Langsung ke konten utama

BELAJAR MENJADI ISTRI YANG SHALEHAH



Apa arti menjadi isteri shalehah...
Berbagai pandangan dan jawaban mampu kita tafsirkan..

Kita menyingkap kembali sejarah Nabi Ibrahim sewaktu baginda menziarahi menantunya. ..
Ketika itu puteranya Nabi Ismail tidak berada di rumah..sedangkan isterinya belum pernah bertemu bapak mertuanya..
Ketika Nabi Ibrahim tiba di rumah anaknya itu..terjadilah dialog antara Nabi Ibrahim dan menantunya...

Nabi Ibrahim : Siapakah kamu..?
Menantu : Aku isteri Ismail...
Nabi Ibrahim : Di manakah suamimu Ismail..?
Menantu : Dia pergi berburu..
Nabi Ibrahim : Bagaimanakah keadaan hidupmu sekeluarga..?
Menantu : Oh.. kami semua dalam kesempitan dan (mengeluh) tidak pernah senang dan lapang...
Nabi Ibrahim : Baiklah..! Jika suamimu pulang.. sampaikan salamku padanya...Katakan padanya tukar tiang pintu rumahnya (sebagai kiasan agar menceraikan isterinya)...
Menantu : Ya..baiklah...

Setelah Nabi Ismail pulang dari berburu.. isterinya terus menceritakan tentang orang tua yang telah singgah di rumah mereka...
Nabi Ismail : Apa saja yang ditanya oleh orang tua itu..?
Isteri : Dia bertanya tentang keadaan hidup kita..
Nabi Ismail : Apa jawabanmu..?
Isteri : Aku ceritakan kita ini orang susah..Hidup kita selalu dalam kesempitan..tidak pernah senang...
Nabi Ismail : Apakah dia berpesan sesuatu..?
Isteri : Ya ada..Dia berpesan agar aku menyampaikan salam kepadamu..serta meminta kamu menukar tiang pintu rumahmu...
Nabi Ismail : Sebenarnya dia itu ayahku..Dia menyuruh kita berpisah...Sekarang kembalilah kau kepada keluargamu...

Ismail pun menceraikan isterinya yang suka mengeluh.. tidak berterima kasih..serta tidak bersyukur pada takdir Allah Swt...
Sanggup pula membuka rahasia rumah tangga kepada orang lain..

Tidak lama setelah itu..Nabi Ismail menikah lagi..
Setelah sekian lama..Nabi Ibrahim datang lagi ke Makkah dengan tujuan menziarahi anak dan menantunya...

Terjadilah kembali pertemuan antara mertua dan menantu yang saling tidak mengenali...
Nabi Ibrahim : Dimana suamimu..?
Menantu : Dia tidak sedang dirumah..Dia sedang berburu..
Nabi Ibrahim : Bagaimana keadaan hidupmu sekeluarga..?
Mudah-mudahan dalam kesenangan..?
Menantu : Syukur kepada tuhan..kami semua dalam keadaan sejahtera,..tiada yang kurang..
Nabi Ibrahim : Baguslah kalau begitu..
Menantu : Silalah duduk..Boleh saya hidangkan
sedikit makanan...
Nabi Ibrahim : Apa yang ingin kau hidangkan..?
Menantu : Ada sedikit daging..tunggulah saya sediakan minuman dahulu..
Nabi Ibrahim : (Berdoa) Ya Allah..! Ya Tuhanku..! Berkatilah mereka dalam makan minum mereka...
(Berdasarkan peristiwa ini..Rasulullah beranggapan keadaan mewah negeri Makkah adalah berkat doa Nabi Ibrahim)...
Nabi Ibrahim : Baiklah..nanti apabila suamimu pulang sampai- kan salamku kepadanya...Suruhlah dia menetapkan tiang pintu rumahnya..(sebagai kiasan untuk mengekalkan isteri Nabi Ismail)..

Ketika Nabi Ismail pulang dari berburu..seperti biasa dia bertanya seputar siapa datang datang mencarinya..
Nabi Ismail : Adakah yang datang sewaktu aku tidak berada di rumah..?
Isteri : Ya.. ada Seorang tua yang baik rupanya dan perwatakannya sepertimu..
Nabi Ismail : Apa katanya..?
Isteri : Dia bertanya tentang keadaan hidup kita...
Nabi Ismail : Apa jawabanmu..?
Isteri : Aku katakan kepadanya hidup kita dalam keadaan baik..tak ada apapun yang kurang..Aku ajak juga dia makan dan minum...
Nabi Ismail : Apakah dia berpesan sesuatu..?
Isteri : Ada..dia kirim salam buatmu dan menyuruh kau
mengekalkan tiang pintu rumahmu..
Nabi Ismail : Oh begitu..Sebenarnya dialah ayahku..Tiang pintu yang dimaksudkannya itu ialah dirimu yang dimintanya untuk aku kekalkan.
Isteri : Alhamdulillah.. syukur...

Kisah ini sungguh menyentuh jiwa...kita juga tentu merasakan dan mengalami sendiri ujian hidup berumahtangga yang senantiasa diperlukan kesabaran..

Biisakah menegaskan kepada diri sendiri bahwa isteri shalehah itu sepatutnya ‘SABAR DIHATI DAN SYUKUR PADA WAJAH'...
Darisini akan terpancar ketenangan setiap kali suami berhadapan dengan isteri shalehah...

Isteri shalehah tidak cerewet dan tidak mudah mengumpat..
Isteri shalehah hendaklah senantiasa bersyukur dalam keadaan senang maupun susah ..agar Allah menambahkan lagi rahmat-Nya...

Seperti firman-Nya..

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur.. pasti Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu...Dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku..maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih.” (Surah Ibrahim, ayat 7)

Untuk menambahkan kegigihan berusaha menjadi isteri shalehah.. ingatlah hadis Rasulullah Saw..

“Sampaikanlah kepada siapa yang engkau temui dari kaum wanita..bahawasanya taat kepada suami serta mengakui haknya adalah menyamai pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.. tapi sangat sedikit sekali golongan kamu yang dapat melakukan demikian.”
(Riwayat Al-Bazzar dan Ath-Thabrani)

Untuk menjadikan diri sebagai isteri shalehah,..hati hendaklah senantiasa dipenuhi dengan kasih sayang rabbani...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya"

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya" Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos., M.Si Pemilik Ragazza Charituy     Pendahuluan Industri skincare di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya merawat kesehatan kulit, permintaan konsumen terhadap produk skincare yang efektif dan aman semakin meningkat. Berbagai merek lokal dan internasional berlomba-lomba menawarkan produk-produk skincare yang menjanjikan berbagai manfaat bagi kulit, mulai dari pencerahan hingga anti-penuaan. Pada tahun 2025, pendapatan di pasar skincare Indonesia diperkirakan mencapai USD 2,94 miliar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,55% (CAGR 2025-2030). Pada tahun 2022, pendapatan di sektor kecantikan dan perawatan diri mencapai USD 7,23 miliar atau setara dengan Rp 111,83 triliun. Selama pandemi COVID-19, penjualan produk skincare di Indonesia menunjukkan lonjakan drastis, dengan pen...