Langsung ke konten utama

Perlu untuk anak-anakku (murid2ku)

Hampir sebagian besar orang tua menginginkan anaknya tumbuh sehat dan bahagia. Namun, tak sedikit di antara mereka yang tidak mengajarkan bagaimana hidup sehat dan bahagia secara benar. Padahal, kebiasaan saat kecil sangat berdampak pada masa depannya kelak. Demi kesehatan dan masa depan buah hati, yuk simak apa saja kebiasaan tersebut.

1. Menjaga kesehatan gigi
Kesehatan gigi adalah kunci dari kesehatan seluruh tubuh. Jika sedari dini anak tidak diajarkan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, bagaimana dengan kesehatan seluruhnya? Ajarkan anak untuk merawat gigi sedini mungkin. Kenalkan ia pada sikat dan pasta gigi. Dan, biasakan untuk menggosok gigi dua kali sehari. Jika anak belum terbiasa, bantu ia hingga benar-benar terbiasa dan bisa.

2. Olahraga
Seiring berkembangnya teknologi, banyak permainan baru yang dapat dimainkan di dalam rumah. Ini tentu sangat berbahaya. Karena, anak akan menghabiskan sepanjang waktunya untuk bermain di dalam rumah tanpa olahraga. Sebaiknya, ajarkan anak untuk olahraga, meski hanya sekedar bermain sepeda atau berjalan santai. Percayalah, ini penting baginya.

3. Membaca
Buku adalah jendela dunia. Dengan banyak membaca buku, dunia terasa semakin sempit, wawasan pun bertambah luas. Jadi, ajari anak terbiasa membaca buku untuk menghindari batu sandungan yang bisa terjadi kapan pun.

4. Makan
Kini, banyak sekali kasus obesitas pada anak. Sebaiknya, ajarkan ia untuk mengkonsumsi makanan sehat yang tidak menyebabkan obesitas. Karena, dengan membiasakan mengkonsumsi makanan bergizi dan sehat akan mengurangi resiko obesitas pada anak.

5. Ajarkan kebaikan
Hal lain yang tak kalah penting untuk diajarkan pada anak adalah kebaikan. Biasakan anak untuk tahu hal-hal yang baik dan buruk. Penelitian menunjukkan bahwa orang berperangai baik dapat bertingkah lebih sopan. Selain itu, dengan mengajarkan kebaikan pada anak akan membiasakannya untuk terhindar dari stres sejak kecil.

6. Jangan takut polisi
Polisi selalu identik dengan kasus kejahatan. Bahkan, banyak orang tua yang salah mendidik anak dengan memberikan kesan bahwa polisi itu jahat. Padahal, polisi ada justru untuk membantu. Jadi, ajarkan anak untuk tak takut pada polisi, karena bagaimanapun mereka ada untuk membantu banyak orang.

7. Orang asing dan berbahaya
Tak kalah penting, ajarkan anak untuk mengenal orang asing yang berbahaya. Berikan tanda bagaimana orang asing yang berbahaya atau tidak. Jika tidak demikian, jangan salahkan jika anak Anda menjadi korban kejahatan. Jadi, mencegah lebih baik daripada memperbaiki bukan? Ajarkan kebiasaan yang positif, agar anak tertanam untuk melakukan hal-hal yang baik juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...

Kebijakan Publik yang Bermodel Inkremental

Oleh : Regas Febria Yuspita Model inkremental muncul merupakan kritik terhadap model rasional. Model incremental ini digunakan untuk menambah, mengurangi dan menyempurnakan program-program yang telah ada sebelumnya. Pada model ini para pembuat kebijakan pada dasarnya tidak mau melakukan peninjauan secara konsisten terhadap seluruh kebijakan yang dibuatnya. karena beberapa alasan, yaitu: 1.       Tidak punya waktu, intelektualitas, maupun biaya untuk penelitian terhadap nilai-nilai sosial masyarakat yang merupakan landasan bagi perumusan tujuan kebijakan. 2.       Adanya kekhawatiran tentang bakal munculnya dampak yang tidak diinginkan sebagai akibat dari kebijakan yang belum pernah dibuat sebelumnya 3.       Adanya hasil-hasil program dari kebijakan sebelumnya yang harus dipertahankan demi kepentingan tertentu 4.       Menghindari konflik jika harus melakukan proses n...