Langsung ke konten utama

Khutbah Ramadhan


Khutbah Nabi Muhammad SAW Menyambut Bulan Ramadhan

(Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah,halaman 79)

“Wahai manusia! Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya hari-hari yang utama, malam-malamnya malam-malam yang paling utama, dan saat-saatnya saat-saat yang paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu dihitung sebagai tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Tuhanmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membim-bingmu untuk melakukan puasa dan membaca kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.

Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.Muliakan orang yang lebih tua dari kamu, sayangi yang lebih muda, sambungkanlah tali persaudaraan, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal dipandang dan pendengaran dari apa yang tidak halal didengar. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.

Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu-waktu shalatmu karena itulahsaat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih sayang. Dia menjawabmereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketikamereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya dirimu tergadai oleh perbuatan-mu, bebaskan dirimu dengan istighfarmu. Punggungmu berat olehbeban-bebanmu, ringankan dengan lamanya sujudmu.

Ketahuilah! Sesungguhnya Allah swt bersumpah dengan kemuliaan-Nya untuk tidak menyiksa orang-orang yang shalat dan orang-orang yang sujud, dan tidak mencampakkan mereka ke dalam api neraka pada hari manusia dibangkitkan menuju Tuhan alam semesta.

Wahai manusia! Barangsiapa di antara kamu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diampuni dosa-dosanya yang lalu.

Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tidak semua kami mampu berbuat demikian”. Rasulullah saw bersabda: Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air, sesungguhnya Allah swt memberi pahala kepada orang yang beramal sekalipun sedikit, jika ia benar-benar tidak mampu melakukan lebih dari itu.”

Wahai manusia! Siapa yang memperindah akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati shirathal mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Siapa yang meringankan beban pekerjaan pembantu dan pegawainya di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya dibulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan- Nya. Barangsiapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan di bulan ini Allah akan menghubungkan dia dengan kasih sayang-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa yang memutuskan silaturrahim di bulan ini, Allah akan memutuskan ia dengan kasih sayang-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunnat di bulan ini, Allah akan mencatat baginya kebebasan dari api neraka.

Barang siapa melakukan shalat fardhu, baginya ganjaran 70 kali shalat fardhu di bulan yang lain.

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa membaca satu ayat al-Quran di bulan ini, ganjarannya seperti mengkhatam Al-Qur'an pada bulan lainnya.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mohonlah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Tuhanmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu.

Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu …”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...

Kebijakan Publik yang Bermodel Inkremental

Oleh : Regas Febria Yuspita Model inkremental muncul merupakan kritik terhadap model rasional. Model incremental ini digunakan untuk menambah, mengurangi dan menyempurnakan program-program yang telah ada sebelumnya. Pada model ini para pembuat kebijakan pada dasarnya tidak mau melakukan peninjauan secara konsisten terhadap seluruh kebijakan yang dibuatnya. karena beberapa alasan, yaitu: 1.       Tidak punya waktu, intelektualitas, maupun biaya untuk penelitian terhadap nilai-nilai sosial masyarakat yang merupakan landasan bagi perumusan tujuan kebijakan. 2.       Adanya kekhawatiran tentang bakal munculnya dampak yang tidak diinginkan sebagai akibat dari kebijakan yang belum pernah dibuat sebelumnya 3.       Adanya hasil-hasil program dari kebijakan sebelumnya yang harus dipertahankan demi kepentingan tertentu 4.       Menghindari konflik jika harus melakukan proses n...