Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya"

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya" Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos., M.Si Pemilik Ragazza Charituy     Pendahuluan Industri skincare di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya merawat kesehatan kulit, permintaan konsumen terhadap produk skincare yang efektif dan aman semakin meningkat. Berbagai merek lokal dan internasional berlomba-lomba menawarkan produk-produk skincare yang menjanjikan berbagai manfaat bagi kulit, mulai dari pencerahan hingga anti-penuaan. Pada tahun 2025, pendapatan di pasar skincare Indonesia diperkirakan mencapai USD 2,94 miliar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,55% (CAGR 2025-2030). Pada tahun 2022, pendapatan di sektor kecantikan dan perawatan diri mencapai USD 7,23 miliar atau setara dengan Rp 111,83 triliun. Selama pandemi COVID-19, penjualan produk skincare di Indonesia menunjukkan lonjakan drastis, dengan pen...

"Menunggu yang Tidak Pasti"

Aku masih ingat hari itu, aku duduk di depan komputer dengan wajah penuh harap.  Aku sedang menunggu surat usulan dari BKD (Badan Kepegawaian Daerah) untuk mendaftar beasiswa LPDP Targeted PNS.  Aku telah mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan, dari transkrip nilai hingga rekomendasi dari atasan. Namun, ada satu hal yang membuatku khawatir: surat usulan dari BKD.  Hari demi hari berlalu, aku terus menunggu.  Aku telah menghubungi BKD beberapa kali, namun jawabannya selalu sama: "Belum keluar."  Aku merasa semakin khawatir karena deadline pendaftaran beasiswa LPDP semakin dekat.  Aku telah berharap bisa mendapatkan beasiswa ini untuk melanjutkan pendidikan dan meningkatkan karir sebagai PNS. Namun, hari terakhir pendaftaran tiba, dan surat usulan dari BKD masih belum keluar.  Aku merasa putus asa dan kecewa. Semua persiapan dan harapan aku, semuanya menjadi sia-sia.  Aku hanya bisa berharap bahwa tahun depan aku bisa mencoba lagi, dan semoga...
TERJEBAK DALAM PERNIKAHAN LAVENDER: KONSEKUENSI YANG MENGHANCURKAN Oleh Regas Febria Yuspita Pemilik Yayasan Ragazza Charity   Ringkasan Eksekutif   Pernikahan lavender merupakan fenomena yang kompleks dan berdampak negatif pada individu, keluarga, dan masyarakat. Konsekuensi dari pernikahan lavender mencakup tekanan psikologis, gangguan mental, ketidakstabilan keluarga, dan implikasi hukum dan sosial yang lebih luas. Untuk mengatasi masalah pernikahan lavender, diperlukan kebijakan yang efektif yang meliputi pengembangan program pencegahan dan pendidikan, pengaturan hukum yang lebih ketat, pengembangan layanan bantuan dan perlindungan bagi korban, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif pernikahan lavender. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi angka pernikahan lavender, melindungi hak-hak individu, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.   kata kunci : pernikahan lavender, hak-hak wanita, kekerasan dalam rumah tangga   Pendahuluan ...