RESENSI BUKU
Judul Buku :
COMPASSION : 12 Langkah Menuju Hidup Berbelas Kasih
Pengarang :
Karen Amstrong
Penerjemah : Yuliani Liputo
Penerbit : PT. Mizan
Pustaka
Tahun : 2013,
Cetakan I Maret 2013
Jumlah
Halaman : 250 halaman
Karya Karen Amstrong ini merupakan karya yang sangat
motivatif dan inspiratif karena mampu menggerakkan semua orang untuk
memperlakukan orang lain seperti mereka memperlakukan diri sendiri. Karen
menamakan sikap ini Kaidah Emas. Penerapan kaidah emas ini dapat menciptakan
rasa belas kasih dan kepeduliaan bagi semua orang termasuk musuh kita. Buku
ini, juga menjelaskan bahwa penyebab konflik selama ini bukanlah agama
melainkan, membudayanya egoisme manusia. Egoisme ini melanggengkan ketamakan,
kebencian dan ambisi yang menyebabkan lahirlah ekstrimisme dan intoleransi. Untuk
mengatasi ekstrimisme dan intoleransi, Karen Amstrong mengajukan charter for compassion (piagam belas
kasih) yang bertujuan mengembalikan belas kasih sebagai inti kehidupan religius
dan moral.
Karen Armstrong adalah seorang feminis dan penulis
tentang agama-agama Yudaisme, Kristen, Islam dan Buddhisme. Dia
dilahirkan di Kota Wildmoor, Worcestershire, Inggris pada tanggal 14 November 1944. Pada tahun 1962 – 1969, dia menjadi seorang biarawati dari Ordo
Society of the Holy Child Jesus. Pada tahun 1961, dia melanjutkan kuliah ke St Anne's College, Universitas Oxford. Nuansa Oxford yang berebda dengan kehidupan
religius Katholik tradisional membuat Karen meninggalkan ordonya. Setelah lulus
ia masuk ke program doktoral tetapi tidak sampai selesai. Pada tahun 1976, dia
menjadi guru bahasa Inggris di sekolah perempuan di Dulwich, tetapi epilepsi membuat ia terlalu
banyak absen, sehingga ia diberhentikan pada 1981. Latar belakang hidup inilah
yang membuat Karen menerbitkan Through the Narrow Gate (1982) tentang
kehidupan di biara Pada 1984, ia menulis okumenter tentang kehidupan St. Paul. Pada tahun 2007, dia mendapatkan
penghargaan dari TED (Technology, Entertainment, Design). Sejak saat itu TED
membantunya menyebarkan charter for compassion.
Gaya bahasa yang digunakan merupakan gaya bahasa
yang ringan sehingga mudah dipahami oleh pembaca dari segala kalangan. Buku ini
menceritakan tentang segala nilai dan mitos dari agama-agama yang ada di dunia
sehingga buku ini bersifat universal, tidak merujuk pada satu agama saja. Hal
ini membuat pembaca mendapatkan banyak wawasan baru saat membaca buku ini. Modal
utama penulis adalah pengalaman hidup dan penelitian tentang agama yang dia
lakukan. Dua hal inilah yang membuat tulisan menjadi menarik, inspiratif,
menyentuh hati, dan meningkatkan iman semua pembaca.
Buku ini menjelaskan tentang 12 Langkah Menuju
Hidup Berbelas Kasih yang terdapat dalam charter
for compassion. Berbelas kasih (Compassion)
berasal dari bahasa Yunani yaitu patiri
dan pathein, artinya menderita,
menjalani atau mengalami. Maka Compassion
adalah berarti menanggung (sesuatu) bersama orang lain, menempatkan diri
kita dalam posisi orang lain. Buku ini menganjurkan agar perilaku belas kasih
muncul dalam pribadi manusia perlu diterangkan kedua belas langkah-langkah
dalam charter for compassion secara
urut. Buku ini membahas kedua belas langkah ini juga secara gamplang dan jelas
sehingga pembaca mudah memahaminya. Buku ini juga menjelaskan bahwa dari dua
belas langkah yang diajukan Karen tidak ada skala prioritas mana yang penting
mana yang tidak penting, karena semuanya harus dilaksanakan dan memiliki tujuan
yang sama yaitu menciptakan belas kasih diantara manusia. Kedua belas langkah
tersebut merupakan anjuran kepada semua orang agar kita mengakui keberadaan
orang lain; melihat dunia kita sendiri dari perspektif yang berbeda; tidak
memiliki rasa cemburu dan marah karena menimbulkan kebencian; memiliki rasa empati
terhadap orang-orang yang memiliki pengalaman berbeda dari kita; membuang
kemarahan, kebencian, iri hati, kejengkelan, atau muak akan menyusutkan kreativitas
kita; melaksanakan perbuatan baik sekecil apapun karena dapat mengubah
kehidupan; meluangkan tempat untuk yang lain dalam interaksi sosial dan jangan
memaksakan pengalaman dan keyakinan sendiri tentang orang dan peristiwa; kita tidak
boleh terlalu erat dengan ide kita sendiri karena akan menyebabkan kita susah
untuk dikritik; kepedulian untuk semua; konflik jarang merupakan kesalahan satu
pihak saja; meringankan kesusahan orang lain akan membuat anda lebih bahagia
dan anjuran untuk mencintai musuh kita.
Cerita ini mengajak pembaca untuk memiliki rasa
berbelas kasih atau kepedulian terhadap sesama tanpa melihat agama apapun.
Sikap berbelas kasih inilah yang akan menciptakan kedamaian di dunia. Hal yang
menarik dari cerita ini adalah menceritakan mengenai Hal yang menarik dari
cerita ini adalah menceritakan mengenai mitos-mitos dan ajaran semua agama yang
dapat memperkaya pengetahuan kita. Alur yang digunakan pun tidak membuat
pembaca bingung karena runtut. Namun, buku ini memiliki kelemahan yaitu karena
buku ini terjemahan, terkadang kalimat yang digunakan nampak panjang dan butuh
waktu lebih untuk memahaminya.
Buku ini pun syarat dengan pesan kepada pembaca
yang dapat direnungkan dan dilaksanakan kedua belas piagam berbelas kasih
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar