Sabtu, 21 September 2013

Menyiapkan anak laki-laki mimpi basah ( Aqil Baligh)

Untuk anak-anak laki2ku kelak....


Menyiapkan anak laki-laki mimpi basah ( Aqil Baligh)
by Elly Risman Ykbh

Dear Parents…Tahukah anda, bahwa anak laki-laki yang belum baligh dijadikan sasaran tembak bisnis pornografi internasional ? Mengapa demikian ? Karena anak laki-laki cenderung menggunakan otak kiri dan alat kemaluannya berada di luar. Di berbagai media (Komik, Games, PS, Internet, VCD, HP), mereka menampilkan gambar-gambar yang mengandung materi pornografi, melalui tampilan yang dekat dan akrab dengan dunia anak-anak.

Dengan berbagai rangsangan yang cukup banyak dari media-media tersebut, dan asupan gizi yang diterima anak-anak dari makanannya, hormon testosterone di dalam tubuh bergerak 20 kali lebih cepat. Sehingga, testis mulai memproduksi sperma. Dan kantung sperma menjadi penuh. Karena itu, anak laki-laki kita dengan mudahnya mengeluarkan mani lebih cepat dari yang lainnya dan kadang-kadang, dengan banyaknya ‘rangsangan’ dari berbagai media tersebut, mereka tidak perlu dengan bermimpi !

Dear Parents…Menyiapkan anak kita memasuki masa baligh adalah tantangan besar bagi kita sebagai orang tua. Kelihatannya sepele, namun sangat penting bagi mereka untuk mengatahui seputar masa baligh agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang memiliki seksualitas yang sehat, lurus dan benar. Memang banyak kendala yang kita hadapi : tabu & saru, bagaimana harus memulainya, kapan waktu yang tepat untuk memulai, sejauh mana yang harus kita bicarakan, dan lain-lain. Memang tidak mudah untuk mendobrak kendala-kendala tersebut, namun jika kita tidak melakukannya sejak dini, bisa jadi mereka mendapatkan informasi-informasi yang salah dari sumber yang tidak jelas.

Jadi, salah satu kewajiban orang tua adalah menyiapkan putra putrinya memasuki masa puber / baligh. Biasanya anak perempuan yang lebih sering dipersiapkan untuk memasuki masa menstruasi. Jarang, para ayah yang menyiapkan anak laki-lakinya menghadapi mimpi basah. Ini adalah tanggung jawab Ayah untuk membicarakannya kepada mereka. Mengapa harus ayah ? Karena anak laki-laki yang berusia di atas 7 tahun, membutuhkan waktu yang lebih banyak dengan ayahnya, dari pada dengan ibunya. Dan jika bicara seputar mimpi basah, ibu tentu tidak terlalu menguasai hal-hal seputar mimpi basah dan tidak pernah mengalaminya bukan ? Namun, bila karena satu hal, ayah tak sempat dan tidak punya waktu untuk itu, ibu-lah yang harus mengambil tanggung jawab ini.

Tips Menyiapkan Anak Laki-laki Menghadapi Mimpi Basah

Untuk pertama kali, kita akan membicarakan tentang apa itu mimpi basah, dan bedanya mani dengan madzi, dan apa yang harus dilakukan jika keluar cairan tersebut. Agar anak bisa membedakan antara mani dengan madzi, persiapkan terlebih dahulu alat-alatnya :- Untuk mani : Aduk kanji/tepung sagu dengan air, jangan terlalu encer, hingga masih ada butir-butir kecilnya. Beri sedikit bubuk kunyit, hingga menjadi agak kuning. Taruh di wadah/botol.- Untuk madzi : Beli lem khusus, seperti lem UHU.

Berikutnya siapkan waktu khusus dengan anak untuk membicarakannya. Apa saja yang harus disampaikan :- Pertama, sampaikan kepada mereka bahwa saat ini mereka telah tumbuh berkembang menjadi remaja, dengan adanya perubahan-perubahan pada fisik mereka. Dan sebentar lagi mereka akan memasuki masa puber / baligh.Contoh : “Nak.. ayah lihat kamu sudah semakin besar saja ya.. Tuh coba lihat tungkai kakimu sudah semakin panjang, suaramu sudah agak berat. Waah..anak ayah sudah mau jadi remaja nih. Nah, ayah mau bicarain sama kamu tentang hal penting menjelang seorang anak menjadi remaja atau istilahnya ia memasuki masa puber / baligh”

- Di awal, mungkin mereka akan merasa jengah dan malu. Namun, yakinkan kepada mereka, bahwa membicarakan masalah tersebut merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua, yang nanti akan ditanyakan oleh Allah di akhirat.

- Ketika berbicara dengan anak laki-laki yang belum baligh, gunakan the power of touch. Sentuh bahu atau kepala mereka. Hal ini telah dicontohkan oleh Rosulullah Muhammad yang sering mengusap bahu atau kepala anak laki-laki yang belum baligh. Hal ini dapat menumbuhkan keakraban antara ayah dengan anak. Jika sudah baligh, mereka tidak akan mau kita sentuh.

- Gunakan juga jangkar emosi (panggilan khusus, yang bisa mendekatkan hubungan kita dengan anak), misalnya : nak, buah hati papa, jagoan ayah, dan lain-lain.

- Sampaikan kepada anak kita :Tentang mimpi basah & mani

• Bahwa karena ia telah memiliki tanda-tanda / ciri-ciri memasuki masa puber, maka pada suatu malam nanti, ia akan mengalami mimpi sedang bermesraan dengan perempuan yang dikenal ataupun tidak dikenal. Dan pada saat terbangun, ia akan mendapatkan cairan yang disebut mani. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu cairan tepung kanji yang telah kita persiapkan). Peristiwa itu disebut mimpi basah.• Jika seorang anak laki-laki telah mengalami mimpi basah, tandanya ia sudah menjadi seorang remaja / dewasa muda. Dan mulai saat itu, ia sudah bertanggung jawab kepada Tuhan atas segala perbuatan yang ia lakukan, baik berupa kebaikan maupun keburukan. Pahala dan dosa atas perbuatannya itu akan menjadi tanggungannya. Dalam agama Islam, ia disebut sudah mukallaf.• Beritahukan kewajiban yang harus dilakukan setelah mengalami mimpi basah (sesuai dengan ajaran agama masing-masing).Dalam Islam, orang yang mimpi basah diwajibkan untuk mandi besar / mandi junub, yaitu :1. Bersihkan kemaluan dari cairan sperma yang masih menempel.2. Cuci kedua tangan.3. Berniat untuk bersuci ("Aku berniat mensucikan diri dari hadats besar karena Allah"). Minta ia untuk melafalkannya.4. Berwudhu.5. Mandi, minimal menyiram air ke bagian tubuh sebelah kanan tiga kali, dan ke bagian sebelah kiri sebanyak tiga kali, hingga seluruh anggota tubuh terkena air.6. Cuci kaki sebanyak tiga kali.• Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.

Tentang madzi• Jika ia melihat hal-hal / gambar-gambar yang tidak pantas dilihat oleh anak (gambar yang tak senonoh), maka bisa jadi, ia akan mengeluarkan cairan yang disebut madzi. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu lem UHU).• Cara membersihkannya cukup dengan : mencuci kemaluan, mencuci tangan lalu berwudhu.• Ingatkan kepadanya, jika ia tidak melakukannya, ia tidak bisa sholat dan tidak bisa membaca Al Qur’an.• Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.

Hal penting yang harus kita ingat sebelum membicarakan masalah ini kepada anak adalah kita berlatih dahulu bagaimana cara menyampaikannya. Mengapa ? Agar komunikasi yang akan kita lakukan tidak tegang, dan berjalan dengan hangat. Agar anak merasa nyaman dan ia dapat menerima pesan yang kita sampaikan dengan baik.

Selamat mencoba …

Senin, 16 September 2013

Anakku, Calon Pemimpin Bangsa



 Ibu memiliki peran yang sangat penting bagi anak-anaknya, dari dialah kepribadian anak dan masa depan anak terbentuk. Peran penting ini terutama sangat dibutuhkan ketika anak masih berusia emas bagi kehidupan mereka. Sebuah masa pembentukkan sang anak untuk menjadi apa yang orang tuanya inginkan.

Walaupun saya belum menikah, bahkan belum memiliki seorang anak. Saya memiliki cita-cita ketika saya memiliki anak nanti, saya ingin menjadikan anak saya sebagai seorang pemimpin bangsa bahkan pemimpin dunia yang disegani. Dari cita-cita saya itu, saya mulai sekarang mencari berbagai ilmu tentang parenting. Sebab saya tahu untuk mewujudkan cita-cita saya itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Saya pun belajar menerapkan apa yang saya dapatkan kepada murid-murid sekolah dasar dan keponakan saya, sebelum saya menerapkannya kepada anak-anak saya.

Bahkan untuk mewujudkan cita-cita besar saya, saya sama sekali tidak berkeberatan jika saya berperan 100% sebagai ibu rumah tangga untuk anak-anak saya. Sebab peran inilah yang benar-benar bisa membuat saya berkonsentrasi mewujudkan impian saya. Biarkanlah saya percaya kepada suami saya dalam mencari nafkah, dan suami saya percaya saya dalam hal mendidik anak kami.

Saya akan mendidik anak-anak kami menjadi pemuda dan pemudi yang berakhlak mulia, gemar membaca dan memiliki masa depan cerah. Untuk itu saya akan membekali anak-anakku sedari mereka kecil dengan berbagai ilmu yang akan saya kemas dengan sedemikian rupa agar mereka tidak bosan. Sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan menghibur mereka, sehingga dari masa kecil yang menyenangkan itu akan membantu mereka mencapai kesuksesan ketika dewasa.

Berikut beberapa hal yang akan saya lakukan untuk membentuk anak-anak saya menjadi seorang pemimpin :
1.      Bermain kreatif (menggambar dan melukis)
Anak-anak dapat mengekspresikan perasaan serta gagasannya. Tidak ada yang benar atau salah dalam bermain kreatif, sehingga dapat membangun rasa percaya diri anak. Anak belajar warna, bentuk, tekstur dan bahan yang berbeda-beda. Mereka dapat melukis dan menggambar sendirian taupun bersama-sama teman. Penggunaan krayon, cat dapat membantu mereka menguasai keterampilan koordinasi.
2.      Menyanyi dan menari
Mendengar musik membantu anak menginterpretasikan hal-hal yang didengarnya dan membantu area-area pembelajaran lainnya. Menyanyi membantu anak belajar cara mengontrol dan menggunakan suara secara efektif. Membuat musik sendirian, bersama saya atau anak lainnya adalah hal yang menyenangkan bagi anak-anak. Belajar kata-kata dari lagu dan sajak membantu anak memperlus perbendaharaan katanya.



3.      Bermain pura-pura
Anak-anak mendapatkan manfaat dari bermain pura-pura bersama anak-anak lain, menciptakan berbagai karakter dan setting akan mengembangkan keterampilan sosial anak. Dengan memerankan sebuah situasi yang pernah dilihatnya, yang sedih sekalipun, anak-anak menjadi lebih memahaminya. Tidak seperti dalam kehidupan nyata, saat bermain seorang anak bisa menjadi orang tua atau orang yang memimpin. Mencoba berperan sebagai bos juga bermanfaat untuknya. Bermain pura-pura bisa menjadi hal yang menyenangkan. Anak-anak bisa terbang keluar angkasa, menyeberangi sungai yang berarus deras, terbang di udara atau memadamkan api. Sederhananya, berperan sebagai orang lain, memecahkan masalah, dan bekerja sama, akan membantu anak untuk berpikir.
4.      Buku dan dongeng.
Anak yang menyukai buku sejak dini sering kali menjadi pembaca buku yang ulung dan tekun kelak. Anak-anak dapat menemukan beragam kta, gagasan atau situasi baru dalam sebuah buku. Melalui buku, mereka mulai belajar berpikir. Buku dapat memenuhi rasa ingin tahu anak, menjawab beberapa pertanyaannya, dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
5.      Huruf dan angka
Menunjukkan huruf dan angka sehari-hari membantu anak agar lebih mengenalinya, dan memahami artinya. Bermain huruf dan angka membantu anak melihatnya sebagai sesuatu yang menyenangkan, bukan hal yang sulit dipelajari. Anak-anak senang menghitung, mengukur, mencari dan menulis dan umumnya ingin memperlihatkan pada saya seberapa banyak yang diketahuinya. Membaca, menulis dan menggunakan angka adalah keterampilan esensial maka sebaiknya dimulai sejak usia dini.
6.      Duniaku
Ada baiknya jika seorang anak menyadari bahwa mereka hidup di pusat kelompok orang (keluarga dan teman). Berbicara tentang apa yang mereka kerjakan setiap harinya membantu anak belajar tentang rutinitas dan dasar membaca waktu. Kegiatan apapun yang membuat anak sadar bahwa dirinya adalah pribadi yang unik sangat baik untuk kepercayaan dirinya. Kebanyakan anak tertarik dengan tubuhnya dan ingin mempelajarinya, juga cara merawatnya.
7.      Menjadikannya pecinta alam
Memelihara tanaman dan hewan membantu anak menjdi orang yang bertanggung jawab dan mengingat kebutuhan makhluk lainnya. Mengamati makhluk hidup lainnya mengajrkan mereka tentang siklus kehidupan (kelahiran, mengasuh anak serta kematian). Menjelajahi dunia sekitarnya membantu mereka mengembangkan keterampilan pengamatan dan ilmiah. Ketika berada di luar, anak-anak mendapatkan udara segar serta manfaat dari kegiatan fisik.
8.      Bermain aktif
Anak-anak membutuhkan banyak kesempatan untuk menggerakkan tubuhnya secara bebas dan percaya diri. Untuk menjadi bugar dan sehat, anak-anak perlu mendapatkan keseimbangan antara permainan fisik dan kegiatan yang lebih tenang. Permainan yang penuh energi sering kali melibatkan interaksi dengan anak-anak lain, sehingga mengembangkan keterampilan sosial anak. Anak belajar keterampilan koordinasi melalui permainan aktif, dan cara mengikuti aturan-aturan sederhana. Bermain aktif membantu mereka menguasai kemampuan seperti menjaga keseimbangan, melompat, berlari dan memanjat.
9.      Mencari tahu perihal makanan
Pola makan benar-benar mampu mempengaruhi pertumbuhan, perilaku, proses belajar, serta perkembangan seorang anak. Makan sehat sejak dini akan menjadikan anak-anak lebih sehat saat dewasa. Anak-anak cenderung makan jika mereka turut membantu menyiapkan atau memasaknya. Memasak mengajarkan anak keahlian yang berharga, seperti cara menggunting, mengukur serta mengikuti langkah-langkah dalam resep.
10.  Berpikir aktif
Mencari tahu tentang dunia sekitarnya membantu anak mempelajari beragam keterampilan vital, seperti berpikir dan memecahkan masalah. Mereka mampu menemukan bagaimana dan mengapa beberapa hal terjadi. Rasa ingin tahu alami anak-anak memang luar biasa dan jika dirangsang, dapat membantu mereka lebih memahami dunia sekitarnya. Mereka mempelajari aturan-aturan dasar sains. Anak-anak perlu mempraktikkan beberapa gagasan, sebagian anak akan berhasil dan lainnya tidak, dan itu bukanlah masalah.
11.  Nonton sambil belajar
Program televisi atau DVD yang sesuai akan memberikan kesenangan tersendiri bagi anak. Anak memerlukan kegiatan yang lebih tenang diantara kesibukan mereka. Banyak program serta permainan yang sifatnya mendidik. Program-program serta DVD favorit sifatnya menenangkan serta akrab. Hal-hal yang sering ditonton anak-anak bisa diterapkan pada ppermainan serta kegiatan lainnya.
12.  Bepergian
Bepergian ke luar sangat berguna, anak-anak bisa melihat dan belajar berbagai hal baru. Jalan-jalan bersama bisa menjadi hal yang sangat mengesankan bagi saya dan anak. Anak-anak perlu belajar cra berperilaku di tempat berbeda serta dengan orang yang berbeda. Berada di luar menjauhkan saya dari tugas rumah, memberikan saya waktu untuk berkonsentrasi pada anak dan menikmati waktu bersamanya.
13.  Waktunya berpesta
Dengan menandakan ”hari istimewa”, anak kecil memahami perayaan-perayaan penting dalam tahunan kelurga dan cara memperingatinya. Sebagian besar anak senang menikmati berbagai pengalaman baru, seperti menyantap hidangan yang berbeda serta berpakaian dalam baju khusus. Banyak permainan, cerita serta kegiatan yang dapat timbul dari berbagai pesta serta perayaan. Merayakan hari-hari istimewa membantu anak menjadi bagian dari sebuah kelompok yang menyayanginya. Pesta perayaan memberi kesempatan yang ideal untuk membicarakan tentang cara orang lain merayakan hari-hari istimewa mereka. 

14.  Nutrisi (makanan dan gizi)
Poin ini sangatlah penting untuk menunjang terlaksananya cita-cita untuk mewujudkan seorang pemimpin bangsa. Seorang anak haruslah sehat, seimbang porsi gizi yang dia makan baik dari sayur-sayuran, maupun buahan serta mineral. Terlebih dari minuman yang bergizi seperti yogurt dan susu.

Demikianlah, cara-cara yang akan saya lakukan untuk mendidik anak saya agar menjadi seorang pemimpin di kemudian hari. Cara pembelajaran yang menurut saya menyenangkan dan tidak terlalu membuat anak-anak saya kaku dalam menjalani kehidupan mereka.

Referensi
Young, caroline. 2009. Menghibur dan Mendidik Anak. Jakarta : Penerbit Erlangga.