Oleh :
Regas Febria Yuspita
Model inkremental muncul merupakan kritik terhadap model rasional. Model incremental
ini digunakan untuk menambah, mengurangi dan menyempurnakan program-program
yang telah ada sebelumnya. Pada model ini para pembuat kebijakan pada dasarnya
tidak mau melakukan peninjauan secara konsisten terhadap seluruh kebijakan yang
dibuatnya. karena beberapa alasan, yaitu:
1.
Tidak punya waktu, intelektualitas, maupun biaya untuk
penelitian terhadap nilai-nilai sosial masyarakat yang merupakan landasan bagi
perumusan tujuan kebijakan.
2.
Adanya kekhawatiran tentang bakal munculnya dampak yang
tidak diinginkan sebagai akibat dari kebijakan yang belum pernah dibuat
sebelumnya
3.
Adanya hasil-hasil program dari kebijakan sebelumnya
yang harus dipertahankan demi kepentingan tertentu
4.
Menghindari konflik jika harus melakukan proses
negoisasi yang melelahkan bagi kebijakan baru.
Contoh kasus kebijakan publik bermodel inkremental adalah kebijakan dalam
Kementerian Pendidikan Nasional. Menteri Pendidikan Nasional ketika ditanya
wartawan mengapa setiap ganti menteri selalu ganti kebijaksanaan. Menteri Pendidikan
Nasional mengeaskan bahwa setiap menteri baru melanjutkan kebijaksanaan menteri
sebelumnya. Kebiajksanaan tersebut hanya disempurnakan tidak ada yang diganti. Dicontohkan
oleh Mendiknas bahwa kurikulum pendidikan itu dalam seratus tahun belakang ini
tidak pernah berubah. Hal ini menunjukkan pada kementerian pendidikan nasional
menggunakan model incremental.
Komentar
Posting Komentar