Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Dalam Kitab Tuhfatul Ikhwan
dihikayatkan ada seorang lelaki munafiq memiliki seorang istri yang
salehah. Wanita ini, dalam setiap perbuatan meminta bantuan kepada Allah
Swt, yaitu selalu mengucapkan ‘Bismillahir-Rahmaanir-Rahim’.
Suaminya
sangat membenci serta menentang keyakinan sang istri kepada Basmallah.
Namun ia tidak memiliki cara untuk mencegahnya. Sampai, pada suatu sore,
sang suami memberikan sekantung kecil emas kepada istrinya.
“Jagalah barang ini baik-baik!” perintah sang suami.
“Bismillahir-Rahmaanir-Rahim” kata sang istri seraya menyimpannya dalam lipatan kain, sambil sekali lagi mengucapkan Basmalah.
Lipatan kain itu lalu disembunyikannya di lemari, sambil lagi-lagi ia berujar, “Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..”
Sang
suami mengintip apa yang dilakukan istrinya itu. Keesokan harinya, ia
mencuri kantung emas itu, dan membuangnya ke laut. Tujuannya, jelas,
hanya untuk menghinakan istrinya dan sekaligus menghancurkan
keyakinannya. Setelah itu ia langsung ke toko, tempat ia mencari nafkah.
Di
tengah hari, datanglah seorang pedagang menawarkan beberapa ekor ikan
yang sangat besar. Tanpa banyak menawar, laki-laki itu membelinya dan
langsung membawanya pulang agar segera dimasak oleh istrinya untuk makan
malam.
Seperti biasa, sebelum memasak, istrinya
mengucapkan “Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ..” juga ketika hendak membelah
perut ikan-ikan bawaan suaminya. Dan, subhanallah, dari salah satu
perut ikan itu ditemukan sekantung emas. Sambil mengucapkan kalimat
basmalah, ia menyimpan kantung emas itu di tempat semula.
Malam
harinya, sang suami disuguhi makan malam berupa ikan bakar yang lezat.
Mereka makan bersama. Nah, pada saat makan itulah ia berkata kepada
istrinya, “Ambilkan kantung emas yang aku amanahkan kepadamu!”
Sambil
mengucap Bismillahir-Rahmaanir-Rahim, sang istri bangkit memenuhi
perintah suaminya, dan kembali duduk sambil menyerahkan sekantung emas.
Si suami keheranan. Tanpa banyak bicara , ia langsung bersujud dan
mengucapkan istighfar. Semenjak itu ia bertaubat dan menjadi seorang
laki-laki yang saleh.
~ o ~
“ Tetap Berbahagialah Dengan Kesendirianmu “
Jangan
'kesendirian' membuatmu khawatir tentang apa yang difikirkan orang lain
tentangmu. Segera perbaharui lagi niatmu dan katakanlah; "kesendirianku
ini adalah cerminan ketangguhan..dan kemenanganku dalam menghindari hal
hal yang di inginkan"
Agar kamu bahagia dalam kesendirian sebelum pilihan Allah menemuimu.
Biarkan
dia, mereka atau siapapun.. berfikir tentangmu, tentang Apapun. Itu
tidak akan mengurangi atau mencuri kebahagiaanmu sedikitpun selama
hatimu tidak tergoyahkan.
Kita tidak bertanggungjawab
atas apa yg orang pikirkan tentang kita, tapi kita bertanggungjawab atas
apa yang telah kita lakukan sehingga mereka 'berfikir' tentang kita.
Tidak
usah menyesali hal hal yang tidak berharga; Kita bisa membayangkan
dengan mudah penyesalan penghuni Neraka, tapi tahukah bahwa Rasulullah
saw memberitakan bahwa penghuni syurgapun ada yang menyesal ^_^
Rasulullah
saw bersabda; "Tiada sesuatu yang disesali oleh penghuni surga kecuali
satu jam yang mereka lewatkan (di dunia) tanpa mereka gunakan untuk
berzikir kepada Allah Azza wajalla". (HR. Ad-Dailami)
Sesungguhnya, cahaya yang kita butuhkan itu sedikit, porsi cinta yang terlalu banyak akan membakar dan membutakanmu.
Semoga
dengan seizin Allah, rangkaian kata sederhana ini bisa menumbuhkan
tunas tunas kebahagiaan dihati kita untuk senantiasa berbahagia dalam Al
Islam kita..aamiin... —
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar