Vemale.com - Kalau seserahan identik dengan simbolik yang
diberikan pihak mempelai pria kepada mempelai wanita, maka hantaran ini
justru sebaliknya. Hantaran adalah bawaan yang secara khusus diberikan
kepada mempelai pria dengan tujuan untuk meringankan beban pihak
mempelai pria. Pemberian hantaran ini memang sudah tergolong tradisi dan
kebiasaan yang sekaligus merupakan cermin dari kesadaran diri. Setiap
kali Anda menemukan pesta pernikahan, Anda dapat melihat bagaimana pihak
pengantin pria sudah menyiapkan berbagai keperluan untuk pesta
pernikahan. Dan sebagai rombongan tamu, Anda berkewajiban membawa buah
tangan bagi tuan rumah. Hal ini sudah menjadi adat istiadat yang tidak
dapat ditinggalkan.
1. Adab sopan santun dengan keluarga baru
Tentu
Anda tidak pernah datang ke rumah seseorang tanpa membawa sesuatu
bukan? Hal ini sebetulnya memang bukan termasuk masalah prinsip, namun
hal ini sudah menjadi adat istiadat yang mengakar dalam kehidupan
masyarakat. Acara pernikahan adalah acara yang menyatukan dua keluarga
melalui sebuah ikatan resmi. Ikatan resmi ini dilambangkan dengan
pengikatan pengantin laki-laki dan pengantin wanita. Dua orang inilah
yang menyatukan kedua keluarga menjadi satu keluarga.
Prosesi
pernikahan tidak mungkin dapat dilakukan begitu saja tanpa ada hidangan
apapun di atas meja. Anda pasti tidak akan membiarkan meja ruang tamu
Anda kosong ketika ada tamu berkunjung di rumah Anda. Hal ini serupa
dengan adanya proses pernikahan ini. Tuan rumah pasti akan menyediakan
makanan untuk menyambut tamu. Dan hal yang sama juga berlaku kepada
tamu. Tidak mungkin tamu datang hanya untuk merepotkan. Oleh sebab itu,
tamu ini membawa buah tangan dalam bentuk hantaran pernikahan. Inilah
sopan santun yang telah lama diterapkan dalam hidup bermasyarakat dengan
sesama untuk menjalin hubungan keluarga yang harmonis.
2. Kewajiban bersama
Pesta
pernikahan adalah perwujudan dua keluarga yang ingin menyatukan anak
masing-masing dalam hubungan suami istri. Di sini konteksnya sudah cukup
jelas bahwa acara yang diselenggarakan tentu menjadi tanggung jawab
bersama. Dengan adanya kesadaran yang sama-sama mereka miliki, salah
satu akan berposisi sebagai tuan rumah, dan pihak lainnya berposisi
sebagai tamu.
Konteks inilah yang kemudian menumbuhkan kesadaran
bahwa tuan rumah wajib menjamu tamunya. Sedangkan hantaran pernikahan
itu merupakan bentuk bahwa pihak istri juga berkewajiban membantu
menyukseskan proses dan pesta pernikahan keluarga mereka. Maka,
pernikahan telah menjadi alat yang mengikat keluarga baru. Kedatangan
keluarga baru melalui proses pernikahan ini dilambangkan dengan adanya
hantaran sebagai bentuk kesadaran dan kebersamaan dalam kegiatan
pernikahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar