Langsung ke konten utama

Infused Water, Tren Baru Cara Minum Air Putih



Infused Water, Tren Baru Cara Minum Air Putih
Citizen6, Jakarta: Pernah dengar infused water? Istilah infused water ini tidak akan asing bagi anda pengguna instagram. Infused water adalah air putih yang dicampurkan dengan berbagai macam kombinasi buah. Ini bukan es buah, melainkan suatu alternatif minuman menyegarkan pelengkap air putih disela aktivitas anda. Keunikan dari infused water adalah tidak memiliki resep paten, Anda bisa memasukkan buah apapun kesukaan Anda.

Namun, tidak semua buah bisa diracik menjadi infused water, hanya buah dengan kategori acid yang bisa digunakan. Beberapa campuran buah akan menghasilkan minuman yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga sehat.
Membuat infused water ini terbilang cukup mudah, anda cukup memilih buah yang akan dimix, lalu cuci bersih buah-buahan kemudian memotongnya sesuai ukuran. Perbandingannya adalah 5 hingga 10 buah untuk 100 ml air. Jika rasa dasar dari buah adalah masam, anda bisa menambahkan dengan sedikit larutan gula.
Setelah itu masukkan potongan buah dan air putih tersebut kedalam botol lalu tutup dengan rapat. Kemudian masukkan ke dalam kulkas selama minimal 5 atau 6 jam. Beberapa buah bisa diisi ulang hingga pemakaian 24 jam. Infused water bisa tahan dari 3 hingga 5 hari, semua tergantung pada buah yang dipakai. Anda hanya perlu meminum airnya dan buahnya bisa anda buang. Karena sari-sari didalam buah telah dikeluarkan dalam proses pengendapan jadi, buah yang ada didalamnya tidak perlu anda makan.
Campuran air putih dengan buah-buahan ini dipercaya akan memberikan efek segar karena infused water telah melalui proses pendiaman selama beberapa jam untuk mengeluarkan sari-sari dari dalam buah. Infused water ini sangat cocok bagi anda yang ingin hidup sehat. Tertarik mencobanya? (Suzka Adiratna Novitha/kw)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN)

TUGAS TERSTRUKTUR ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK (DEFINISI, URGENSI, PERKEMBANGAN, DAN LANDASAN) Disusun Oleh : KELOMPOK 1 Susanto P2FB12017 Regas Febria Yuspita P2FB12004 Rahmat Imanda P2FB12021 Ary Yuliastri P2FB12008 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PURWOKERTO 2012 Etika Administrasi Publik (Definisi, Urgensi, Perkembangan, dan Landasan) Oleh : Kelompok 1 Pendahuluan Etika administrasi publik pertama kali muncul pada masa klasik. Hal ini disebabkan karena teori administrasi publik klasik (Wilson, Weber, Gulick, dan Urwick) kurang memberi tempat pada pilihan moral (etika). Pada teori klasik kebutuhan moral administrator hanyalah merupakan keharusan untuk menjalankan tugas sehari-hari secara efisien. Dengan diskresi yang dimiliki, administrator publik pun tidak hanya harus efisien, tapi juga harus d...

Efisiensi dan Efektivitas dalam Birokrasi

  Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos P2FB12004 [1] Pendahuluan Penerapan Good Governance saat ini baik di tingkat pusat maupun daerah harus berpegang teguh dengan prinsip efisiensi, dan efektivitas.   Penerapan prinsip efektivitas dan efisiensi ini dilakukan karena permasalahan penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan seperti petugas pelayanan kurang responsif, kurang informatif kepada masyarakat, kurang accessible , kurang koordinasi, terlalu birokratis, kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat dan inefisien. Efektivitas dan efisiensi secara bersama-sama sangat perlu diterapkan dalam penerapan Good Governance , karena suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu yang efisien belum tentu efektif. Suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dicapai itu telah menghabiskan banyak pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Hal ini disebabkan karena efektif adalah mel...

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya"

"Skincare Safe Haven: BPOM dan Langkahnya Melawan Produk Berbahaya" Oleh Regas Febria Yuspita, S.Sos., M.Si Pemilik Ragazza Charituy     Pendahuluan Industri skincare di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya merawat kesehatan kulit, permintaan konsumen terhadap produk skincare yang efektif dan aman semakin meningkat. Berbagai merek lokal dan internasional berlomba-lomba menawarkan produk-produk skincare yang menjanjikan berbagai manfaat bagi kulit, mulai dari pencerahan hingga anti-penuaan. Pada tahun 2025, pendapatan di pasar skincare Indonesia diperkirakan mencapai USD 2,94 miliar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,55% (CAGR 2025-2030). Pada tahun 2022, pendapatan di sektor kecantikan dan perawatan diri mencapai USD 7,23 miliar atau setara dengan Rp 111,83 triliun. Selama pandemi COVID-19, penjualan produk skincare di Indonesia menunjukkan lonjakan drastis, dengan pen...