Langsung ke konten utama

... BIDADARI ...

Aku ingin menjadi bidadari dunia dan bidadari akhirat. Aku bisa kan ya Robb?? aku akan berusaha, benar2 berusaha dan bekerja keras selama nyawa ini masih ada disini. 
Aku pasti bisa..
Bidadari dalam arti yg sesungguhnya hanya terdapat dalam surga. Jadi bidadari surga merupakah salah satu pemacu semangat kaum muslimin dalam beribadah ,untuk memperoleh kenikmatan surga tersebut.karna keelokannya,kecantikan,keharuman tubuhnya serta keperawanannya yg tidak pernah hilang meskipun dipakai berulang kali membuat banyak orang merindukannya

Nabi saw bersabda" Allah me
nciptakan bidadari terdiri dari 4 warna yaitu putih, merah ,kuning dan hijau. Tubuhnya diciptakan dari za'faran, misik ,abbar dan kapur. Rambutnya dari sutra, mulai dari jari jari kaki ke lututnya dari zafaran. Dari lututnya sampai payudaranya di beri harum haruman dari minyak misik. Mulai dari payudaranya sampai kelehernya di beri minyak anbar. Dari lehernya ke kepalanya diberi harum haruman dari kafur. Seandainya bidadari meludah dg kebumi. Maka air bumi menjadi harum misik. Di dada mereka tertulis nama suami mereka dan sebuah nama dari beberapa nama Allah.

Setiap tangannya terdapat 10 gelang dari emas ,jari 2 nya terdapat 10 cincin ,pada kakinya terdapat 10 gelang kaki binggel dari jauhar dan mutiara .

Rasul bersabda; " sesungguhnya istri 2 penghuni surga selalu beryanyi untuk suami mereka dgn suara yg amat merdu yg tidak bisa di dengar oleh seorang pun kecuali suami mereka [Al-Jami'u Ash-shaghir.hal; 79.]

Rasul bersabda; " Wajah bidadari itu bisa dilihat ,kamarnya lebih jernih daripada kaca .lebih rendah2nya mutiara yg dikenakan itu bisa menyinari antara timur dan barat. Setiap bidadari itu mengenakan 70 pakaian tembus pandang,sehingga bisa terlihat sumsum betis dari luar kulitnya[ Ihya'Ulumudin. Jilid 4 hal 3009]

Meskipun bidadari memiliki kelebihan yg banyak masih kalah mulia dgn empat wanita bumi yg memiliki keistimewaannya.ke empat wanita mu
lia..
 
Aku ingin jadi bidadari. Aku harus jadi bidadari.. Aku harus bekerja keras...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebijakan Publik yang bermodel kelompok

Oleh Regas Febria Yuspita Pendahuluan Model adalah representasi sederhana mengenai aspek-aspek yang terpilih dari suatu kondisi masalah yang disusun untuk tujuan tertentu, model kebijakan biasanya dinyatakan dalam bentuk konsep teori, diagram, grafik atau persamaan matematika. Model kebijakan publik harus memiliki karakteristik, sederhana dan jelas, ketepatan identifikasi aspek penting problem kebijakan, menolong untuk pengkomunikasian, usaha langsung untuk memahami kebijakan publik secara lebih baik ( manageable ) dan memberikan penjelasan & memprediksi konsekwensi. Model pembuatan kebijakan publik meliputi model elit, model kelompok, model kelembagaan, model proses, model rasionalism, model inkrementalism dan model sistem. Pada tulisan ini penulis akan membahas mengenai kebijakan publik yang menggunakan model kelompok.Model kelompok merupakan abstraksi dari proses pembuatan kebijakan. Dimana beberapa kelompok kepentingan berusaha untuk mempengaruhi isi dan bentuk...

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...