Langsung ke konten utama

5 Film Tentang Entrepreneurship yang Harus Anda Tonton



By : Ciputra Entrepreneurship

Setelah menonton film “The Social Network” baru-baru ini, kita bisa temui banyak sekali film yang memiliki entrepreneurship atau bisnis sebagai tema besarnya. Pengaruh apakah yang film-film ini akan berikan kepada mereka yang menontonnya? Tidak ada yang diragukan bahwa komentar negatif di film “Wall Street” sebenarnya tertarik untuk bekerja di Wall Street selama dekade 1990-an yang juga dikenal dengan masa ketamakan. Daripada menundanya dengan isu etika, sebagaimana yang dimaksudkan dalam film tersebut. Mungkin saja film “The Social Network” dengan tema dasar mengenai perceraian dan si pemenang akan berada di atas angin mungkin akan memiliki efek yang serupa.

Jadi apakah film-film dengan tema entrepreneurship yang paling baik? Kita akan fokus pada film fiksi bahkan jika film-film ini berdasarkan pada kenyataan.

“Wall Street”
Karena ketamakan tentunya bagus hingga Anda tenggelam dalam sistemnya, tentu saja. Sayang sekali bahwa film yang mengikutinya seharusnya bisa memberikan pesan yang lebih berisi agak tidak menggigit. Dua bersaudara Sheen yang membintangi film berikutnya nampak tidak bisa menandingi akting Michael Douglas yang brilian.

“The Social Network”
Meskipun film ini masih baru, “The Social Network” memiliki kesan yang baik sehubungan dengan latar belakangnya yang menggunakan Facebook. Apakah ini semua benar? Mungkin tidak tetapi ini menunjukkan bahwa apapun yang terjadi, jangan menandatangani apapun hingga Anda memiliki seorang kuasa hukum yang berpengalaman dan usaha rintisan bisa menjadi bisnis yang kacau sekali jika di tahap awal peraturan dasarnya tidak ditegakkan dengan baik dan konsisten.

“Glengarry Glen Ross”
Kisah mengenai David Mamet tentang penjual dan ketrampilan sebagai penjual dengan semua pemeran bintang dan kalimat-kalimat singkat yang cerdas, bisa menunjukkan pada generasi Y bahwa bekerja di usaha rintisan pun memiliki sisi-sisi manusiawi dan humoris. Mungkin setting serupa bisa ditemui di beberapa usaha rintisan sekarang.

“Barbarians at the Gate”
Kisah RJR Nabisco dan periode buy-out di Wall Street mugnkin masih lekat di benak sebagian orang. Sebenarnya ini bekerja sangat baik sebagai suatu negosiasi atau komedi dari kesalahan dan kekacauan. Dan sekali lagi ini merupakan sebuah film yang tidak ditunjukkan sesering seharusnya. Semua mahasiswa sekolah bisnis seharusnya diajak untuk menonton film ini. Aktor James Garner memerankan F. Ross Johnson, sang CEO RJR Nabisco dan memberikan kinerja terbaiknya abad ini.

“Pirates of Silicon Valley”
Meski film ini sebenarnya dibuat untuk ditayangkan di TV, film “Pirates of Silicon Valley” ini sangat menarik. Sebagaimana kisah Apple dan Microsoft di masa awal mereka, sekali lagi film nii melewati batas film jejaring sosial mengenai kepercayaan dan pengkhianatan dan tidak sepenuhnya akurat (IBM misalnya mendekati Digital Research untuk menyediakan DOS untuk itu sebelum menghubungi Bill Gates tetapi itu berhasil untuk ukuran sebuah film). Sekali lagi pemeran yang baik berarti para pemainnya terlihat cukup menyerupai karakter di kehidupan nyata. Pastinya setelah keberhasilan “The Social Network”, inilah skrip film yang menunggu untuk difilmkan kembali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya"

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya" Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos., M.Si Pemilik Ragazza Charituy     Pendahuluan Industri skincare di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya merawat kesehatan kulit, permintaan konsumen terhadap produk skincare yang efektif dan aman semakin meningkat. Berbagai merek lokal dan internasional berlomba-lomba menawarkan produk-produk skincare yang menjanjikan berbagai manfaat bagi kulit, mulai dari pencerahan hingga anti-penuaan. Pada tahun 2025, pendapatan di pasar skincare Indonesia diperkirakan mencapai USD 2,94 miliar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,55% (CAGR 2025-2030). Pada tahun 2022, pendapatan di sektor kecantikan dan perawatan diri mencapai USD 7,23 miliar atau setara dengan Rp 111,83 triliun. Selama pandemi COVID-19, penjualan produk skincare di Indonesia menunjukkan lonjakan drastis, dengan pen...