Langsung ke konten utama

Memasuki Usia Dua Tahun, Balita Belajar Disiplin


Memasuki Usia Dua Tahun, Balita Belajar Disiplin Ayahbunda.co.id
Image by : Dokumentasi Ayahbunda
Aktivitas balita memasuki usia dua tahun bertambah banyak karena kemampuan fisiknya yang juga bertambah. Balita di usia 20-22 bulan butuh contoh yang baik untuk membedakan mana saat bermain dan mana saat beristirahat. Orang tualah yang bisa menjadi contoh yang baik untuk hal ini.

Tetapkan Jadwal Kegiatan. Mulai tidur teratur adalah salah satu ciri balita usia 20-22 bulan. Penetapan jadwal tidur yang sudah dilakukan sejak balita berumur 13 bulan akan dirasakan manfaatnya saat ini. Balita juga mulai bisa bekerjasama, diajarkan disiplin, dan mematuhi jadwal rutin kegiatan lainnya seperti makan, mandi pagi, bangun sore. Keteraturan jadwal harian ini membuat balita lebih santai dalam menjalani hari-harinya.

Aktivitas Fisik yang Disukainya. Menendang dan melempar bola adalah keterampilan baru yang dimiliki balita. Balita akan senang sekali diajak untuk bermain bola di taman atau untuk bermain lempar bola. Balita juga akan sibuk dengan aktivitasnya untuk menyeimbangkan tubuhnya. Memanjat kursi, meja dan naik turun tangga tanpa berpegangan adalah salah satu contoh aktivitas fisik yang paling sering dilakukan balita memasuki usia dua tahun. Hebohnya kegiatan fisik ini juga merupakan salah satu bentuk penyaluran energi yang sedemikian besar  yang dimiliki oleh batita ini.

Tertarik pada Bentuk dan Coretan. Ketertarikannya kepada bentuk-bentuk horizontal, vertical, bulatan juga membuat batita sangat gemar mencoret-coret. Proses menggambar lingkaran tanpa terputus dan bagaimana cara batita memegang krayon dengan mantap sebenarnya adalah manifestasi dari mulai meningkatnya kemampuan motorik halusnya. Belikanlah balita kanvas, buku gambar atau kertas untuk mendukung kesenangan mencoret-coretnya.
   
Susah Makan. Karena mulai ada kemampuan balita untuk membedakan macam-macam rasa, dia mulai bisa membedakan mana rasa makanan yang dia sukai mana yang tidak. Pada usia ini biasanya mulai timbul kerewelan pada saat makan. Tapi sisi positifnya, menjelang usia dua tahun balita juga mulai bisa dikenalkan dengan berbagai jenis makanan.

Jangan paksa balita untuk mencicipi semua makanan. Tapi cobakan 1 jenis makanan dalam 1 minggu, misalnya sayuran tumis di minggu pertama, sayuran kuah di minggu kedua, dan seterusnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya"

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya" Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos., M.Si Pemilik Ragazza Charituy     Pendahuluan Industri skincare di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya merawat kesehatan kulit, permintaan konsumen terhadap produk skincare yang efektif dan aman semakin meningkat. Berbagai merek lokal dan internasional berlomba-lomba menawarkan produk-produk skincare yang menjanjikan berbagai manfaat bagi kulit, mulai dari pencerahan hingga anti-penuaan. Pada tahun 2025, pendapatan di pasar skincare Indonesia diperkirakan mencapai USD 2,94 miliar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,55% (CAGR 2025-2030). Pada tahun 2022, pendapatan di sektor kecantikan dan perawatan diri mencapai USD 7,23 miliar atau setara dengan Rp 111,83 triliun. Selama pandemi COVID-19, penjualan produk skincare di Indonesia menunjukkan lonjakan drastis, dengan pen...