Langsung ke konten utama
... Perempuan yang di RINDUKAN? ...

Bismillahir-Rahmaani r-Rahim .Jika kita mendengar dari percakapan sekelompok pria yang membicarakan tentang kriteria seorang perempuan sebagai pendamping dalam hidupnya, pasti banyak sekali yang menjadi kriteria. misalnya saja si A berkata saya mengharapkan seorang wanita yang cantik, menarik, sexy, tapi sholehah. kemudaian si B berkata kalo saya seh cukup pantas disanding buat kondangan. si C berkata kalo saya seh yang lengkap bisa masak pinter dan juga smart. si D kalo saya yg sholehah dan istiqomah, dan masih banyak lagi kriteria yang di idamkan oleh laki2 dalam memilih perempuan sebagai istri yang didambakan mendampingi selamanya.

ada pembelajaran dan renungan ketika membaca perempuan yang dirindukan yaitu : Perempuan yang dirindukan bukanlah perempuan yang berIPK 3,9 atau 4, namun bisa jadi ia adalah perempuan yang secara akademik biasa- biasa saja, kalau memakai istilah sahabat sahabat di kampus nilai standar, artinya tidak harus cumlaude tapi juga gak oneng lah, dia tak pintar tapi cerdas menggunakan akalnya, dia bukan perempuan dengan ambisi berlevel 10 untuk mengalahkan kaum pria dan menjadikan emansipasi kebablasan, karena akalnya cukup cerdas untuk berjihad dengan jalan masing masing, rumahnya adalah madrasah untuk anak anaknya…

Perempuan yang dirindukan adalah perempuan yang memiliki kelembutan Khadijah, ketabahan Fatimah dan kecantikan Aisyah… Perempuan ini kelihatan lemah lembut namun tak ada satu pria yang gagah mampu menjamahnya dengan kekerasan atau paksaan, semua ingin melindunginya karena hijabnya itu loh :) hijabnya adalah tameng napsu, senyum manis tersipu yang disembunyikan dibalik wajah yang tertunduk adalah pedang penebas napsu yang membunuh siapa saya yang berniat buruk padanya :)

Perempuan yang dirindukan adalah perempuan yang menyembunyikan sorot tajam matanya dari tatapan dan saling menatap, tatapannya hanya seperlunya terbalut oleh sipu malu, tapi semua orang terpesona oleh tunduk matanya ini, semua takjub dan semua kagum, dimata manusia ia adalah pelita dan dimata ALLAH ia adalah mutiara :) subhanallah…

Ia indah bukan karena cantik parasnya tapi cantik hatinya, jika siang ia berhijab dan jika malam jangan cari ia dikebisingan lampu lampu sorot kota, atau ditengah kebisingan dunia karena ia berada diatas sajadah, meletakan kening beningnya dan memohon ampunan kepada ALLAH atas ria, atas fitnah dan atas khayalan kaum Adam yang memujanya, matanya sembab karena takut kepada ALLAH jika kecantikannya telah menjadikannya tangan setan untuk menjadi penggoda karena pada naluri setiap perempuan ingin dipuja :)

Perempuan yang dirindukan adalah perempuan yang lugu namun tidak bodoh, pikirannya jernih karena diamnya adalah dzikir dan bicaranya adalah dakwah, ia tak pernah kehilangan arah karena Al Quran dan Hadits telah dijadikannya GPS [global positioning system] hidupnya, setiap langkahnya ia niatkan untuk mencari ridho ALLAH, ujian dan bahagia dijadikannya ladang ibadah :)

siapa yang tak ingin menjadi wanita seperti ini dan siapa yang tak ingin menjadikannya istri :) semoga semua perempuan termasuk saya akan mulai mengikuti langkahnya karena perempuan seperti ini adalah oase di padang tandus, pelita dikegelapan dan ia adalah bidadari yang diturunkan ALLAH ke bumi untuk menjadi kalifah, iya inilah perempuan yang sangat diinginkan kehadirannya oleh bumi dan dinantikan kepulangannya di syurga :) Aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...

Kebijakan Publik yang Bermodel Inkremental

Oleh : Regas Febria Yuspita Model inkremental muncul merupakan kritik terhadap model rasional. Model incremental ini digunakan untuk menambah, mengurangi dan menyempurnakan program-program yang telah ada sebelumnya. Pada model ini para pembuat kebijakan pada dasarnya tidak mau melakukan peninjauan secara konsisten terhadap seluruh kebijakan yang dibuatnya. karena beberapa alasan, yaitu: 1.       Tidak punya waktu, intelektualitas, maupun biaya untuk penelitian terhadap nilai-nilai sosial masyarakat yang merupakan landasan bagi perumusan tujuan kebijakan. 2.       Adanya kekhawatiran tentang bakal munculnya dampak yang tidak diinginkan sebagai akibat dari kebijakan yang belum pernah dibuat sebelumnya 3.       Adanya hasil-hasil program dari kebijakan sebelumnya yang harus dipertahankan demi kepentingan tertentu 4.       Menghindari konflik jika harus melakukan proses n...