Langsung ke konten utama

WANITA SEBAGAI BUNGA

Wanita sering diibaratkan sebagai bunga. Bunga lahirnya melambangkan sesuatu yang cantik, indah dan berseri, begitulah wanita…. Hadirnya Hawa mengisi kesunyian Adam, adanya wanita menjadi penyambung dzuriat di maya pada. Wanita sholehah ibarat bunga yang berkembang mekar, harum dan bersinar, menjadi idaman sebagai penyeri suasana. Wanita Tholehah (buruk akhlak) ibarat bunga yang... layu, kering dan tidak berseri, tiada siapapun yang sudi, kalaupun cantik, ia hanya ibarat bunga plastik yang tidak harum, kaku dan mudah berdebu...

Wanita dimasyhurkan tapi tidak ditonjolkan, ia tersembunyi biarpun hadirnya menggegarkan, umpama mutiara yang ditampakan buat perhatian umum dengan permata yang tersembunyi, pasti yang tersembunyi itu melebihi yang tertampak,,,, permata dicelahan kaca, permata dibalik timbunan pasir halus,,,, ibarat sekuntum mawar berduri di taman larangan...

Ya Robb,,,,!
Izinkan hambaMu yang kerdil lagi hina… menjadi salah satu kuntuman mawar aspirasi di Taman SyurgaMu… walau kusadar, aku hambaMu yang paling tidak layak menjadi salah satu kuntuman mawar tersebut....

Seiring dengan nikmat usia yang masih diberikan peluang dariMu, sisa-sisa nafas yang diizinkan kuhirup…. izinkan aku menjadi tapak semaian pertama benih-benih generasi yang bakal mewarnai dunia dengan sinar cahayaMu…

Senyumanku adalah rahasia yang tersingkap… tangisanku adalah rasa hati yang tercurah… dan kegelisahanku adalah pemberontakan kasih sayang…. izinkan aku ingin menjadi mawar yang berduri, dari kejauhan sudah tercium harumnya serta kilauan warna yang memancar indah mengundang keagungan ciptaanMu….

Aku ingin menjadi hamba yang wajahnya dihiasi tetesan wudhu, bibir dengan tilawatil qur’an dan zikrullah, aku ingin menjadi sekuntum mawar aspirasi sebagai Srikandi yang mekar dan terus mewangi di tamanMu, meniti di jalanMu… mekar disudut ruangMu…

TanpaMu,,,tanpa cahayaMu,,,tiada arti kehidupan ini,,,, padamkanlah kisah silamku…. seiring usia yang semakin meningkat, kubersujud syukur padaMu, moga ruang hidup yang masih diberikan ini, aku menghargainya mengabdikan diriku hanya untuk Sang Penciptaku….!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya"

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya" Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos., M.Si Pemilik Ragazza Charituy     Pendahuluan Industri skincare di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya merawat kesehatan kulit, permintaan konsumen terhadap produk skincare yang efektif dan aman semakin meningkat. Berbagai merek lokal dan internasional berlomba-lomba menawarkan produk-produk skincare yang menjanjikan berbagai manfaat bagi kulit, mulai dari pencerahan hingga anti-penuaan. Pada tahun 2025, pendapatan di pasar skincare Indonesia diperkirakan mencapai USD 2,94 miliar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,55% (CAGR 2025-2030). Pada tahun 2022, pendapatan di sektor kecantikan dan perawatan diri mencapai USD 7,23 miliar atau setara dengan Rp 111,83 triliun. Selama pandemi COVID-19, penjualan produk skincare di Indonesia menunjukkan lonjakan drastis, dengan pen...