berdua bersama pasangannya, lalu lelaki itu merayunya dengan kata-kata yang manis. Dikatakannya pada gadis itu, yang mereka lakukan itu adalah sesuatu yang indah dan menyenangkan. Akhirnya lelaki itu pun mengajaknya pergi ke tempat yang sunyi. Ketika sang gadis meminta untuk pulang, lelaki itu menolaknya, kemudian.

Keempat: pergaulan yang jelek.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
“Seseorang itu ada diatas agama temannya, maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa yang ia jadikan teman”
Wahai saudariku, ambillah pelajaran dari selainmu, sebelum engkau mengalami apa yang ia alami. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dapat memetik nasihat dari peristiwa yang menimpa orang lain, dan orang yang celaka adalah orang yang hanya bisa mendapat nasihat dari sesuatu yang menimpa dirinya sendiri.
Akhirnya, segala puji hanyalah bagi Allah Rabb seluruh alam.
(diterjemahkan dari kitabUkhti Al Muslimah Ihdzari Adz Dzi’ab karya Salim Al ‘Ajmi oleh Ummu ‘Affan Nafisah bintu Abi Salim)
Catatan Kaki:
1. Tabarruj adalah berhias di depan selain mahramnya
2. Diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad nomor 7083 dengan tahqiq Ahmad Syakir. Beliau mengatakan :”Sanad hadits ini shahih”.
3. Diriwayatkan Imam Muslim nomor 2128.
4. Khalwat adalah berdua-duaan dengan selain mahram.
5. Shahih Sunan At-Tirmidzi karya Syaikh Al Albani : 1187 dan dalam Silsilah Ash-Shahihah karya beliau juga nomor hadits 430.
6. Diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu Dawud
Mari klik SHARE nasehat diatas, semoga kita termasuk orang2 penyebar kebaikan.

HAKIKAT UMUR KITA



Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:

"Wahai anak Adam, (masa) siangmu adalah tamumu, maka berbuat baiklah terhadapnya. Karena sungguh, jika engkau berbuat baik kepadanya, niscaya dia akan pergi dengan memujimu. Dan apabila engkau berbuat buruk terhadapnya maka dia akan pergi dengan mencercamu, begitu pula dengan malammu."

"Wahai anak Adam, injaklah bumi ini dengan kakimu. Sungguh, sekecil apapun dia, pasti bakal menguburmu. Sesungguhnya engkau itu senantiasa sedang mengurangi usiamu, semenjak engkau dilahirkan dari perut ibumu."

"Wahai anak Adam, engkau dapati pagimu berada di antara dua waktu, yang keduanya tak mungkin meninggalkanmu, yakni bahayanya malam dan bahayanya siang. Sampai engkau mendatangi negeri akherat, yang bisa jadi engkau datang keal-jannah (surga) dan bisa jadi engkau ke an-naar (neraka). Maka siapakah yang bahayanya lebih besar dari dirimu sendiri?"

"Wahai anak Adam, engkau hanyalah (laksana) hari-hari yang setiap kali berlalu satu hari makahilanglah pula sebagian dari dirimu."

(Mawa'izh lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal.35)

Via Ja'far Shodiq

Semoga bermanfaat,silakan share semoga bermanfaat
dan menginspirasi dan menjadi renungan bagi sahabat yang lainnya.

AYAH SOK TAHU

menyentuh.semoga kelak aku dikaruniai anak2 yang sholeh dan sholehah..aamiin ya Robb..^_^

Maafkan Ayah Yang Sok Tahu

Seorang ayah sedang memeriksa buku PR anaknya.

"Loh kok PR Matematikanya belum di kerjakan? Bukankah ini PR untuk besok? Kenapa kakak tidak segera mengerjakanya?"
Tanya sang ayah dengan lembut
Anak kelas 3 SD itu menjawab.
"Sebentar Yah, aku kerjakan sebentar lagi"
Katanya juga dengan suara yang lembut.

"Jangan begitu dong, PR besok harus dikerjakan sekarang, tidak ada waktu lagi, Ayo Kerjakan!!!"
Ayah yang peduli itu mulai memerintahkan dengan suara yang lebih tinggi dan dengan tatapan yang lebih tajam.

Anak kecil usia 8 tahun itu tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Dengan langkah yang berat diapun menggambil buku dan pena, lalu mulai mengerjakan PR-nya.
Satu, dua soal mulai dikerjakan. Dinomor berikutnya dia nampak tidak konsentrasi, hitungan sederhanapun nampak seperti hitungan matematika yang rumit.

"4 X 8 berapa?" Ayahnya bertanya.

Anak itu menatap langit-langit rumah dan menjawab:
"30, eh salah"
Katanya melihat ayahnya menatap dengan sorot mata heran bercampur marah.

"Bagaimana kakak ini, 4 X 8 saja tidak bisa. Kakak kan sudah kelas 3, masa harus turun lagi ke kelas 2 atau ke kelas 1? Ayo jawab cepat : berapa 4 X 8 ?"

Suasana belajar telah berubah menjadi pengadilan atau ruang interogasi, pertanyaan-pertanyaan dilontarkan dengan cepat dan dengan nada yang tidak bersahabat.
Ayah dan anak telah berganti peran menjadi musuh yang berhadapan, namun sangat tak seimbang. Seperti nabi Daud melawan raksasa Jalut.

Dengan air mata yang mengalir dipipi, anak kecil itu berhasil juga mengerjakan PR nya yang hanya berjumlah 10 soal selama 2 jam. Lalu dia pergi ke kamar tidur dengan wajah tertuduk seperti seorang petinju yang babak belur dihabisi lawan. Atau seperti Sang Kapten bola yang gagal mengeksekusi pinalti di final kejuaraan sepak bola dunia.

Yah, itulah mereka yang kalah atau dikalahkan.
Mereka yang mengerjakan sesuatu atas pesanan dan tak tersisa ruang untuk mengekspresikan dirinya.
Harus sekarang, dengan cara saya dan ukuran yang saya tetapkan, diluar itu apapun yang dihasilkan tak masuk hitungan.

.........

Dengan rasa penasaran yang menggantung, ayah yang peduli itu menengok anaknya di tempat tidur.
Ketika itu emosinya sudah reda dan dia merasakan sedikit rasa bersalah didalam hatinya.
Diapun bertanya kepada anaknya.
"Kakak, kenapa sih, kenapa tadi tidak punya perhatian kepada pelajaran?
Ayah tau kakak pintar, tapi kenapa PR tidak dikerjakan?
Kok 4 X 8 saja kakak tidak bisa jawab?"

Anak kecil itupun kemudian menjawab, masih dengan mata yang sembab.
"Ayah, waktu ayah menyuruh mengerjakan PR, kakak sedang ngafalin hadits. Besok malam, malam minggu, ada tampilan anak-anak TPA. Anak-anak Ikhwan di kelompok kakak harus menampilkan hafalan 20 hadits. Kakak yang ditunjuk Ustadz untuk menjadi pemimpinya. Kelompok kakak ada 5 orang, masing-masing harus hafal 4 hadits. Tapi, kakak kan yang jadi pemimpin, kalau ada teman yang lupa, kakak harus mengingatkanya, supaya dapat nilai bagus dari Ustadz"

"Waktu ayah nyuruh kakak mengerjakan PR tadi, kakak sedangan menghafal hadits.Sudah 18 hadits, ayah. Tinggal 2 hadits lagi yang kakak belum hafal. Asalnya, kalau udah hafal yang 2 hadits itu, kakak langsung ngerjakan PR" Katanya sambil menatap wajah ayahnya.

Ayah yang termangu sejak tadi itupun segera memeluk anaknya dan berkata:
" Maafkan ayah ya, maafkan ayah yang sok tahu".



Ustadz Budi Prayitno