Diana duduk di ruang tamu, menatap kosong ke dinding yang terlihat begitu dingin dan tidak peduli. Diana merasa seperti terjebak dalam sebuah mimpi buruk yang tidak pernah berakhir.
Dulu, Diana sangat merindukan pernikahan. Diana bermimpi menikah dengan laki-laki sholeh, baik, dan yang akan memberinya keturunan sebanyak 7 orang anak. Diana membayangkan mereka akan hidup bahagia bersama, selalu berbagi dengan masyarakat sekitar, dan menjadi contoh keluarga yang harmonis.
Tapi, kenyataannya jauh dari itu. Sultan, suaminya, yang Diana pikir adalah pria yang baik dan mencintai Diana, ternyata memiliki sifat yang sangat berbeda. Dia miskin, tidak hanya secara finansial, tapi juga secara moral. Dia suka memukul, mencaci maki, menghina, dan mencela Diana. Dia tidak pernah memberikan nafkah materi, apalagi nafkah batin.
"Diana tidak tahu apa yang harus dilakukan lagi," Diana berbicara sendiri, merasa putus asa. Diana masih ingat hari pernikahannya, Diana merasa seperti seorang putri yang sedang menikah dengan pangeran impianya.
Tapi, kenyataannya jauh dari itu. "Sultan, apa yang terjadi denganmu?" Diana bertanya kepada Sultan yang sedang duduk di sebelahnya. "Diana pikir kamu adalah pria yang baik dan mencintai Diana, tapi kenapa kamu berubah menjadi seperti ini?"
Sultan tidak menjawab, dia hanya menatap Diana dengan mata yang kosong dan tidak peduli. "Diana tahu kamu memiliki sifat yang berbeda, tapi Diana tidak tahu kamu memiliki hobi sodomi," Diana melanjutkan. "Diana merasa seperti telah dihancurkan secara mental dan emosional."
Sultan masih tidak menjawab, dia hanya berdiri dan pergi meninggalkan Diana sendirian. Diana merasa seperti telah diabaikan dan tidak dihargai. Diana telah berdoa kepada Allah untuk meminta pertolongan, tapi sepertinya doanya tidak pernah dikabulkan.
"Diana ingin cerai, tapi kamu tidak pernah setuju," Diana berbicara sendiri lagi. "Diana merasa seperti terjebak dalam sebuah pernikahan yang tidak bahagia dan tidak seimbang."
Diana hanya bisa berharap bahwa suatu hari nanti Diana akan dapat bebas dari semua ini. Tapi, setelah bebas, Diana tidak akan pernah mau menikah lagi. Diana trauma dan tidak mau mengalami nasib yang sama seperti sebelumnya.
"Diana merasa Allah SWT tidak sebaik itu pada Diana," Diana berbicara sendiri, merasa sedih dan kecewa. "Diana merasa seperti telah ditinggalkan oleh-Nya."
Diana tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi Diana hanya bisa berharap bahwa suatu hari nanti Diana akan dapat menemukan kebahagiaan yang Diana cari, tanpa harus menikah lagi
Komentar
Posting Komentar