Langsung ke konten utama

CIRI² WANITA SHOLEHAH CALON ISTRI IDAMAN LELAKI SOLEH..



Bismillaahir Rahmaanir Rahiim...

Istri idaman adalah seorang muslimah yang baik...

Ia adalah seorang Wanita yang kokoh berpegang teguh atas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’aala.

Ia adalah seorang Wanita yang selalu patuh dan taat kepada orang tua dan suaminya jika dia sudah berumah tangga.

Ia adalah seorang Wanita yang ikhlas dalam menjaga dan menutupi auratnya.

Ia adalah seorang Wanita yang merendahkan suara dan santun jika bertutur kata.

Ia adalah seorang Wanita yang senantiasa menjaga kemuliaan akhlak (tingkah laku) dimanapun ia berada.

Ia adalah seorang Wanita yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dibanding berada di luar untuk hal² yang tidak bermanfaat.

Ia adalah seorang Wanita yang tidak suka berkumpul untuk berghibah (memperbincangk­an kejelekan orang lain).

Ia adalah seorang Wanita yang tidak suka bersolek berlebihan dan tidak suka bertabarruj (sengaja menampakkan kecantikan diri) yang pada akhirnya mengundang nafsu kaum Adam.

Dan istri idaman adalah seorang Wanita muslimah yang lebih mengedepankan menuntut ilmu dibanding keinginan untuk sekedar mempunyai pacar dan berbahagialah orang yang memiliki ciri² istri idaman yang demikian.

Kerana­ sosok wanita muslimah yang akan mampu menjadi penyejuk dan pengayom dalam sebuah rumah tangga nanti.

Kalaupun masih ada yang merasa jauh dari ciri² istri idaman diatas, marilah mulai sekarang kita berusaha meraihnya...insya Allah ..

Semog­a bermanfaat..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...

Kebijakan Publik yang Bermodel Inkremental

Oleh : Regas Febria Yuspita Model inkremental muncul merupakan kritik terhadap model rasional. Model incremental ini digunakan untuk menambah, mengurangi dan menyempurnakan program-program yang telah ada sebelumnya. Pada model ini para pembuat kebijakan pada dasarnya tidak mau melakukan peninjauan secara konsisten terhadap seluruh kebijakan yang dibuatnya. karena beberapa alasan, yaitu: 1.       Tidak punya waktu, intelektualitas, maupun biaya untuk penelitian terhadap nilai-nilai sosial masyarakat yang merupakan landasan bagi perumusan tujuan kebijakan. 2.       Adanya kekhawatiran tentang bakal munculnya dampak yang tidak diinginkan sebagai akibat dari kebijakan yang belum pernah dibuat sebelumnya 3.       Adanya hasil-hasil program dari kebijakan sebelumnya yang harus dipertahankan demi kepentingan tertentu 4.       Menghindari konflik jika harus melakukan proses n...