Senin, 09 Juli 2012

Wajah batin kita

WAJAH BATIN KITA

Kita berhias diri di hadapan cermin, Rasulullah SAW menganjurkan kita berdoa, “Ya Allah, sempurnakanlah akhlakku sepertimana Engkau sempurnakan kejadianku.” Secara tidak langsung doa ini mengajar kita bahwa nilai akhlak jauh lebih penting daripada rupa lahir kita.

Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Allah SWT tidak memandang rupa lahir kamu dan harta kekayaan kamu tetapi Allah memandang hati dan amalan kamu.” (Riwayat Muslim dan Ahmad).

Ini menunjukkan nilai seorang manusia bukan pada wajah lahirnya tetapi pada wajah batinnya. Ketika manusia jahiliah tenggelam dengan pelbagai kenikmatan dunia, Rasulullah SAW menyampaikan peringatan dan amaran daripada Allah bahwa kehidupan dunia tiada apa-apa nilai melainkan mata benda yang menipu daya. Firman Allah yang bermaksud: “Tidaklah kehidupan dunia itu melainkan mata benda yang menipu daya.” (Surah al-Hadid 57:20).

Rasululllah juga memperkukuhkan peringayan itu dengan satu metafora melalui sabdanya yang bermaksud: “Jika kehidupan dunia itu lebih bernilai di sisi Allah melebihi nilai sehelai sayap nyamuk, nescaya Allah tidak akan memberi minum orang kafir walaupun seteguk air.” (Riwayat Ibn Majah no. 4110).

Allah menegaskan bahwa tidak ada besanya nilai darjat orang Arab dengan orang ajam (bukan Arab) melainkan taqwa yang dimilikinya. Oleh sebab itu, Sayidina Bilal yang berkulit hitam, berbibir tebal dan berambut kerinting, tidak merasa hina diri karena Allah dan Rasulullah telah memuliakannya dengan iman dan taqwa.

Sudah sepakat dalam kalangan ahli-ahli psikologi bahwa untuk berhasil sesorang itu mesti berpegang kepada nilai-nilai yang telah dipegang oleh orang yang berhasil. Lama sebelum itu, Allah SWT telah mengingatkan supaya meneladani Rasulullah SAW; insan yang paling berhasil di dunia dan akhirat.

"Hiduplah Sepenuhnya untuk hari Ini" "Dengan memiliki hidup,mestinya sudah cukup untuk mengatasi segala macam masalah"

"Jadilah yang terbaik,bukan hanya sekedar bernafas hari ini" Semoga manfa'at dalam menuntun diri menghadapi segala hiruk pikuk hidup di alam fana ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar