Langsung ke konten utama

KEBAHAGIAAN DAN KESENGSARAAN


-----------------------------------------

Imam ibnul qayyim rahimahullah mengatakan:

" Diantara tanda-tanda kebahagiaan dan keberuntungan adalah, apabila ilmu seseorang bertambah maka ia semakin tawadhu' dan pengasih, bila amalnya bertambah maka ketakutan dan kewaspadaannya juga bertambah, jika umurnya bertambah maka makin berkurang sifat tamaknya, setiap kali bertambah hartanya maka makin dermawan dan makin tinggi kesungguhannya dalam berinfak, semakin tinggi posisinya maka ia semakin dekat dengan banyak orang, memenuhi hajat mereka dan bersikap rendah hati terhadap manusia

Sementara tanda- tanda kesengsaraan seseorang adalah, apabila ilmunya bertambah maka ia semakin sombong dan sesat, setiap kali amalnya bertambah maka ia semakin bangga dan meremehkan orang lain, semakin tambah usianya maka ia semakin tamak, semakin banyak hartanya maka ia semakin kikir dan bakhil, setiap kali naik jabatannya maka semakin sombong ia dan makin sesat "

Kedua kondisi itu dalam hidup manusia adalah ujian dari Allah, sehingga akan nampak mana golongan orang-orang yang bahagia dan mana yang sengsara

Kehormatan juga ujian, menjadi pejabat adalah ujian dan harta juga ujian, saat Nabi Sulaiman alaihissalam diperlihatkan singasana ratu bilqis, Nabi Sulaiman berkata:

هذا من فضل ربى ليبلوني ءأشكر أم أكفر

Ini adalah karunia dari Rabbku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau kufur (nikmat) .. 27/40.

Semua kenikmatan adalah cobaan dari Allah yang akan memperlihatkan rasa syukur atau kufur.
Sama dengan musibah, dia juga datang dari Allah untuk memperlihatkan kesabaran atau kemarahan.

Allah menguji hambanya dengan kenikmatan sebagaimana Dia mengujinya dengan musibah

Maka manusia, jika Rabbnya mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan maka ia berkata: " Tuhanku telah memuliakanku"
Namun jika Rabbnya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka ia berkata: " Tuhanku telah menghinaku" (al-fajr 15-17)

Ini tidak berarti bahwa sorang hamba yang diberi kelapangan, kemuliaan, kekayaan dan kenikmatan lainnya merupakan penghormatan Allah atas dirinya dan bukan pula sebuah penghinaan disaat Allah menyempitkan dan membatasi rizki seorang hamba dalam hidupnya ..

Kenikmatan dan kelapangan adalah ujian yang harus disikapi dengan rasa syukur
Kesulitan dan kesempitan juga ujian yang harus disikapi dengan kesabaran

Jika keduanya ada dalam diri seorang hamba maka pasti dia akan mendapatkan kebaikan, keberuntungan dan kebahagiaan hidup di dunia sampei ke akherat ..

* nasehat ulama dan orang2 shaleh ..

~Ust Ibnu Hasan Aththobari~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya"

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya" Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos., M.Si Pemilik Ragazza Charituy     Pendahuluan Industri skincare di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya merawat kesehatan kulit, permintaan konsumen terhadap produk skincare yang efektif dan aman semakin meningkat. Berbagai merek lokal dan internasional berlomba-lomba menawarkan produk-produk skincare yang menjanjikan berbagai manfaat bagi kulit, mulai dari pencerahan hingga anti-penuaan. Pada tahun 2025, pendapatan di pasar skincare Indonesia diperkirakan mencapai USD 2,94 miliar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,55% (CAGR 2025-2030). Pada tahun 2022, pendapatan di sektor kecantikan dan perawatan diri mencapai USD 7,23 miliar atau setara dengan Rp 111,83 triliun. Selama pandemi COVID-19, penjualan produk skincare di Indonesia menunjukkan lonjakan drastis, dengan pen...