Langsung ke konten utama

"KEISTIMEWAAN WANITA" ::



WANITA ITU TIDAK MINTA BANYAK
Ia hanya ingin didengarkan.
Ia hanya ingin dihargai.
Ia hanya butuh ketulusan cinta dan
kasih sayang. ::

WANITA ITU TANGGUH
Ia mampu tetap tersenyum ketika
hatinya bersedih.
Ia mampu tetap berharap walau
kadang dikecewakan.
Ia mampu tetap bertahan walu hatinya penuh beban. ::

WANITA ITU MOTIVATOR
Ia dapat menjadi pendukung sejatimu
seumur hidup.
Ia mampu membuat semangatmu
kembali menyala ketika engkau
mencoba menyerah. Ia akan tetap mendukungmu untuk
terus berjuang dengan belaian kasih
sayangnya. ::

WANITA ITU PEMAAF
Ia akan memaafkan ketika engkau
mencoba membohonginya.
Ia akan memaafkan ketika engkau
mencoba menduakan cintanya.
Ia akan memaafkan ketika engkau mencoba memarahinya.
Ia akan memaafkan walau salahmu
sudah teramat besar kepadanya. Bukan karena ia bodoh..
Melainkan karena besar harapannya
agar engkau kembali pada jalan yang
benar.
Bukan karena ia lemah..
Melainkan karena kekuatan kasih
sayang yang ingin ia tunjukkan agar
engkau tetap bahagia. ::

WAHAI LELAKI
Wanita itu diciptakan dari tulang
rusukmu.
Jagalah kehormatan mereka.
Hargailah keberadaan mereka.
Mereka diciptakan untuk hidup berdampingan denganmu.
Mereka tidak ingin berada diatasmu.
Tapi ingin selalu di sampingmu. Muliakanlah mereka sebagaimana
engkaum muliakan Ibu.
Cintailah mereka seperti mereka yang
selalu setia mencintaimu.
Lembutlah kepada mereka karena
mereka adalah bagian dari ragamu. Dan bimbinglah mereka menuju tempat
terhormat kelak.
Agar ia menjadi bidadari yang bertahta
di Surga_Nya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...

Kebijakan Publik yang Bermodel Inkremental

Oleh : Regas Febria Yuspita Model inkremental muncul merupakan kritik terhadap model rasional. Model incremental ini digunakan untuk menambah, mengurangi dan menyempurnakan program-program yang telah ada sebelumnya. Pada model ini para pembuat kebijakan pada dasarnya tidak mau melakukan peninjauan secara konsisten terhadap seluruh kebijakan yang dibuatnya. karena beberapa alasan, yaitu: 1.       Tidak punya waktu, intelektualitas, maupun biaya untuk penelitian terhadap nilai-nilai sosial masyarakat yang merupakan landasan bagi perumusan tujuan kebijakan. 2.       Adanya kekhawatiran tentang bakal munculnya dampak yang tidak diinginkan sebagai akibat dari kebijakan yang belum pernah dibuat sebelumnya 3.       Adanya hasil-hasil program dari kebijakan sebelumnya yang harus dipertahankan demi kepentingan tertentu 4.       Menghindari konflik jika harus melakukan proses n...