Jumat, 01 November 2013

Aku bangga dengan abi (suamiku)

Sungguh aku bangga mempunyai suami sepertimu
melebihi kebanggaanmu padaku...

Aku yakin, dengan ketaatanmu pada agama,engkau akan membahagiakanku Dunia-Akhirat. Tidakkah agama kita mengajarkan bagaimana suami harus menyayangi istri, membuatnya bahagia, melindungi dan membuatnya tersenyum. Dan di sebaliknya, istri harus berbakti pada suami, melayani dan membuat suaminya terpesona padanya..

Aku tidak peduli siapakah engkau, miskin dan kaya tidak ada bedanya bagiku. Aku hanya tertarik pada sosokmu yang bersahaja dan sederhana. Raut wajahmu yang penuh dengan keikhlasan membuatku ingin selalu menatapnya. Lembutnya sifatmu membuatku yakin bahwa engkau adalah suami yang bisa menerima segala pemberian Rabb kita dan akan menyayangiku apa adanya.

Aku tidak peduli dengan rumah mungil dan sederhana yang engkau persembahkan untuk kita tempati bersama. Rumah yang hanya terdiri dari ruang tamu, kamar kita, dan satu ruangan yang berisi buku-buku terutama buku agama. Namun dari rumah yang mungil ini,aku melihat taman Syurgawi menjelma disini.

Aku yakin engkau adalah sosok suami yang tekun menimba ilmu dan memahami agama, dan dengan bekal ini aku yakin engkau bisa membimbingku untuk meraih Jannah-NYA. Sebagaimana agama kita mengisyaratkan bahwa, barang siapa berjalan di jalan ilmu, maka Allah akan mempermudah jalan menuju surga.

Saat kulihat engkau begitu berbakti kepada kedua orang tuamu dan senang menjalin silaturrahim, aku yakin engkau akan berlaku baik pada anak-istrimu.

Aku lihat engkau jarang sekali bicara,tapi masyaAllah kalau sedang bekerja, engkau menjadi sosok yang tekun dan ulet. Dan dari tutur katamu, aku mendengar kata-kata mutiara yang penuh hikmah, sehingga yang tergambar dalam pikiranku adalah sosok Lukmanul Hakim, sosok suami dan ayah yang selalu mendidik keluarganya, mengajarkan anaknya untuk tidak menyekutukan Allah.

Terima kasih suamiku,
karena engkau telah membimbingku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar