Hari Baik Untuk Menikah
Hari Baik Untuk Menikah
Pertanyaan:
Assalamualaikum ustadz, saya berencana ingin menikah tahun depan tgl 18
Januari 2014, pertanyaan saya apakah tgl tersebut merupakan tanggal
Baik menurut kalender Islam dan mohon masukkan nya utk tgl Baik dibulan
Januari, berikut artinya. Terima kasih ustadz?
Dari: C. Sandra Dini
Jawaban:
Wa alaikumus salam
Dalam masalah muamalah, selama tidak ada larangan dalam syariat,
semuanya baik. Termasuk penentuan tanggal pernikahan atau tanggal
hajatan lainnya. Bahkan kita tidak dibolehkan menghukumi ada hari sial
atau tanggal sial, kecuali dengan dalil. Dan kami tidak menjumpai ada
satu dalil yang menyebutkan tentang hari sial atau tanggal sial, yang
selayaknya hidindari ketika hendak melakukan hajatan.
Berkeyakinan Sial, Termasuk Syirik
Dalam kajian masalah aqidah, berkeyakinan sial karena melihat peristiwa
tertentu atau terhadap hari tertentu disebut thiyarah atau tathayur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut perbuatan ini sebagai
kesyirikan, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari sahabat Ibn Mas’ud
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، ثَلَاثًا
“Thiyarah itu syirik…, Thiyarah itu syirik…, (diulang 3 kali)” (HR.
Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, dan yang lainnya. Syuaib Al-Arnauth
mengatakan, Sanadnya shahih).
Contoh thiyaroh yang banyak
tersebar di indonesia adalah keyakinan sial yang dialami masyarakat
jogja dan sekitarnya terhadap bulan suro (bulan Muharam). Pantangan bagi
mereka untuk melakukan hajatan apapun di bulan ini. Karena menurut
mereka, ulan suro ulan ciloko (bulan Muharam adalah bulan ancaman
bencana).
Melawan Thiyaroh
Sejatinya keyakinan ini sama
persis dengan keyakinan masyarakat jahiliyah masa silam. Hanya saja
bulannya berbeda. Bagi masyarakat masa silam, bulan syawal adalah bulan
pantangan untuk menikah. Untuk melawan keyakinan ini, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi sebagian istrinya di bulan
syawal. Beliau ingin buktikan bahwa pernikahan bulan syawal tidak
memberi dampak buruk apapun bagi keluarga. Hal ini sebagaimana yang
dikisahkan oleh Aisyah radhiallahu ‘anha;
تزوجني رسول الله صلى
الله عليه و سلم في شوال وبنى بي في شوال فأي نساء رسول الله صلى الله عليه
و سلم كان أحظى عنده منى ؟ قال وكانت عائشة تستحب أن تدخل نساءها في شوال
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku di bulan Syawal,
dan mengadakan malam pertama denganku di bulan Syawal. Manakah istri
beliau yang lebih mendapatkan perhatian beliau selain aku?” Salah
seorang perawi mengatakan, “Aisyah menyukai jika suami melakukan malam
pertama di bulan Syawal.” (HR. Muslim, An-Nasa’i, dan yang lain)
Berdasarkan hadis ini, sebagian ulama menganjurkan agar menikah atau
melakukan malam pertama di bulan Syawal. Sementara ulama lainnya
mengatakan, semacam ini dikembalikan pada tujuan dakwah. A’isyah
menyatakan demikian sebagai bentuk tantangan kepada keyakinan masyarakat
jahiliyah bahwa nikah di bulan syawal tidak akan bahagia dan beakhir
dengan perceraian. Namun A’isyah meyakinkan, dirinya wanita paling
bahagia, padahal beliau menikah dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam di bulan syawal.
Imam Nawawi mengatakan,
وقصدت
عائشة بهذا الكلام رد ما كانت الجاهلية عليه وما يتخيله بعض العوام اليوم
من كراهة التزوج والتزويج والدخول في شوال وهذا باطل لا أصل له وهو من آثار
الجاهلية كانوا يتطيرون بذلك
“Tujuan Aisyah mengatakan demikian
adalah sebagai bantahan terhadap keyakinan jahiliah dan khurafat yang
beredar di kalangan masyarakat awam pada waktu itu, bahwa dimakruhkan
menikah atau melakukan malam pertama di bulan Syawal. Ini adalah
keyakinan yang salah, yang tidak memiliki landasan. Bahkan, keyakinan
ini merupakan peninggalan masyarkat jahiliah yang meyakini adanya
kesialan menikah di bulan Syawal.” (Syarh Shahih Muslim, 9/209).
Hati-Hati dengan Pitungan dan Weton
Satu tradisi lain di jawa, pitungan. Sebagian orang diyakini memiliki
kemampuan bisa menghitung dan memaknai tanggal, bulan, weton, dst.
Sejatinya tidak ada ilmu baku dalam hal ini, selain gothak – gathik –
gathuk (cok gali cok, digali-gali cocok). Dengan ilmu ini, Ki pitungan
(tukang menghitung tanggal) akan menentukan mana hari baik, mana hari
kurang baik, mana hari buruk, dan mana hari yang paling berbahaya.
100% metode semacam ini adalah ramalan. Karena nasib dan takdir
seseorang sama sekali tidak ada hubungannya dengan tanggal lahir, weton,
tanggal nikah, bulan jodoh, dst.
Jangan sekali-kali mendekati,
apalagi meyakini, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memberikan ancaman, shalatnya tidak diterima. Beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ، لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
Siapa yang mendatangi peramal, kemudian bertanya tentang sesuatu, maka
shalatnya tidak akan diterima selama 40 hari. (HR. Ahmad, Muslim)
Semua Tanggal Baik
Bersikaplah optimis, semua tanggal pernikahan adalah baik. Tawakkal
kepada Allah, dan memohon semoga Allah memberkahi pernikahan anda dan
keluarga anda. Selanjutnya jadikan keluarga anda: suami – istri yang
bisa bekerja sama untuk membangun taqwa kepada Allah, bekerja sama
melakukan ketaatan. Semoga perjumpaan pasangan muslim di dunia akan
berlanjut akan berlanjut di surga. Amiin.
Allahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar