Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar kata itu?
Ibu memang tak tergantikan. Di pundaknya tersandang berbagai peran yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Tanpa ibu, kita tiada.
Pola asuh yang diterapkan ibu pada anaknya memberi sumbangsih yang besar
terhadap perilaku anak. Bagaimana anak berkembang di masyarakat,
terkait apa yang ditanamkan padanya di dalam rumah. Tak hanya dituntut
berperilaku baik, seorang ibu wajib mengajarkan nilai-nilai kebaikan
kepada anaknya
Menjadi hebat, juga bukan berarti harus selalu nomor satu.
And A New Story Started ...Beberapa penjabaran berikut ini mungkin bisa
membantu Anda untuk menjadi sosok ibu hebat. Tapi sekali lagi,
tips-tips ini bukan harga mati. Anda dan anak-anak Andalah penentu
utamanya!
1. Ibu hebat adalah ibu yang dicintai anak-anaknya.
Lalu, bagaimana agar ibu bisa dicintai oleh anak-anaknya? Syarat utama,
tentulah ibu harus mengasuh anak-anaknya dengan cinta. Ya, sesederhana
itu. Tapi penerapannya tentu tidaklah sederhana. Pemahaman akan cinta
kadang diterjemahkan secara berbeda oleh ibu dan anak. Jika ibu dan anak
tidak sepaham, yang terjadi adalah benturan.
2. Bangun komunikasi yang santun dan nyaman dengan anak.
Carilah tahu apa yang disukai dan tidak disukai, atau yang diinginkan
dan tidak diinginkan oleh anak. Jangan sungkan juga beritahu apa
keinginan dan yang disukai ibu. Ketidaksepahaman sudah pasti ada. Itulah
gunanya komunikasi. Ajak anak mengobrol dengan santai namun serius.
Jangan memaksakan kehendak ibu pada anak. Jika ibu punya nilai tertentu
yang wajib dituruti, berikan penjelasan yang logis.
Satu lagi yang penting, biasakan untuk mengucap tolong, terima kasih, dan maaf.
3. Ibu harus menyadari betul bahwa ia tak bisa melakukan segala hal sendirian.
Yup, seorang ibu pun butuh bantuan orang lain dalam mengasuh anak-anaknya. Ada Suami, orang tua, saudara, dokter, guru, dll.
Mungkin ibu pernah berpikir, “Ah,saya bisa, kok! Biar saya saja yang melakukannya. Saya toh ibunya.”
Ya, tapi ibu juga bisa capek, bukan? Jika tubuh capek, pikiran dan
perasaan pun tertular. Akibatnya, stress! Kalau ibu stress, siapa yang
kena imbasnya? Ah, lagi-lagi anak!
4. Selami jiwa anak Anda.
Terkait dengan poin nomor 2, komunikasi yang lancar dan santai adalah
jembatan bagi hubungan ibu-anak. Selain sebagai orang tua, tak ada
salahnya ibu menempatkan diri sebagai sahabat. Akan menyenangkan bukan,
jika ibu bisa selalu berbincang tentang masalah apa saja dengan anak?
Beneath the Brooding Hill (Faith Goble)
5. Ceria dan Bugar.
Nah, agar ibu bisa selalu ceria, ibu harus menjaga tubuh dan pikiran
tetap sehat. Makan cukup, hindari stress. Tak ada salahnya ibu memiliki
me time atau waktu yang khusus digunakan untuk ibu menyenangkan diri
sendiri. Istirahat cukup, ke salon, shoping, atau membaca buku tanpa
gangguan anak untuk beberapa waktu bisa menjadi alternatif.
6. Menyajikan makanan istimewa.
Tak pandai memasak? Anda pesan di katering, beli di warung makan, atau
asisten rumah tangga Anda juga bertugas memasak? Jangan berkecil hati.
Anda bisa memberi sentuhan personal pada makanan yang akan disajikan
pada buah hati tercinta. Menyusunnya di piring dengan bentuk-bentuk yang
lucu, misalnya.
Tapi, belajar memasak satu atau dua makanan
yang disukai anak akan membuat anak lebih bahagia dan menghargai Anda,
loh! Tak percaya? Coba awali dengan membuat makanan yang sederhana saja.
Pancake misalnya, ibu pasti bisa membuatnya. Bubuhkan selai yang
dibentuk hati atau tulisan I Love You di atas pancake.
Romantis, bukan?
7. Memperhatikan riwayat kesehatan anak dan belajar menanganinya secara tepat.
Sedih sekali ya, kalau anak sakit? Kadang ibu panik, dan merasa
bersalah karena merasa telah bertindak sembrono. Tiap anak itu unik.
Kadang, penyakit yang sama pada anak yang berbeda, membutuhkan
penanganan yang berbeda pula.
Misal, saat anak A demam, ibunya
melakukan metode penyembuhan alamiah. Dengan kompres air hangat, dan
obat-obatan tradisional. Cukup berhasil pada anak A. Tapi anak B
mengalami kejang ketika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius. Apa
pasal? Ternyata orang tua mempunyai riwayat kejang pada saat anak-anak
dulu. Nah, untuk anak B, pengobatan alamiah tidak sesuai. Ia harus
segera diberi obat penurun panas untuk menghindari kejang.
Dewasa ini, info-info seputar kesehatan mudah sekali didapat. Silahkan
browsing di internet, dan tak usah sungkan bertanya langsung pada dokter
anak langganan Anda.
8. Curahkan perhatian penuh saat sedang mengasuh atau berbincang dengan anak Anda.
Saking multitaskingnya, ibu kadang tak berkonsentrasi penuh pada anak.
Saat anak balita bermain di sekitar Anda, perhatian ibu terbagi untuk
mengerjakan hal-hal lain. Bahkan, di era gadget ini, hape menjadi barang
yang lepas-lepas dari tangan. Jika anak anda balita, tentu Anda tak
boleh lengah. Salah-salah anak terjatuh ketika luput dari perhatian. Tak
kalah bahaya bila anak Anda remaja. Bayangkan jika anak Anda tengah
curhat namun Anda justru sibuk dengan gadget. Bisa-bisa, anak Anda tak
memercayai Anda lagi.
Anda tak mau jadi ibu yang mencet-mencet handphone melulu saat tengah mengasuh anak, bukan?
Smoga kelak saya bisa menjadi bunnda hebat seperti Bunda Regas :)
BalasHapuswww.jualhotlingerie.com