Kamis, 30 Mei 2013

Resensi Buku COMPASSION : 12 Langkah Menuju Hidup Berbelas Kasih



RESENSI  BUKU

Judul Buku                            : COMPASSION : 12 Langkah Menuju Hidup Berbelas Kasih
Pengarang                             : Karen Amstrong
Penerjemah                           : Yuliani Liputo
Penerbit                                 : PT. Mizan Pustaka
Tahun                                    : 2013, Cetakan I Maret 2013
Jumlah Halaman                     : 250 halaman




Karya Karen Amstrong ini merupakan karya yang sangat motivatif dan inspiratif karena mampu menggerakkan semua orang untuk memperlakukan orang lain seperti mereka memperlakukan diri sendiri. Karen menamakan sikap ini Kaidah Emas. Penerapan kaidah emas ini dapat menciptakan rasa belas kasih dan kepeduliaan bagi semua orang termasuk musuh kita. Buku ini, juga menjelaskan bahwa penyebab konflik selama ini bukanlah agama melainkan, membudayanya egoisme manusia. Egoisme ini melanggengkan ketamakan, kebencian dan ambisi yang menyebabkan lahirlah ekstrimisme dan intoleransi. Untuk mengatasi ekstrimisme dan intoleransi, Karen Amstrong mengajukan charter for compassion (piagam belas kasih) yang bertujuan mengembalikan belas kasih sebagai inti kehidupan religius dan moral.
Karen Armstrong adalah seorang feminis dan penulis tentang agama-agama Yudaisme, Kristen, Islam dan Buddhisme. Dia dilahirkan di Kota Wildmoor, Worcestershire, Inggris pada tanggal 14 November 1944. Pada tahun 1962 – 1969, dia menjadi seorang biarawati dari Ordo Society of the Holy Child Jesus. Pada tahun 1961, dia melanjutkan kuliah ke St Anne's College, Universitas Oxford. Nuansa Oxford yang berebda dengan kehidupan religius Katholik tradisional membuat Karen meninggalkan ordonya. Setelah lulus ia masuk ke program doktoral tetapi tidak sampai selesai. Pada tahun 1976, dia menjadi guru bahasa Inggris di sekolah perempuan di Dulwich, tetapi epilepsi membuat ia terlalu banyak absen, sehingga ia diberhentikan pada 1981. Latar belakang hidup inilah yang membuat Karen menerbitkan Through the Narrow Gate (1982) tentang kehidupan di biara Pada 1984, ia menulis okumenter tentang kehidupan St. Paul. Pada tahun 2007, dia mendapatkan penghargaan dari TED (Technology, Entertainment, Design). Sejak saat itu TED membantunya menyebarkan charter for compassion.
Gaya bahasa yang digunakan merupakan gaya bahasa yang ringan sehingga mudah dipahami oleh pembaca dari segala kalangan. Buku ini menceritakan tentang segala nilai dan mitos dari agama-agama yang ada di dunia sehingga buku ini bersifat universal, tidak merujuk pada satu agama saja. Hal ini membuat pembaca mendapatkan banyak wawasan baru saat membaca buku ini. Modal utama penulis adalah pengalaman hidup dan penelitian tentang agama yang dia lakukan. Dua hal inilah yang membuat tulisan menjadi menarik, inspiratif, menyentuh hati, dan meningkatkan iman semua pembaca.
Buku ini menjelaskan tentang 12 Langkah Menuju Hidup Berbelas Kasih yang terdapat dalam charter for compassion. Berbelas kasih (Compassion) berasal dari bahasa Yunani yaitu patiri dan pathein, artinya menderita, menjalani atau mengalami. Maka Compassion adalah berarti menanggung (sesuatu) bersama orang lain, menempatkan diri kita dalam posisi orang lain. Buku ini menganjurkan agar perilaku belas kasih muncul dalam pribadi manusia perlu diterangkan kedua belas langkah-langkah dalam charter for compassion secara urut. Buku ini membahas kedua belas langkah ini juga secara gamplang dan jelas sehingga pembaca mudah memahaminya. Buku ini juga menjelaskan bahwa dari dua belas langkah yang diajukan Karen tidak ada skala prioritas mana yang penting mana yang tidak penting, karena semuanya harus dilaksanakan dan memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan belas kasih diantara manusia. Kedua belas langkah tersebut merupakan anjuran kepada semua orang agar kita mengakui keberadaan orang lain; melihat dunia kita sendiri dari perspektif yang berbeda; tidak memiliki rasa cemburu dan marah karena menimbulkan kebencian; memiliki rasa empati terhadap orang-orang yang memiliki pengalaman berbeda dari kita; membuang kemarahan, kebencian, iri hati, kejengkelan, atau muak akan menyusutkan kreativitas kita; melaksanakan perbuatan baik sekecil apapun karena dapat mengubah kehidupan; meluangkan tempat untuk yang lain dalam interaksi sosial dan jangan memaksakan pengalaman dan keyakinan sendiri tentang orang dan peristiwa; kita tidak boleh terlalu erat dengan ide kita sendiri karena akan menyebabkan kita susah untuk dikritik; kepedulian untuk semua; konflik jarang merupakan kesalahan satu pihak saja; meringankan kesusahan orang lain akan membuat anda lebih bahagia dan anjuran untuk mencintai musuh kita.
Cerita ini mengajak pembaca untuk memiliki rasa berbelas kasih atau kepedulian terhadap sesama tanpa melihat agama apapun. Sikap berbelas kasih inilah yang akan menciptakan kedamaian di dunia. Hal yang menarik dari cerita ini adalah menceritakan mengenai Hal yang menarik dari cerita ini adalah menceritakan mengenai mitos-mitos dan ajaran semua agama yang dapat memperkaya pengetahuan kita. Alur yang digunakan pun tidak membuat pembaca bingung karena runtut. Namun, buku ini memiliki kelemahan yaitu karena buku ini terjemahan, terkadang kalimat yang digunakan nampak panjang dan butuh waktu lebih untuk memahaminya.
Buku ini pun syarat dengan pesan kepada pembaca yang dapat direnungkan dan dilaksanakan kedua belas piagam berbelas kasih tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar