Membangun Ikatan Papa dengan Bayi
Papa juga bisa membangun hubungan yang kuat dengan bayi hanya dengan selalu hadir bagi mama. Jadi, sejak masa kehamilan, ajak papa untuk ikut melakukan segalanya, mulai dari memeriksakan kandungan ke dokter, melihat USG, mengikuti kelas laktasi, atau kelas merawat bayi.
Begitulah yang disarankan dokter anak David Hill, yang juga merupakan penulis Between Us Dads: A Father’s Guide to Child Health. Mama yang merasa didukung selama kehamilan oleh papa, cenderung akan lebih banyak melibatkan papa dalam pengasuhan anak nantinya. Dan banyak terlibat, berarti lebih mudah terikat.
Sebelum bayi lahir, ajak papa bertemu dengan teman-teman dan pasangannya yang baru memiliki bayi. Biarkan para papa ini mengobrol tentang keseruan mereka mengasuh bayi. Pasangan Anda akan tahu lebih banyak dan bisa jadi lebih percaya diri (dimulai dari menunggui Anda di ruang bersalin).
Saat bayi Anda lahir, mintalah papa untuk banyak bertanya pada perawat-perawat di rumah sakit. Mereka akan memberi banyak saran praktis seputar mengganti popok, membedong, menyendawakan bayi, dan hal-hal lain yang terasa menakjubkan bagi papa.
4 Tugas Penting Papa
Tugas penting papa adalah sebagai berikut:
- Provider. Ya, mungkin ini lebih pada peran papa secara alami. Umumnya, papa menyediakan semua yang diperlukan dalam rumahtangga. (Meski pada saat ini, para mama juga melakukan hal yang sama!)
- Pelindung. Ini meliputi melindungi secara fisik, psikis, dan spiritual. Jadi, papa tidak hanya memberi perlindungan terhadap bahaya, melainkan juga hati dan pikiran.
- Penasehat. Papa adalah pembimbing anak untuk melakukan berbagai hal dalam hidup.
- Teman. Ini peran papa yang paling mengasyikkan. Bahkan melalui papa, anak belajar berinteraksi dengan orang lain, tanpa rasa takut dan penuh percaya diri. (Foto: dok.Feminagroup.com.)
Tiga Kriteria Papa Hebat
Segala tindakan kecil yang dilakukan papa, akan menjadi nilai tersendiri untuk anak. Suami ingin menjadi pahlawan di mata anak? Penuhi sejumlah kriteria di bawah ini!
1. Sehat
Memiliki fisik dan mental yang kuat. Dengan modal itu peran dan fungsi papa dapat berjalan baik. Dengan fisik sehat, papa dapat melakukan beragam aktivitas, terutama untuk bekerja dan bermain dengan anak.
Sedangkan dengan mental kuat, papa dapat memberi contoh baik dan memiliki kedekatan emosional dengan anak. Serta, mempunyai sifat-sifat penuh pengertian dan kesabaran.
2. Memiliki sosok berkualitas dan bertanggung jawab
Berkualitas misalnya bisa diandalkan saat dibutuhkan. Kreatif saat anak meminta hal yang tidak biasa. Misalnya, minta dibuatkan mainan dari barang bekas atau bahan lain.
Selain itu, seorang papa juga perlu mempunyai kualitas waktu yang baik untuk anak-anak. Artinya, papa mampu membagi waktu untuk karier dan keluarga. Dan, bertanggung jawab membesarkan dan mendampingi perkembangan jiwa anak. Sehingga mampu menjadi pendidik bagi anak.
3.Mampu menjadi pelindung
Papa dapat melindungi saat anak berada dalam ancaman. Entah itu di lingkungan rumah maupun sekolah. Papa juga bisa melaksanakan tugas-tugas lainnya di rumah. Dan, selalu kompak dengan anak dan mama.
Kriteria papa seperti contoh di atas dapat memperkuat jalinan komunikasi dengan anak sehingga mereka akan menjadi lebih terbuka dalam menghadapi tiap masalahnya.
Bagaimana dengan papa si kecil, apakah ia memiliki kriteria-kriteria di atas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar