Langsung ke konten utama

Liburan yuks

Keindahan Alam

11 June 2012

Keindahan secara definisi adalah merupakan sifat dan ciri-ciri dari manusia, hewan, tempat, objek, atau ide yang menggambarkan, kepuasan, kesenangan, dan memiliki makna.

Pada pengertian yang lain keindahan bisa diartikan sebagai sesuatu yang enak dipandang, molek, bagus, cantik, elok dan sebagainya. Keindahan ditelaah sebagai bagian dari nilai estetika, sosiologi, dan budaya.

Sebuah keindahan alam adalah sesuatu yang dikagumi yang terkait dengan fitur keindahan dalam suatu pandangan tertentu tentang kesempurnaannya. Keindahan memiliki arti yang sangat luas yang mengandung gagasan yang baik.

Seorang Plato menyebutkan bahwa keindahan adalah watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles menyebut sesuatu yang baik dan menyenangkan yang melipiti keindahan seni, keindahan alam dan keindahan moral.

Keindahan alam dalam arti yang sempit  hanya meliputi  benda-benda yang dapat dinikmati dengan penglihatan, yakni berupa keindahan alam yang tercipta dari bentuk dan warna. Keindahan alam dapat tersusun dari berbagai keselarasan yang sempurna dari garis, warna, dan bentuk sebuah pemandangan alam.

Adapun yang berpendapat bahwa keindahan alam adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda alam yang tercipta dengan sendirinya, dan hubungan antara benda alam tersebut dengan orang yang mengamatinya. Keindahan alam memiliki nilai-nilai tertentu dalam perwujudannya.


Nilai estetika
Keindahan alam dianggap sebagai salah satu jenis nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, nilai agama dan sebagainya. Misalnya keindahan alam sebagai nilai pendidikan yaitu keindahan objek alam yang menjadi bahan penelitian bagi para peneliti. Nilai agama sebagai bahasa yang tersirat betapa besarnya keagungan Illahi yang mampu menciptakan karya alam yang sangat indah.

Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu keindahan alam  sebagai  sarana untuk sesuatu hal yang lain , yakni nilai yang bersifat sebagai sarana untuk membantu sesuatu yang lain.
Misalnya keindahan alam menjadi sarana untuk membantu perekonomian penduduk sekitarnya dengan menjadikan keindahan alam tersebut sebagai objek wisata, dimana para penduduk sekitar bisa melakukan kegiatan usaha mulai dari menediakan tempat menginap, berdagang kebutuhan-kebutauhan bagi para pengunjung dan lain-lain.

Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari keindahan alam  yang bersangkutan, bisa juga digunakan sebagai tujuan, ataupun demi kepentingan alam itu sendiri. Misalnya pesan tentang keagungan Allah yang menciptakannya melaui keindahan alam itu sendiri.

Hubungan manusia dan keindahan alam
Manusia memiliki beberapa komponen di dalam dirinya yaitu akal, hati, nafsu dan sirri (rahasia Illahi) dengan modal yang dimiliki manusia.
Itulah maka manusia dapat berbeda dengan mahluk lainnya, dan memiliki keindahan akal, dengan keindahan akal maka manusia dapat menikmati keindahan alam yang dijimpai di sekitarnya. Karena keindahan merupakan dambaan bagi setiap manusia, dimana manusia merasa nyaman dan damai ketika menikmati keindahan alam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...

Kebijakan Publik yang Bermodel Inkremental

Oleh : Regas Febria Yuspita Model inkremental muncul merupakan kritik terhadap model rasional. Model incremental ini digunakan untuk menambah, mengurangi dan menyempurnakan program-program yang telah ada sebelumnya. Pada model ini para pembuat kebijakan pada dasarnya tidak mau melakukan peninjauan secara konsisten terhadap seluruh kebijakan yang dibuatnya. karena beberapa alasan, yaitu: 1.       Tidak punya waktu, intelektualitas, maupun biaya untuk penelitian terhadap nilai-nilai sosial masyarakat yang merupakan landasan bagi perumusan tujuan kebijakan. 2.       Adanya kekhawatiran tentang bakal munculnya dampak yang tidak diinginkan sebagai akibat dari kebijakan yang belum pernah dibuat sebelumnya 3.       Adanya hasil-hasil program dari kebijakan sebelumnya yang harus dipertahankan demi kepentingan tertentu 4.       Menghindari konflik jika harus melakukan proses n...