Selasa, 18 Desember 2012

Kebijakan Publik yang Bermodel Inkremental




Oleh :
Regas Febria Yuspita

Model inkremental muncul merupakan kritik terhadap model rasional. Model incremental ini digunakan untuk menambah, mengurangi dan menyempurnakan program-program yang telah ada sebelumnya. Pada model ini para pembuat kebijakan pada dasarnya tidak mau melakukan peninjauan secara konsisten terhadap seluruh kebijakan yang dibuatnya. karena beberapa alasan, yaitu:
1.      Tidak punya waktu, intelektualitas, maupun biaya untuk penelitian terhadap nilai-nilai sosial masyarakat yang merupakan landasan bagi perumusan tujuan kebijakan.
2.      Adanya kekhawatiran tentang bakal munculnya dampak yang tidak diinginkan sebagai akibat dari kebijakan yang belum pernah dibuat sebelumnya
3.      Adanya hasil-hasil program dari kebijakan sebelumnya yang harus dipertahankan demi kepentingan tertentu
4.      Menghindari konflik jika harus melakukan proses negoisasi yang melelahkan bagi kebijakan baru.
Contoh kasus kebijakan publik bermodel inkremental adalah kebijakan dalam Kementerian Pendidikan Nasional. Menteri Pendidikan Nasional ketika ditanya wartawan mengapa setiap ganti menteri selalu ganti kebijaksanaan. Menteri Pendidikan Nasional mengeaskan bahwa setiap menteri baru melanjutkan kebijaksanaan menteri sebelumnya. Kebiajksanaan tersebut hanya disempurnakan tidak ada yang diganti. Dicontohkan oleh Mendiknas bahwa kurikulum pendidikan itu dalam seratus tahun belakang ini tidak pernah berubah. Hal ini menunjukkan pada kementerian pendidikan nasional menggunakan model incremental.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar